The Right Villain - Special Chapter

3K 162 16
                                    

Kedua mata rubah Wonwoo menatap wajah Mingyu yang berbaring tengkurap dengan kedua mata yang terpejam. Tangan kanannya masih bergerak mengusap dahi Mingyu, menyingkirkan poni lepek itu.

Lalu ia menatap ke bagian tubuh Mingyu, keduanya masih telanjang bulat tanpa sehelai kain pun yang menutupi, berbaring diatas seprei yang lengket dan basah karena cairan juga keringat mereka.

Jemari tangan Wonwoo bergerak turun, ia merabanya dengan gerakan ringan, meraba punggung Mingyu dan melihat beberapa luka kecil di sana. Ya, Mingyu itu bukan orang biasa jadi luka seperti itu bukan apa-apa untuk Mingyu.

Kedua mata Wonwoo dengan jelas memuji bagaimana tubuh Mingyu terbentuk, ia sudah menyimpan itu di dalam memorinya. Ia tersenyum simpul, mendekat dan mengecup bibir Mingyu dan membuatnya membuka kedua matanya.

Wonwoo melemparkan senyumnya pada Mingyu. "Apa.. Kau masih sering berhubungan badan dengan Myungho?" Tanyanya.

Mingyu terdiam lalu menggeleng kecil. "Aku sudah berhenti, setelah aku bisa jalan kembali, hanya sekali aku dengannya berhubungan badan. Saat kau masih di sini." Jawabnya.

"Kenapa?" Tanya Wonwoo.

"Aku tidak ingin memberikannya sebuah harapan palsu, ia juga perlu fokus pada kehidupannya sendiri."

"Aku dengar, ia berkencan dengan pebisnis dari China bernama Wen Junhui."

Mingyu menganggukkan kepalanya. "Ia lebih bahagia dengan Junhui, aku hanya memanfaatkan tubuhnya Wonwoo." Kekeh Mingyu.

"Lalu, bagaimana dengan jalang di luar sana?" Wonwoo seperti sedang menginterogasi kekasihnya.

Mingyu menggeleng lagi. "Aku mencoba menguranginya, paling sebulan dua kali." Jawabnya, karena dulu, ia terlalu sering berhubungan badan.

"Kalau begitu.. Kau bisa menggunakan tubuhku Mingyu." Mingyu menatap Wonwoo dengan bingung. "Hanya setubuhi aku, jangan orang lain."

"Wonwoo--"

"Aku tidak apa.. Kau bisa memanfaatkan tubuhku seperti dulu kau memanfaatkan Myungho.. Anggap saja aku penggantinya tapi, jangan menyetubuhi orang lain."

Mingyu menatap Wonwoo dengan lekat, ia senyuman tipis. "Kau bilang ada yang ingin kau katakan padaku." Ucapnya.

Wonwoo mengangguk lalu menghela napasnya kecil. "Can I love you?" Tanyanya, membuat wajah Mingyu berubah menjadi datar dan terdiam. "As Kim Mingyu.. bukan yang lain." Lanjut Wonwoo.

Mingyu hanya terdiam sembari menatapnya.

"Selama di Changwon.." Wonwoo mulai bercerita, ia mengubah posisinya menjadi menengadah. "Yang selalu aku pikirkan bukan kedua orang tuaku, bukan mendiang noona, apalagi Mingki, tapi dirimu."

Ia menoleh ke arah Mingyu dengan senyuman diwajahnya. "Aku selalu memikirkanmu, kau sedang apa, sedang membunuh atau tidak, sedang mengoyak tubuh siapa, sedang berhubungan badan dengan jalang mana, atau dengan Myungho.. Bagaimana keadaanmu, apa kau baik-baik saja dan itu.. Membuatku yakin bahawa aku mencintaimu Mingyu."

"Aku bukan orang yang tepat untuk kau cintai." Balas Mingyu, ia membalik posisinya menjadi menengadah seperti Wonwoo. "Aku bukan orang baik-baik dan.. Aku tidak akan pernah menjadi orang baik."

Wonwoo terkekeh mendengarnya. "Aku mencintaimu karena kau Kim Mingyu, seorang pemimpin gangster yang begitu kejam. Aku tahu kau tidak punya sifat yang bisa dibilang, baik, tapi.. Kau bukan orang yang salah untuk aku cintai. Entah apa profesinya, kau juga berhak dicintai Mingyu, dan aku adalah orangnya."

Mingyu tersenyum tipis, ia bangkit dan memiringkan tubuhnya menatap Wonwoo. "Bagaimana jika aku tak bisa membalas perasaanmu?" Tanyanya.

Wonwoo terdiam, menatap lekat Mingyu. "Aku tidak peduli." Jawabnya, ia mendorong tubuh Mingyu lalu mengungkungnya, membuat tubuh telanjang itu saling menempel. Tangan kanan Wonwoo bergerak mengusap tato dua serigala Mingyu. "Aku tidak akan mengikuti perkataanmu bahwa cinta itu hubungan timbal balik." Ucapnya. "Aku dengan tulus mencintaimu dan aku tidak meminta balasan darimu."

The Right VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang