Setelah Mingyu keluar dari unit apartemennya, Dongmin menarik selimut untuk tidur. Tapi ia mendengar pintu yang kembali terbuka. "Apa ada yang ketinggalan Mingyu-ah?" Tanyanya berseru.
Pintu kamar terbuka, tapi bukan Mingyu yang masuk, ia membulatkan kedua matanya. Bangkit dan tak menghiraukan tubuhnya yang sakit. Pria itu mendekat, menarik tubuh Dongmin dan menghempaskannya di lantai.
Dongmin merintih sakit merasakan kepalanya yang terbentur lantai tersebut, ia mendongak. "Siapa kau? Kena---"
Tubuhnya di tarik oleh pria tadi, ia membawanya masuk ke kamar mandi dan memasukkannya ke dalam bak mandi lalu mengisinya dengan air. Dongmin memberontak dan,
Jlebb..
Perutnya sakit bukan main saat merasakan pisau itu yang menancap di perutnya, lalu ditarik pria itu dengan kuat dan membuat darahnya mengalir, bercampur dengan air itu.
Pria itu meraih dagu Dongmin dan membuka mulutnya, lalu ia memasukkan sebuah cairan dari dalam botol kecil dan menjatuhkannya di bak mandi.
Mulut Dongmin di tutup erat dan berakhir Dongmin yang menelan cairan tersebut. Lalu pria itu bangkit, menatap Dongmin yang kesakitan. "Tuan Kim berpesan, jangan menganggu apa yang menjadi miliknya." Lalu ia berjalan keluar membawa pisau itu.
Dongmin menelan ludahnya dengan kasar, ia meraih botol kecil tadi yang terdapat tulisan racun Hemlock. Ia tak mengira bahwa Tuan Kim sampai berbuat sejauh ini.
Dongmin terdiam, ia berpikir untuk tidak memberitahu Mingyu, ia tidak ingin hubungan Mingyu dengan Tuan Kim menjadi lebih buruk dari sebelumnya. "Maafkan aku Mingyu.." Lirihnya. Ia memejamkan kedua matanya sampai mendengar suara Mingyu yang memanggilnya.
••••••
Mingyu menatap makam Dongmin dari kejauhan, ia menghapus air matanya yang kembali jatuh. Ini hari ketiga sejak kekasihnya meninggal, setelah Dongmin di bawa ke gedung rumah duka.
Ia melihat kedua orang tua Dongmin yang terus menangis karena kepergian putra tunggalnya. Mingyu lalu berbalik dan pergi dari area makam.
Ia melajukan motornya menuju gedung apartemen Dongmin, menuju ke ruang keamanan dan meminta pada petugas untuk mengecek kamera CCTV. Ia tidak akan tenang jika ia hanya menunggu kabar dari kepolisian.
Lalu, sejak hari itu, Mingyu mencari pria yang bertemu dengannya di lift, ia mengandalkan video CCTV yang ia dapatkan dari area gedung apartemen tersebut.
Selama berhari-hari ia mencari pria itu, hingga akhirnya ia menemukan pria itu di sebuah rumah kecil di area pemukiman kumuh. Ia menghampirinya.
Masuk dengan paksa ke rumah tersebut dan memukul tengkuk pria itu, lalu Mingyu membawanya ke markas dengan mobil yang biasa di bawa Seokmin.
Setelah sampai, ia membawa pria itu masuk ke ruang eksekusi. Ia sudah tidak memberi makan anjingnya sejak hari kematian Dongmin. Lima hari lalu.
Mingyu memasuki ruang eksekusi dengan membawa seember air, lalu menyiramkannya pada pria itu dan membuatnya terbangun. Ia mendongak dan menatap Mingyu. Jelas sekali ia tahu siapa orang yang berdiri di depannya. "Tuan Mingki?" Lirihnya.
Mingyu mengernyit bingung, ternyata pria itu mengenal Mingki. Ia berjongkok di depan pria itu. "Katakan padaku siapa yang menyuruhmu membunuh Dongmin." Ucapnya dengan tegas dan wajah datarnya.
Pria itu menelan ludahnya dengan kasar, melihat pisau yang ada di tangan Mingyu. "T-tapi bisakah anda melepas saya setelah ini?" Lirihnya.
Mingyu mengangguk. "Aku akan membebaskanmu setelah ini." Jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Right Villain
FanfictionMINWON • COMPLETED Tentang kebodohan Jeon Wonwoo dengan si kembar Kim. ••• Setiap orang pasti memiliki sisi jahat pada dirinya sendiri, entah bagaimana bentuknya itu. Tapi hanya beberapa orang yang mampu menunjukkan sisi jahatnya tanpa memedulikan b...