The Right Villain - I'm So Sorry, Wonwoo

1.5K 131 10
                                    

"Aku akan pergi, kalian bisa melanjutkannya." Ucap Mingyu yang baru saja keluar dari kamar mandi dan memakai pakaiannya. Ia menatap Wonwoo dan Mingki yang masih berada di tempatnya.

Mingyu mengambil kunci motornya dan bungkus rokoknya di atas meja, lalu ia berjalan keluar dari kamar hotel tersebut.

Mingki dan Wonwoo saling menatap lalu Mingki mendekat, mencium bibirnya dan melanjutkan persetubuhan mereka hingga dua ronde lagi. Hingga akhirnya keduanya sama-sama lelah dan obat perangsang itu sudah menghilang efeknya.

Wonwoo dengan perlahan bangkit, ia menuruni tempat tidur dan mengambil pakaiannya.

Mingki menoleh. "Wonwoo.." Panggilnya tapi Wonwoo langsung berjalan memasuki kamar mandi. Mingki menghela napasnya frustrasi.

Di dalam kamar mandi, Wonwoo berdiri di depan wastafel, menatap dirinya dari pantulan cermin yang ada di depannya.

Melihat bagaimana keadaan tubuhnya yang penuh dengan tanda merah, entah Mingyu atau Mingki yang membuatnya. Ia terdiam beberapa saat lalu membersihkan dirinya.

Saat ia keluar, ia mendapati Mingki yang duduk di sisi tempat tidur. Wonwoo menatap Mingki dengan lekat. "Aku tidak tahu kenapa kau melakukan ini, tapi.. Bagaimana bisa kau memberikan tubuh kekasihmu pada orang lain? Meskipun Mingyu adalah saudara kembarmu sendiri.."

"Wonwoo maafkan aku.." Mingki berdiri dari duduknya dan menghampiri Wonwoo, ia mengusap wajah Wonwoo. "Aku--" Ia menghela napasnya. "Aku minta maaf." Lirihnya.

Wonwoo menatap Mingki dengan lekat. "Aku mencintaimu Mingki, sangat mencintaimu.." Ia mengerjap dan menangis. "Itu sebabnya aku tidak bisa membencimu.. Aku ingin membencimu Mingki!" Serunya.

"Wonwoo.." Mingki menghapus air mata Wonwoo. "Maafkan aku.." Ucapnya lagi.

Wonwoo menyingkirkan tangannya. "Tidak apa.." Ia menghapus air matanya dengan kasar. "Toh juga aku menikmatinya." Ia terkekeh menertawai dirinya sendiri. "Aku sangat menikmatinya." Ia berbalik dan berjalan keluar dari sana.

"Wonwoo!" Panggilan Mingki pun Wonwoo hiraukan.

Wonwoo berjalan menuju lift, ia naik dan turun menuju lantai pertama dengan tangisan yang ia tutupi dengan kedua telapak tangannya.

Ia keluar dari hotel tersebut, menghentikan taksi yang lewat dan ia menyebutkan alamat gedung apartemen milik Jeonghan. Bahkan dalam taksi itu pun, ia terus menangis, sampai membuat sopirnya bingung.

Sampai di sana, Wonwoo bergegas naik, menghampiri unit apartemen Jeonghan, ia memencet bel pintu dan menunggunya terbuka.

Ia segera memeluk Jeonghan. "Hyung.." Isaknya.

Jeonghan tentu mengerjap bingung, ia membawa Wonwoo masuk ke apartemennya dan mendudukkan Wonwoo di sofa ruang tamu. "Ada apa Wonwoo? Apa yang terjadi?" Tanyanya. Ia juga melihat tanda merah di leher Wonwoo.

"Hyung.. Hiks.. Mingki.. Hiks.." Tangisnya tak bisa berhenti.

"Kenapa hm?" Jeonghan semakin bingung.

"Threesome.. Hiks.. Aku, Mingki dan.. Mingyu."

"Huh?" Tentu saja Jeonghan terkejut mendengarnya. "Bagaimana bisa?" Tanyanya.

"M-mingki yang melakukannya.. Ia memberi obat perangsang di minuman yang ia beli.. Hiks.. Dan membawaku ke hotel, lalu.. Lalu kami bertiga bersetubuh di sana.. Hiks.."

"Astaga." Jeonghan membulatkan kedua matanya. "Bagaimana bisa Mingki melakukan itu.."

Wonwoo menggelengkan kepalanya. "Yang.. Yang membuatku kecewa adalah.. Aku menyukainya hyung.. Hiks.. Persetubuhan itu, aku menyukainya.."

The Right VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang