Suasana masih tampak tegang, lantaran kedua pengawalnya masih berusaha menghabiskan orang-orang yang tersisa. Begitu juga dengan Kill yang masih terlihat santai, tidak peduli dengan Xu Fei yang sedang berjalan mendekatinya saat ini.
"Ini daerah berbahaya. Tidak seharusnya anda membawa orangtua tanpa pengawalan seperti itu" ujar Kill ketika calon suami Putri Killa itu sudah berdiri di sampingnya.
"Trimakasih atas perhatiannya, berkat kalian, kami sampai saat ini bisa baik-baik saja" tukas Xu Fei dengan nada tenangnya. Namun yang sebenarnya, laki-laki itu tampak sedang menilai orang yang di depannya. Proporsi tubuhnya seperti seorang wanita namun orang yang di depannya sedang memakai celana yang merupakan pakaian khas laki-laki disini serta orang itu bisa menggunakan senjata seperti panah. Baru kali ini Xu Fei bingung membedakan wujud gender seseorang.
"Tidak masalah! Berkat itu, kami mendapatkan banyak buruan" ujar Kill santai. Saat ini Kill tidak memperlakukan laki-laki itu sebagai seorang Kaisar, melainkan seseorang biasa yang kebetulan mendapat pertolongannya dan tampaknya, Xu Fei juga tidak bermaksud untuk memperjelas statusnya di depan penyelamatnya itu.
Mereka berdua bercakap-cakap dengan tenang, layaknya orang biasa. Bahkan Kill selalu menatap Xu Fei ketika ia sedang berbicara. Itu adalah perlakuan yang asing bagi Xu Fei. Pasalnya, selama ini ia mendapat perlakuan orang yang selalu bersikap sopan dan tunduk di saat berbicara dengannya. Selama ini, semua orang akan menundukkan kepalanya ketika sedang berbicara dengannya, mengingat statusnya sebagai seorang penguasa tertinggi di benua ini. Ketika melihat orang lain berbicara dengan santai dan percaya diri seperti ini di depannya, terasa sangat menyenangkan untuknya.
Klak..
Xu Fei mengernyitkan keningnya, ketika penyelamatnya ini tiba-tiba membuka sarung belatinya, lalu mengeluarkan senjata tajam itu dengan santai.
Tubuhnya langsung bersikap waspada, karna bisa saja orang yang di depannya adalah seorang yang juga punya misi untuk membunuhnya.
Namun ketika orang yang di depannya ini tiba-tiba mengayunkan belati miliknya dengan santai ke arah depan mereka, tatapan kagum dari matanya tidak bisa di hilangkan begitu saja.
Belati orang yang di depannya ini, tersarang tepat di kepala salah satu pembunuh bayaran yang berusaha menyergap salah satu temannya dari belakang. Padahal penyelamatnya itu sedang berbicara dengannya saat ini. Ketepatan dan ketangkasan orang yang di depannya ini patut di ancungi jempol. Walau sedang mengobrol dengan orang lain, penyelamatnya ini masih bisa berkonsentrasi mengawasi pertarungan yang ada di depan mereka. Bahkan, walau sedang berbicara dengannya, orang ini mampu melempar belatinya dengan tepat sasaran.
Penyelamatnya ini adalah orang langka dan Xu Fei ingin menarik orang ini menjadi salah satu orangnya.
"Aku ingin membalas kebaikanmu. Datanglah ke istana pusat dan temui seseorang yang bernama A Reum. Dia akan mengantarmu padaku" ucap Xu Fei.
Di balik maskernya, Kill tersenyum. "Sayangnya itu tidak akan terjadi. Ini harus menjadi pertemuan pertama dan terakhir kita karna tidak akan ada yang tahu, di masa depan mungkin saya yang akan menjadi orang-orang yang mengenaskan yang tergeletak di tanah itu untuk berusaha membunuh anda. Saya pekerja profesional dan hanya memihak hal-hal yang besar" jawab Kill dengan tenang.
Beberapa prajurit laki-laki itu yang sudah datang tampaknya tidak suka dengan ucapan jujurnya. Namun berbeda dengan Xu Fei yang merasa tertantang dengan ucapan berani Kill. Xu Fei semakin menginginkan penyelamatnya itu menjadi salah satu orangnya.
Setelah dua pengawal Putri Killa sudah selesai menghabiskan para pembunuh bayaran itu, Kill langsung bangkit berdiri dan pergi menuju hewan buruan mereka, tanpa meminta izin ataupun memberikan salam terlebih dahulu pada Xu Fei.
Namun, sebelum ia benar-benar menjauh, Kill melirik ke arah para bangsawan tua itu, lalu bibirnya menyeringai kecil. "Ini adalah hari terakhir kalian" gumam Kill pelan yang tidak bisa di dengar oleh siapapun.
Ia sudah cukup bermain-main hari ini. Setidaknya, kedatangannya ke tempat ini hanyalah bertujuan untuk ikut ke dalam sebuah adegan yang tertulis di novel. Dimana Xu Fei datang ke tempat ini untuk memberikan sebuah peringatan pada para bangsawan-bangsawan tua itu yang berniat untuk melakukan pemberontakan.
Sayangnya, niat Xu Fei itu di bebeberkan oleh seorang mata-mata. Sehingga, bagaikan seseorang yang tersudutkan, para bangsawan itu melakukan sebuah rencana tanpa persiapan, dengan cara mengirimkan para pembunuh bayaran. Jika di novel, adegan itu berhasil melukai Xu Fei, namun sayang, si monster perang itu tidak akan mati semudah itu.
Xu Fei berhasil menjaga kesadarannya sampai para kesatrianya datang untuk membantai semua para pembunuh bayaran itu, lalu setelah itu berakhir, Xu Fei langsung memenggal leher para bangsawan tua itu di tempat tanpa ragu. Kill hanya menyusup sebentar untuk memperlihatkan bahwa ada pemain lain yang akan menjadi pemegang kunci dari genre novel ini.
Kill beranjak dari tempat itu ketika para bawahannya sudah memastikan jumlah buruan. Kill akan kembali ke istananya, dengan di kawal salah satu bawahannya, sedangkan bawahannya yang lain akan mengurus mengenai pembagian daging hasil buruan kepada pada penduduk miskin.
Selama di perjalanan, Kill memikirkan ulang rencananya. Sebelum tahap pernikahan yang akan ia lakukan, akan ada banyak hal yang akan terjadi. Contoh salah satu kasusnya yaitu mengenai ibu suri, yang selalu memiliki pendapat teguh, tanpa seorangpun bisa mengubah ucapan ibu suri. Contoh salah satu masalahnya adalah Kaisar Xu Fei yang harus tetap menikahi Putri Kil La demi kekaisaran dan menolak keras mengenai hubungan Xu Fei dengan teman kecilnya. Di bandingkan kebahagian keluarganya, ibu suri lebih mengutamakan kesejatraan kekaisaran. Sayangnya, hal itu lah yang membuat Xu Fei sangat membenci Ibu suri, dan lebih memilih mengirimkan ibu suri menuju istana yang paling jauh dari istana pusat.
Killa harus melakukan sesuatu pada adegan ini, karna tidak lama sejak penyerangan Xu Fei, Ibu Suri meninggal dunia karena di racuni seseorang. Killa harus bergerak lebih cepat di bandingkan orang itu, agar masa depan dari novel ini tidak benar-benar terjadi.
Namun,
Selama di perjalan pulangnya, langkah Kill sedang di awasi oleh beberapa orang yang profesional. Sudah sejak dari tadi Kill bisa merasakan keberadaan orang-orang itu, mengingat pengalamannya yang hampir seumur hidupnya bekerja sebagai pembunuh, membuat instingnya sedikit sensitif terhadap bahaya.
Orang-orang itu jelas bukan dari istana, atau orang-orang kiriman dari musuh besarnya saat ini. Mereka adalah orang-orang terlatih dan profesional dan sialnya, Kill saat ini hanya berdua bersama pengawalnya.
Dapatkah Kill melakukan perlawanan pada orang-orang itu atau hidupnya akan berakhir disini, tanpa ia memulai rencananya terlebih dahulu?
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Kill.a
ActionKill adalah seorang gadis yang di besarkan untuk menjadi mesin pembunuh oleh sebuah kartel bawah tanah, yang terkenal akan kebejatannya. Seperti namanya, Kill tidak pernah berpikir dua kali untuk melakukan tugasnya, dia terkenal sebagai gadis dingin...