Wilayah Carissan, merupakan sebuah wilayah yang berada di perbatasan utara kekaisaran. Wilayah itu sangat terpencil dan jauh dari pusat kota, sehingga sering sekali orang-orang menyebutkan wilayah itu sebagai desa yang terbengkalai.
Perjalanan yang mereka tempuh juga sangat lama, yaitu satu bulan untuk mencapai wilayah itu. Karena berada di ujung kekaisaran, wilayah itu sangat sedikit mendapatkan perhatian dan perbaikan, sehingga jalan yang mereka lewati sangat hancur dan licin.
Mereka sangat kesulitan untuk mencapai tempat itu. Namun hal itulah yang membuat Kill senang, karena itu menandakan pihak kekaisaran tidak akan mudah mengunjunginya nanti.
Perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan membuat Kill merencanakan sesuatu. Keberangkatan mereka hanya diantar oleh dua orang saja, yaitu seorang prajurit serta kusir yang membawanya. Ia bahkan tidak membawa dayang ikut serta di perjalanan kali ini.
"Sangat lelah, bukan?" Tanya Kill membuka jendela kereta kudanya. Satu prajurit yang dengan setia selalu berada di sebelah kereta kudanya hanya terkekeh kecil.
"Yah, ini adalah bagian dari pekerjaan kami Yang Mulia" jawab prajurit itu.
Kill mengangguk. "Perjalanan pergi akan menghabiskan waktu selama satu bulan. Dan kalian hanya akan menghabiskan satu hari saja untuk beristirahat sebelum akhirnya kembali lagi ke kaisaran. Terdengar sangat melelahkan" ujar Kill berdecak pelan.
"Aku sangat prihatin dengan itu. Dari pada itu, kalian kembalilah! Lebih baik kalian menghabiskan sisa waktu bersama keluarga kalian sendiri dari pada melakukan hal yang melelahkan ini. Lagi pula, aku bersama kedua pengawal ku, mereka akan menjaga dan membawaku dengan baik menuju tempat itu" tawar Kill dengan nada sedih dengan raut wajah sedih.
"Apakah boleh begitu Yang Mulia?" Tanya prajurit itu dengan wajah penuh harap.
Kill menjawab dengan anggukan, lalu tersenyum lembut. "Kita berhenti di penginapan dekat sini. Kami akan melanjutkan perjalajan kami keesokan harinya, dan kalian kembali lah" perintahnya yang langsung di respon bahagia oleh prajurit itu.
Kill bukan bermaksud ingin melakukan perbuatan baik. Ia sengaja melakukan hal itu karena ia berniat ingin mengahancurkan basecamp organisasi bar-bar yang mereka lewati. Karena ia tahu, bahwa selama ia berada di wilayah yang terinfeksi itu, ia tidak akan bisa keluar dengan leluasa. Setidaknya, sebelum ia sampai di wilayah itu, ia ingin menghancurkan setidaknya setengah basecamp milik organisasi itu. Ia akan merebut atau menghancurkan organisasi itu.
Di sisi lain, salah satu pengawalnya mendekat dengan wajah bertanya-tanya.
"Apa sebenarnya yang anda rencanakan Putri?" Tanya Ra Moi dengan suara pelan."Ekspetasiku sudah terlalu dihancurkan. Aku tidak ingin bermain-main lagi, mari kita hancurkan pemimpin organisasi itu selama kita di perjalanan" jawab Kill serius. Karena selama ini, ia sudah mengharapkan akan berlawanan dengan organisasi yang setidaknya memiliki kehebatan organisasi mafia ke tiga di dunianya. Namun yang terjadi, ia malah seperti berhadapan dengan anak SMA, yang hanya menang semangat saja. Bahkan ia yakin, kedua pengawalnya itu mungkin bisa melenyapkan organisasi itu hanya berdua saja, mengingat mereka mendapatkan pelatihan darinya.
Lalu, jika bukan karena informasi dari novel, ia mungkin tidak akan melakukan hal ini. Sejak awal, ia sudah mengetahui basecamp pusat milik organisasi itu. Karena merasa tidak sopan jika menghancurkan basecamp pusat lebih dulu sebelum mengenal keahlian lawan, maka dari itu ia berniat menghancurkan organisasi itu mulai dari akar-akarnya terlebih dahulu.
Sekarang, Kill hanya menyadari bahwa tampaknya ia hanya akan membuang-buang waktu saja jika melakukan hal itu. Lebih baik ia menghancurkan pusat organisasi itu sekarang, agar ia bisa memegang kendali isi novel lebih cepat.
Seharusnya, tidak lama lagi organisasi itu akan melakukan perjamuan serta perayaan. Karena organisasi itu lebih seperti kumpulan para pembunuh bayaran, mereka sering melakukan perlombaan berupa pertarungan yang nantinya pemenang akan berhadapan langsung dengan salah satu pembunuh bayaran tingkat atas milik mereka. Pilihannya, menang atau mati. Sangat khas mereka yang barbar.
Kill ingin berpartisipasi. Mengingat sudah lama ia tidak melakukan pemanasan, ia akan menjadikan perlombaan itu untuk tempat mencari tahu perkembangannya. Lalu, karena perlombaan itu juga, beberapa orang penting dalam organisasi itu akan turut hadir. Dengan begitu, Kill bisa dengan mudah menyingkirkan orang-orang penting dalam organisasi secara bersamaan.
Setelah mereka berpisah dari kusir serta prajurit yang mengawalnya, Kill meminta pada Auron untuk mencari kuda perang. Karena setelah ini, mereka akan berangkat menggunakan kuda dengan kecepatan penuh. Kuda perang adalah solusi terbaik yang mereka butuhkan. Karena Kill tidak ingin menimbulkan kecurigaan dari pihak Kekaisaran atas keterlambatan mereka. Kill juga sudah mengganti pakaian tidak nyamannya dengan pakaian laki-laki yang membuatnya bisa leluasa bergerak.
Jarak daerah yang terinfeksi dengan pusat basecamp organisasi itu hanya 50 km saja, sehingga ia yakin bahwa ia bisa mencapai wilayah Carrisan tepat waktu nantinya.
Basecamp tempat organisasi itu berada di wilayah Carnival. Daerah itu hanya berisi para kriminal, karena basecamp organisasi bar-bar yang berpusat disana.
Ada pandangan mengitimidasi dari penduduk-penduduk wilayah itu ketika melihat mereka berjalan dengan kuda mereka. Tak ada sapaan hangat, layaknya para penduduk dari wilayah yang mereka kunjungi sebelumnya. Tak masalah, pikir Kill.
Hal itu wajar, karena orang-orang seperti itu sangat posesif dengan teritorial mereka. Kill juga begitu dulu, karena baginya sebuah wilayah kekuasaan itu adalah sumber penghasilannya.
Dikarenakan pertandingan akan dilakukan besok, mereka memutuskan untuk memesan penginapan. Ia juga perlu menjelaskan pada kedua pengawalnya tentang rencana-rencananya serta apa yang ia ketahui. Karna tidak mungkin, Kill yang akan melenyapkan organisasi itu seorang diri.
"Aku mendengar sebuah rumor ketika pergi berkeliling tadi, Putri. Katanya, pertandingan ini dilakukan karena mereka sedang mencari sesuatu" ucap Ra Moy.
Wajah Auron terlihat berpikir. "Jangan bilang, rumor itu benar?" Tanya laki-laki itu yang membuat Kill kebingungan.
"Rumor apa?" Tanya Kill.
"Katanya, organisasi ini masih belum memiliki pemimpin sejak awal. Pertandingan ini dilakukan karena mereka ingin menemukan pemimpin yang sempurna" jelas Auron.
"Apa-apaan itu? Organisasi macam apa sebenarnya ini" kesal Kill yang benar-benar kebingungan. Dalam organisasinya, seorang pemimpin itu sangat penting. Karena pemimpin lah yang memegang kendali para bawahannya.
"Seperti yang anda tahu Putri, organisasi itu adalah bentuk dari pemberontakan para orang-orang yang tidak menyukai kekaisaran. Jadi sudah menjadi informasi umum bahwa pemimpin yang mereka tunjuk adalah bagian dari pemerintahan kekaisaran yang ingin memberontak. Ini sifatnya rahasia, karena mereka membutuhkan seseorang yang mengetahui informasi dalam isatana kekaisaran, dan bisa jadi, Jay Chou, adalah wakil pemimpin organisasi itu. Walau sebutannya wakil, namun dialah yang mengendalikan semuanya" jelas pengawalnya.
Setelah mendengar penjelasan itu, barulah Kill mengerti. Organisasi itu hanya membutuhkan pemimpin yang bisa mereka kendalikan layaknya boneka dan boneka-boneka itu berasal dari bagian kekaisaran.
Jika mengingat karya aslinya, Kill sangat penasaran tentang satu hal. Gadis itu, gadis yang disukai Kaisar, apakah dia adalah pemimpin organisasi itu atau ia hanyalah klien?
Dan jika dia pemimpinnya, kapan pertemuan mereka dan apa yang membuat gadis itu menerima ajakan kerja sama itu? Karena jika mengingat-ingat lagi, satu-satunya sumber yang menghalanginya hanyalah Ibu Suri. Dan Ibu Suri meninggal sebelum mereka menikah. Lalu, apa yang membuat gadis itu menjadi penghianat kekaisaran? Apakah posisi itu tidak memuaskannya atau memang selama ini, ia memang tidak memiliki perasaan apapun pada Kaisar?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kill.a
ActionKill adalah seorang gadis yang di besarkan untuk menjadi mesin pembunuh oleh sebuah kartel bawah tanah, yang terkenal akan kebejatannya. Seperti namanya, Kill tidak pernah berpikir dua kali untuk melakukan tugasnya, dia terkenal sebagai gadis dingin...