DUA

4.4K 510 3
                                    

"Nona!!"

Suara lembut serta guncangan kecil dari tubuhnya terasa samar-samar dalam benak Killa. Namun pandangan matanya hanya tertuju ke cahaya putih yang terbentang di sekelilingnya.

Keningnya berkerut.

Ia tidak mengenali tempat ini.

Namun pemandangan di sekelilingnya tiba-tiba berubah menjadi ingatannya di apartemen seorang penulis yang ia datangi kemarin. Killa hanya berdiri di sudut ruangan, menatap reka adegan yang terjadi sebelum dan sesaat Koro menebas leher penulis itu.

Tadi malam, Kill sama sekali tidak melihat ekspresi terakhir dari penulis itu karna sudah terlalu murka. Hanya saja, sekarang ia bisa melihat bahwa sebelum Koro menebasnya, penulis itu hanya menyeringai. Tidak ketakutan sama sekali.

Ekspresi macam apa itu?

Lalu suasana ruangan berubah setelah Koro menebasnya. Patung-patung sakral itu entah mengapa berubah hidup dan kini mendekat, mengepung dirinya.

Ini mimpi buruk.

Killa hanya bisa mundur, karna merasa tidak bisa melakukan apa-apa. Dan satu-satunya jalan untuk keluar adalah dengan memasuki ruang putih itu lagi.

Lalu...

Killa sadar dari mimpinya. Matanya terbuka lebar seperti ketakutan.

"Aduh Nona, tumben sekali kali ini anda bangun siang" suara dari sampingnya membuat Killa terpaku di tempatnya.

Menoleh ke samping, Kill bisa melihat seorang perempuan yang sedang memakai pakaian tradisional sedang membereskan tumpukan pakaian.

Kill tidak mengenali orang itu.

Merasa mawas, Kill menatap ke sekeliling. Seluruh perabotan dan dinding ruangan terbuat dari kayu dan bambu.

Dimana ini?

Kill tidak mengenali tempat ini.

Apakah ia masih dalam mimpi? Mimpu buruk tepatnya.

"Nona! Ada apa?" Tanya perempuan itu saat tidak mendengar respon Kill.

Dan tanpa berpikir, Kill memukul rahang bawah perempuan itu dengan kuat. Tapi, perempuan itu sempat berteriak kesakitan sebelum kesadaran meninggalkannya.

Terasa sangat nyata.

Jeritan dan sakit yang ia rasakan pada punggung tanganya saat memukul perempuan itu.

Sialan!!!

Dimana dia sebenarnya?

"Apa yang terjadi?" Seorang laki-laki aneh lainnya memasuki ruangan tempatnya berada. Orang itu bahkan memakai pakaian tradisional seperti perempuan yang ia pukul tadi.

"Ada apa dengan Mi Rae? Putri Killa, kau baik-baik sajakan?" Tanya orang itu kawatir.

Kill hanya mengangguk pelan.

Setelah mendapati bahwa tidak ada yang terjadi padanya, orang itu memeriksa perempuan yang ia pukul. Lalu mulai berteriak memanggil orang lain.

Sekumpulan orang aneh kembali memasuki ruangannya, lalu mengangkat tubuh perempuan itu sesuai dengan perintah laki-laki itu.

"Ada apa denganmu?" Tanya laki-laki itu tampak sedih setelah semua orang keluar dari ruangannya.

Kill hanya terdiam saja. Masih belum bisa mencerna apa yang terjadi sebenarnya.

"Killa? Kamu takut menolak lamaran Raja Wang Xu Fei ya?" Tanya orang itu lembut.

Kening gadis itu tampak berkerut. Nama itu terasa tidak asing di telinganya.

Wang Xu Fei?

Xu Fei?

Bukankah itu nama pemeran kaisar dalam novel yang ia baca?

Dan tadi, apakah orang yang di depannya ini memanggilnya Killa? Namanya serta pemeran tokoh utama yang sama.

Walau merasa konyol, Kill berucap pelan, "Bao Ki Lim?" Tanyanya memastikan.

"Iya adikku sayang. Tenang saja, sebagai seorang kakak, aku akan melindungimu. Jika kau ingin menolak lamarannya, maka lakukanlah" ucap Bao lembut dengan wajah penuh rasa sayang.

Sekarang, Kill lah yang ingin menangis.

Apa-apaan ini?

Apa yang terjadi sebenarnya? Mengapa dia bisa berada di kehidupan novel itu? Sungguh tidak masuk akal.

^^^

Kill sesungguhnya masih tidak mengerti dengan keadaan yang sebenarnya. Apa yang terjadi? Apa yang salah? Dan mengapa dia berada di dunia fiksi sebuah novel hasil ciptaan penulis yang ia tebas tadi malam.

Apakah ada sihir yang tersembunyi dari novel itu?

Dan dimana pula keberadaan pemilik tubuh yang ia tempati sekarang.

Kill perlu mencerna semuanya dengan kepala dingin. Dia ia berusaha mengingat semua isi novel yang ia baca.

Kata kakak laki-laki Killa, hari ini adalah hari kedatangan utusan dari kerajaan untuk melamarnya. Dan dalam novel, Killa menolak lamaran itu, lalu di pertemukan dengan seorang bangsawan lainnya.

Hanya saja, Kaisar yang tidak pernah di tolak itu, murka karna penolakannya. Kedua orangtuanya di eksekusi. Dan para saudara-saudara dari pihak ibu maupun ayah, di kucilkan di kerajaan itu. Dan jika tidak ingin hal itu terjadi, Killa harus menerima lamaran dari Kaisar.

Sungguh, jika ia ingin takdir sedikit berubah, Kill harus menerima lamaran Kaisar saat ini juga. Ya walaupun sangat tahu bahwa di istana, sudah ada para madu-madu kaisar yang menunggunya untuk di eksekusi.

Sialan!!!

Apapun yang ia pilih sekarang, ujung-ujungnya Killa akan tetap mati. Dan disinilah tugasnya. Mengubah seluruh isi cerita sesuai ekspetasinya.

Tbc

Kill.aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang