SEMBILANBELAS

1.3K 152 9
                                    

Ada beberapa hal yang membuat Killa memilih tinggal sedikit lama di tempat pengasingan. Selain ingin memastikan bahwa keamanan Ibu Suri dapat terjaga, Kill juga ingin menyelesaikan permasalahannya dengan organisasi kaum bar-barian.

Organisasi yang menjadi penentang kekaisaran itu merupakan organisasi yang sangat besar. Kill mengumpamakan organisasi ini layaknya kehidupan bawah tanah, yang pasti memiliki banyak basecamp. Kill sendiri dulu menduduki basecamp pusat. Namun saat ini, ia harus menyusupi basecamp cabang yang tersebar hampir di seluruh daerah.

Kill tidak mengenal organisasi ini. Tidak banyak yang ia ketahui tentang organisasi ini, sehingga ia tidak ingin mengambil langkah yang salah jika ingin menaklukan organisasi itu dan satu hal yang harus ia lakukan adalah melakukan penyerangan dari mulai basecamp kecil yang tersebar hampir di seluruh daerah.

Dan malam ini, ia dan kedua pengawalnya berencana menyelinap pergi keluar. Setelah Auron memastikan bahwa semua orang sudah terlelap, barulah Kill keluar dari ruangannya.

Ra Moy, pengawal yang telah ia tugaskan untuk mencari tahu basecamp organisasi itu telah menemukan beberapa titik-titik yang di yakinkan sebagai basecamp dari organisasi itu. Karena itulah, Kill menyelinap malam ini untuk menyerang.

Dengan pakaian khasnya, Kill berjalan bersama kedua pengawalnya. Di pinggang gadis itu sudah terikat belati terkutuk yang terakhir kali ia beli. Lalu, di tubuh belakangnya, ada pedang panjang yang juga ia beli, walau sejujurnya ia sangat kurang dalam penyerangan menggunakan pedang.

"Ada beberapa hal yang perlu anda ketahui Yang Mulia!" Ucap Ra Moi tampak gugup.

Kill hanya menoleh sekilas, meminta Ra Moi untuk menjelaskan perkataanya.

"Basecamp yang akan kita datangi merupakan basecamp pusat daerah ini. Jadi bisa dikatakan bahwa orang-orang yang ada di dalamnya mungkin lebih banyak dari pada perkiraan kita. Lalu, kita tidak tahu kehebatan mereka seperti apa, karena orang yang menetap di basecamp pusat daerah adalah salah satu ketua pendiri organisasi" jelas Ra Moi.

Kill hanya mengangguk santai, tampak tidak terganggu sedikitpun dengan informasi yang baru saja dia dengar. Karena pada dasarnya, Kill lah yang paling tahu mengenai tata jabatan dalam organisasi seperti ini dan sejak awal, ia sudah mempersiapkan semuanya.

"Tenang saja dan percaya padaku! Semua akan baik-baik saja" jawab Kill menenangkan kedua pengawalnya. Bisa dikatakan kali ini adalah debutan pengawalnya langsung ke lapangan setelah mendapatkan pelatihan khusus dari Kill.

Untuk mencapai basecamp target, mereka harus membawa kuda masing-masing lantaran tempat pengasingan berada sangat jauh dari pemukiman penduduk. Sedangkan basecamp target mereka diyakini berada di tengah-tengah penduduk.

Karena stamina mereka yang semakin meningkat, mereka dapat mencapai pemukiman penduduk hanya dalam setengah jam. Bukan hanya karena stamina, Kill juga dengan sengaja membeli tiga ekor kuda yang dilatih khusus untuk peperangan. Jadi sudah dapat dipastikan kualitas dari kuda yang baru saja Kill beli.

Setelah sampai di pemukiman penduduk, Kill dan kedua pengawalnya meninggalkan kuda mereka di sebuah pohon besar yang berada di hutan belakang pemukiman. Karena waktu sudah menunjukan tengah malam, mereka tidak perlu menjadi bahan perhatian para penduduk. Sebaliknya, mereka sangat leluasa ketika menyusuri jalan-jalan untuk mencapai basecamp dari organisasi itu.

Basecampnya sendiri berada di tengah-tengah tempat hiburan yang masih tergolong ramai padahal waktu sudah hampir dini hari.

Ra Moy yang memimpin jalan, membawa mereka menuju area belakang yang di penuhi suara berisik. Ternyata area belakang merupakan pintu masuk basecamp kaum itu, yang saat ini para anggotanya sedang bermain mahjong sambil ditemani oleh gadis penghibur.

Tanpa memberi aba-aba terlebih dahulu, Kill langsung menyusup ke dalam lingkaran itu. Ia menatap anggota-anggota kaum bar-barian yang sudah sangat mabuk.

"Siapa kau?" Tanya salah satu anggota yang tampaknya menjadi pemimpin di lingkaran itu.

"Dimana boss kalian? Apa kau bossnya?" Tanya Kill santai.

Orang itu terkekeh dengan sangat mengjengkelkan. "Benar, aku adalah bossnya" jawab orang itu sambil menciumi bibir gadis penghibur yang ada di pangkuannya.

"Jangan bercanda! Kau menghancurkan ekspetasiku tentang organisasi kalian" ucap Kill kesal, lalu belati terkutuknya dengan cepat menggorok leher orang itu.

Kejadiannya sangat cepat. Mulai dari pergerakan tangan Kill yang tau-tau sudah mengeluarkan belatinya hingga menggorok leher orang itu, sampai darah yang keciprat kemana-mana, sebelum akhirnya kepala orang itu benar-benar lepas dari tubuh yang akhirnya menggelinding di lantai.

Gadis yang ada di pangkuan orang itu, histeris seketika sebelum akhirnya hilang kesadaran.

Ra Moy dan Auron bahkan tampak tidak percaya dengan penglihatan mereka. Pergerakan yang di lakukan oleh Nona mereka benar-benar sangat cepat, yang bahkan tidak bisa diikuti oleh mata mereka. Nona mereka sekarang benar-benar terlihat seperti pembunuh bayaran yang sangat berpengalaman.

Tidak hanya orang-orang itu saja yang terkejut, karena Kill sebagai pelaku saja tampak syok dengan ketajaman belatinya karena mampu mematahkan tulang tenggorokan manusia hanya dalam sekali dorongan.

Ini benar-benar belati terkutuk! Pikir Kill takjub.

.

Mendapati teman mereka dibunuh secara mengenaskan, semua orang yang ada di ruangan itu mulai menyerang mereka.

Ra Moy dan Auron dengan cepat melawan balik, sedangkan Kill memutuskan untuk masuk ke dalam bangunan itu. Karena targetnya sejak awal adalah pemimpin dari daerah ini.

"Siapa kau!" Seseorang menarik pergelangan tangannya, sehingga langkah kakinya terhenti.

Gadis itu melirik tangan yang mengcengkram tangannya, lalu berucap, "lepaskan__"

Suara gadis itu pelan, namun terdengar sangat menusuk.

"Ku beri waktu 3 detik!" Peringat Kill lagi.

Dan bukannya melepaskan cengkramannya, orang itu malah terkekeh meremehkannya.

"Tiga detik katanya? Apa kau tidak tau siapa aku dan sedang berada dimana kau sekarang?" Tanya orang itu.

"Tiga_" bisik Kill selesai menghitung. Lalu, seperti dejavu, kejadian itu terulang kembali. Dimana Kill kembali menggorok leher orang yang menghentikannya hanya dalam sekali dorongan. Karena ketajaman belati yang ada di tangannya, Kill jadi tidak perlu mengeluarkan banyak energi hanya untuk melepaskan kepala orang itu dari lehernya.

Kepala yang terlepas itu menggelinding di kakinya. Tak ada pandangan jijik dari tatapan gadis itu, sebaliknya, Kill malah dengan santai menginjak kepala itu, lalu menendangnya agar tidak menghalangi jalan gadis itu.

Hanya saja, langkah gadis itu kembali terhenti ketika matanya tidak sengaja menangkap sebuah pemandangan. Tepatnya pemandangan sebuah tatto yang ada di batang leher yang memuntahkan banyak darah itu.

Itu adalah tatto yang menggambarkan sebuah daun ganja, dimana sebelumnya Ra Moy mengatakan bahwa itu adalah lambang dari pemimpin basecamp.

Tampaknya, ia tidak perlu melakukan lebih banyak usaha, karena telah berhasil membunuh pemimpin organisasi daerah ini.

Ekspetasinya terlalu tinggi tentang organisasi ini, sehingga ia merasa sangat kecewa karena berhasil menaklukan basecamp ini tanpa memperlihatkan semua kemampuannya.

Tbc

Kill.aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang