Jika manusia punya rencana, Tuhan punya takdir. Keesokan paginya, tepatnya jam tiga dini hari, rombongan dari istana datang tanpa pemberitahuan.
Semua para pelayan dengan terpaksa harus bangun pagi itu untuk melakukan penyambutan, karena orang yang datang adalah Kaisar, orang yang memiliki kekuasaan paling tinggi di kekaisaran mereka.
Seperti itulah niat awal mereka, namun ada sebuah kejadian yang membuat semua orang berteriak ketakutan. Bagaimana tidak, jika mereka baru saja menemukan seorang mati bunuh diri?
Dan karena kedatangan orang itu, Kill juga harus terburu-buru masuk ke dalam kamar Ibu Suri, untuk mengganti abu bakaran dari dupa untuk mendapatkan bukti dari kasus yang ia ciptakan.
Syukurlah, instingnya masih sensitif seperti dulu, sehingga ia bisa menyadari rombongan yang baru saja datang.
Setelah selesai dengan buktinya, Kill kembali ke kamarnya, untuk melanjutkan tidurnya. Mana mungkin para dayang akan membangunkannya untuk kasus seperti ini, apa lagi dengan sisi harga diri yang di miliki oleh Kaisar.
Hal itu terbukti, ketika ia terbangun, hari sudah siang. Ketika ia keluar dari kamarnya, sudah banyak dayang yang sedang berlutut di halaman rumah, sambil menangis.
Kill dengan cepat memasang wajah kebingungan, dan ia tidak mempedulikan tatapan para bawahannya yang tampak ingin terkekeh ketika melihat ekspresinya.
"Ada apa sebenarnya ini?" Tanya Kill sambil menatap para dayang. Bahkan dayang yang ia bunuh tadi malam juga jenazahnya di teruh begitu saja di atas tanah, seperti tidak bernilai.
"Yang Mulia, mereka adalah orang-orang yang meremehkan pihak keluarga kekaisaran" jawab salah satu pengawal yang sedari tadi dengan setia berdiri di sebelah laki-laki itu.
"Mereka meremehkan? Apa sebenarnya yang telah mereka lakukan?" Tanya Kill lagi dengan ekspresi terkejutnya.
"Mereka melakukan percobaan pembunuhan pada ibu Suri dan saat ini, beliau sedang mendapatkan perawatan"
Ho.... Kill cukup puas dengan kecepatan Xu Fei dalam mengambil keputusan. Menggangguk mengerti, Kill memilih mengundurkan diri untuk melihat keadaan Ibu Suri.
Miris sebenarnya. Orang tua yang sudah lanjut usia harus mengalami hal ini. Kill lah yang paling tahu bagaimana sulitnya melepaskan diri dari benda haram itu. Ia juga yang paling tahu bagaimana rasa tersiksanya ketika seseorang sudah kecanduan. Dan untuk melakukan rehabilitas pada Ibu Suri yang umurnya sudah lanjut usia akan sangat sulit di masa depan. Ia hanya berharap wanita tua itu dapat bertahan lebih lama, agar orang yang merencanakan semua ini tidak merasa menang karena telah berhasil.
^^^
Hari sudah cukup siang, ketika akhirnya kondisi mulai kondusif. Dan ketika hari sudah cukup sianglah, ia dan Xu Fei akhirnya memiliki waktu untuk berbicara. Sejujurnya, Kill tidak tahu apa yang sedang di rencanakan oleh laki-laki ini, hingga datang tanpa pemberitahuan lebih dulu.
Lebih dari itu, kedatangan Xu Fei tak lain karena ingin memastikan beberapa hal, seperti kedekatan dari calon permaisurinya beserta dengan orang yang paling ia benci seumur hidupnya.
Bagi Xu Fei, Kil La itu seperti misteri yang harus ia pecahkan. Hingga sampai hari ini, ia masih belum mengenal siapa gadis itu dan bagaimana sikapnya. Karena menurut informasi dari orang-orangnya yang bekerja di istana gadis itu, Kil La adalah sesosok yang tenang dan pendiam. Tak banyak yang di dapat informannya tentang gadis itu, seakan gadis itu mengetahui bahwa dirinya mengawasi dari jauh.
Hal itulah yang membuatnya sangat penasaran, sebenarnya apa tujuan gadis itu datang ke tempat ini. Tidak mungkin putri Kil La datang ke bukit yang menyusahkan ini hanya karena ingin merayakan hari kelahiran ibu Suri.
"Kapan kamu akan kembali?" Xu Fei akhirnya yang memecah keheningan itu pertama kali.
Putri Kil La mengangkat kepalanya, lalu menatap Xu Fei ketika sedang menjawab pertanyaanya, "aku akan kembali beberapa hari lagi, ketika aku sudah bisa memastikan bahwa Ibu Suri sudah baik-baik saja Yang Mulia".
Sungguh berani, pikir Xu Fei. Karena Putri Kil La berani menatapnya ketika sedang mereka sedang berbicara. Hal ini membuatnya teringat dengan pria kecil yang menyelamatkannya di hutan beberapa minggu yang lalu. Pria kecil itu juga menatapnya dengan berani ketika merespon perkataanya.
"Sebaiknya jangan terlalu lama disini! Karena seperti yang kamu tahu, Ibu Suri sedang di asingkan saat ini. Tidak baik jika kamu berurusan terlalu dalam dengan nenek tua itu" peringat Xu Fei dengan nada dingin.
"Saya orang yang netral Yang Mulia dan sayangnya juga, saya adalah seorang manusia yang memiliki hati nurani. Bagaimana saya bisa meninggalkan seorang nenek tua sendirian dalam kondisi kritisnya karena berkat seseorang?" Jawab Kil La tenang. Jika orang lain yang hanya mendengar ucapan gadis itu, pasti membuat orang-orang menyimpulkan bahwa Killa adalah gadis naif. Namun jika orang itu melihat ekspresi Killa sekarang, tak akan ada yang berani menyimpulkan hal itu, bahkan termasuk Xu Fei.
Kill dengan tegas menekankan setiap kalimatnya, dan ekspresinya yang dingin itu sudah berhasil menyihir Xu Fei. Setiap nada yang di keluarkan oleh Putri Kil La membuat perkataan gadis itu terdengar seperti tidak boleh di bantah. Sungguh, Putri Kil La seperti ini memiliki wibawa seorang pemimpin, yang tidak terbantah.
Putri Kil La membuat semua orang mematuhi perkataanya dan itulah wibawa yang di perlukan oleh pemimpin untuk para pengikutnya.
Tapi, mengapa gadis itu memiliki wibawa seorang pemimpin, ketika ia saja yang bekerja keras untuk mendalaminya lebih banyak dari pada orang lain, masih tidak berhasil melakukan itu?
Sejak awal, ia di lahirkan karena akan di jadikan pewaris Kekaisaran nantinya. Ketika ia lahir, semua orang menekankan padanya mengenai kepemimpinan dan ia berlatih untuk menjadi seorang pemimpin sepanjang hidupnya.
Sedangkan Putri Kil La yang ia yakini tak pernah belajar menjadi seorang penerus, memiliki wibawa pemimpin itu. Wibawa yang akan berhasil menghipnotis siapa saja untuk mengikuti semua perkataan gadis itu.
Di balik itu semua, tak ada yang tahu bahwa sesosok yang ada di tubuh Putri Kil La adalah seorang calon pewaris yang meneruskan sebuah organisasi besar. Organisasi itu sangat besar, sehingga tak akan ada yang percaya bahwa orang yang bekerja keras membesarkan organisasi itu hanyalah seorang gadis.
Kill berhasil mengambil alih organisasi-organisasi lainnya dan membuat organisasi itu berdiri di bawah kepemimpinannya. Sehingga, bukan hal yang tidak mungkin jika gadis itu memiliki wibawa pemimpin.
Karena di tempat asalnya Killa, ada sebuah kalimat yang selalu di tekankan padanya, yaitu, kamu lemah, maka kamu akan mati. Kill yang sudah berjuang sangat keras untuk bertahan hidup tentu saja tidak ingin terlihat lemah di depan orang-orang.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Kill.a
ActionKill adalah seorang gadis yang di besarkan untuk menjadi mesin pembunuh oleh sebuah kartel bawah tanah, yang terkenal akan kebejatannya. Seperti namanya, Kill tidak pernah berpikir dua kali untuk melakukan tugasnya, dia terkenal sebagai gadis dingin...