TIGA

4K 503 1
                                    

Beberapa dayang memasuki ruangannya. Kill baru saja selesai berendam di kolam air yang penuh dengan bebungaan.

Kini dirinya sedang di layani. Kill di bantu memakai pakaian tradisional hanfu dengan warna cerah. Ia bahkan di rias dengan kosmetik yang Kill tidak mengerti apa sebutannya jika di jaman ini.

Kill hanya menatap dirinya lewat cermin cembung yang ada di depannya. Ia tidak terbiasa memakai riasan cerah seperti ini, yang berhasil menutupi tatapan mata tajam sinisnya.

Kill berusaha menyemangati dirinya sendiri, agar bersabar. Mungkin saja kedatangannya ke jaman ini adalah membuat Kill menentukan alur ceritanya sendiri.

Tidak masalah. Akan Kill lakukan.

"Rombongan kaisar Wang Xu Fei sudah memasuki istana putri. Saat ini mereka sedang bersiap-siap untuk makan siang bersama di aula" informasi dayang kepercayaan Putri Killa, Mi Rae.

Kill hanya mengangguk. Tampak terlihat tidak tertarik sama sekali.

Setelah semua persiapan Kill selesai, ia diminta untuk datang ke aula. Di depan ruangannya, sudah bersiaga dua orang yang bertanggung jawab dengan keamananya.

Kill berhenti. Matanya menilai penampilan pihak keamananya.

Dua orang murid terbaik dari guru pedang yang melatih kaisar Wang Xu Fei.

"Kalian akan selalu mengikutiku kemanapun bukan?" Tanya Kill penasaran. Apakah pihak keamannya akan di ganti jika ia menerima lamaran sang kaisar. Ia harus tahu. Karna jika tidak, ia akan memberikan sedikit latihan kepada para prajuritnya. Melindunginya adalah hal yang paling penting saat ini.

Kedua prajurit itu menjawab dengan siap dengan tegas. Dan Kill hanya mengangguk mengerti.

Kill kembali berjalan, di ikuti kedua dayang serta keamanannya dari belakang. Ia tampak anggun, karna sejak lahir, Kill memang di lahirkan sebagai wanita anggun yang penuh dengan karismatik. Bahkan saat membunuh saja, Kill melakukannya dengan cara elegan. Sehingga, mencoba menjadi putri saat ini bukanlah masalah.

Saat memasuki ruangan aula, Kill bisa merasakan semua tatapan tertuju padanya. Ia yakin akan itu, karna sangat menyadari bahwa dirinya cantik. Apalagi kulit Putri Killa terlihat sangat terawat, tidak seperti dirinya.

Di bagian singgahsana, tempat sang kepala keluarga seharusnya duduk, kini telah di duduki oleh Kaisar Wang Xu Fei. Kill menatap mata laki-laki itu dengan berani. Tidak ada ekspresi apapun dari wajahnya. Sangat berbeda dengan sang kaisar yang menatapnya dengan tajam.

Mari kita lihat, siapa yang akan memenangkan alur novel ini? Kill membatin penuh tantangan.

"Yang mulia agung, perkenalkan, ini adalah putri kesayangan kami, Kil La Lim." Ucap ayah putri Killa dengan bangga.

Kill tersenyum lembut. Ia jelas tidak ingin orang menyadari bahwa ada yang berbeda dengan Putri Killa.

"Sungguh keberuntungan saya bisa bertemu dengan anda Yang Mulia" ujar Kill dengan anggun, lalu berjalan menuju mejanya, yang menghadap langsung ke sang kaisar.

Wang Xu Fei masih belum memberikan respon apapun. Namun matanya tidak pernah meninggalkan wajah Kill.

Inilah gadis yang harus ku nikahi, batin Wang Xu Fei tidak suka.

Melihat wajah gadis itu yang sedari tadi tersenyum padanya semakin membuat ia muak. Itu adalah wajah-wajah yang akan menusuknya dari belakang nanti dan diam-diam lebih memilih para pemerintah daripada dirinya. Karna untuk itulah mereka di ciptakan. Menjadi penghianat untuknya.

Acara lamaran berlangsung sukses. Kebahagian orangtua dari putri Killa terlihat dan mereka tampak bangga, begitu juga dengan orang-orang yang mengikuti kaisar Wang Xu Fei yang datang ke rumah mereka. Kill juga tidak pernah menghilangkan senyum dari bibirnya, agar semua orang tahu bahwa ia serius dengan jawabannya.

Hari sudah lumayan sore saat acara lamaran berlangsung. Wang Xu Fei dan para pengikutnya di biarkan untuk istirahat di ruangan mereka masing-masing. Xu Fei memang berniat untuk tetap tinggal di kota mereka karna ingin meninjau kerja sama mereka nantinya.

Disisi lain, Kill mengajak Auron dan Ra Moi ke hutan yang berada di belakang bangunan ruangannya. Awalnya mereka menolak lantaran status gadis itu yang kini sudah berubah dan cukup rawan jika pergi tanpa menggunakan pengaman yang lebih. Namun Kill berhasil meyakinkan mereka, bahwa ia akan baik-baik saja.

Menurut informasi yang Kill dapat, Wang Xu Fei adalah simbol peperangan. Dari menjadi posisi Raja hingga kini sudah menjadi seorang Kaisar jelas memperlihatkan kebenaran dari informasi itu.

Wang Xu Fei cerdas dan ia mampu memikirkan strategi peperangan. Wang Xu Fei juga sangat kuat, sehingga tidak ada yang berani melawan laki-laki itu. Dan hal itu juga yang menjadi penyebab Kill beserta kedua keamanannya harus berlatih mulai dari sekarang, karna mereka akan menjadi sasaran empuk dari si pemberontak Wang Xu Fei.

Kill sebenarnya sangat yakin bahwa dia bisa menjaga dirinya sendiri karna sudah terlatih sejak kecil untuk menjadi mesin pembunuh. Ia hanya mengkawatirkan kedua keamanan putri Kill, karna di dalam novel, kedua orang inilah yang berada di sisi putri Kill hingga sampai akhir. Kill akan menjadikan kedua orang itu menjadi kuat, agar bisa melindungi diri mereka sendiri saat pemberontakan itu terjadi.

"Putri, untuk apa sebenarnya ini?" Tanya Auron menunjuk ke arah berbagai senjata yang mereka bawa. Mulai dari panah, pisau, pedang dan cambuk. Hanya itu yang bisa Kill temukan disini. Ia akan bersumpah untuk merakit pistol agar bisa dengan cepat membunuh musuhnya nanti.

"Coba sebutkan senjata apa yang paling kalian pahami" katanya dengan tegas, yang semakin membuat kedua orang itu bingung. Masalahnya, putri Kill yang mereka ingat adalah putri yang hanya mengetahui dunia perempuan saja.

"Saya hanya pandai menggunakan pedang Putri" jawab Auron, walau masih terlihat bingung.

"Saya sebenarnya paling mudah memakai panah, tapi kami di latih untuk bisa menggunakan pedang karna itu senjata utama negara kita" jawab Ra Moi.

Kill mengangguk mengerti. Dengan bibir menipis, ia berucap, "kalau begitu, kalian harus bisa segalanya. Seperti yang kalian katakan, bahwa hidup aku sudah berubah sekarang, karna menjadi incaran banyak orang. Jadi aku minta kalian harus bisa menggunakan semua peralatan ini, karna kita tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya. Aku juga akan mengajari kalian beladiri yang aku tahu, mulai dari karate, taekowndo, kung Fu, Judo, Muay thai hingga beladiri bebas. Aku akan mengajari kalian semua tekniknya mulai dari sekarang" ucapnya tegas.

Kebingungan mereka semakin parah. Sejak kapan tuan putri mereka mengetahui hal begini, jika latihan saja tidak pernah mereka lihat.

"Putri, apa anda mengerti dari ucapan anda? Kami tidak tahu bahwa anda bisa menggunakan senjata ini atau bahkan beberapa beladiri, yang kami saja baru mendengar namanya tadi" tanya Auron bingung.

Kill mengangguk mengerti. "Anggap saja aku mendapatkan ilham. Jika kalian masih tidak percaya, kalian berdua bisa melawanku disini secara bersamaan" katanya dengan santai.

Jelas ucapan gadis itu membuat mereka tidak berani berkutik dan memilih mempercayai perkataan tuan putrinya.

Tbc

Kill.aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang