Eps. 8# Kebersamaan yang terganggu

1.8K 121 11
                                    

'kenapa orang sekaya boss makan nya di sini ya. Bukan nya kata orang orang kalo orang kaya itu makan nya di ruang makan. Apa boss kehabisan uang hingga tidak dapat membangun ruang makan untuk nya sarapan atau boss udah bangkrut ya sebab uang nya dihabiskan untuk membangun rumah sebesar istana ini' pikir Livia yang di dengar oleh Akhdan

Akhdan yang mendengar hal itu seketika frustasi

'yaampun via, bagaimana bisa kamu mengatakan hal itu tentangku. Mana mungkin seorang putra keluarga Alfandy bangkrut hanya karena uang nya dihabiskan untuk membangun ini. Aku benar benar tidak dapat berkata kata lagi setelah mendengar isi pikiran nya itu' pikir Akhdan

****

"Untukmu sarapan" ucap Akhdan yang mencoba sabar menghadapi Livia

"Apa ini bayar?" Tanya Livia membuat Akhdan langsung mengembuskan nafasnya kasar

'lagi lagi dia memikirkan hal itu' pikir Akhdan

"Nggak via, ini gratis untukmu" ucap nya dengan senyum paksa nya karena hampir lelah menghadapi Livia saat ini

"Seperti nya boss tidak ikhlas memberiku ini?? Dan juga mengenai pertanyaan ku tadi, kenapa boss membawaku kemari" ucap Livia sambil menatap memincing ke arah Akhdan

Membuat Akhdan harus banyak banyak menyimpan stok sabar saat menghadapi Livia yang menurut nya hari ini begitu membuat nya frustasi.

"Boss mu ini ikhlas via, benar benar ikhlas" ucap nya dengan senyum tulus nya namun tersimpan rasa hampir frustasi di dalam nya

"Beneran" ucap Livia yang mulai memastikan kembali perkataan Akhdan

"Iya. Dan mengenai alasan aku membawa mu kemari, karena aku ingin kamu tinggal disini untuk seterus nya" ucap Akhdan yang lagi lagi membuat Livia menatap nya heran

"Lho, kenapa aku harus tinggal disini aku kan bukan istri mu boss. Dan juga aku nggak ngontrak disini, kalo pun boss mengontrak kan nya padaku, aku pun akan menolak. Karena aku nggak punya cukup uang untuk mengontrak nya" ucap nya panjang lebar

'sabar sabar, jangan sampai frustasi' batin nya

'lagian sebentar lagi juga kamu akan jadi pendamping hidupku kok' pikir

"Karena kamu karyawan ku jadi kamu boleh tinggal disini. Tanpa membayar dan tanpa potong gaji, anggap saja ini fasilitas yang diberikan boss tampanmu ini" ucap Akhdan yang kini mulai narsis

"Kenapa yang lain nggak dapat fasilitas seperti ini, sementara diriku dapat" tanya Livia membuat Akhdan gelagapan seketika, namun sebisa mungkin ia mencoba tenang agar Livia tak curiga kepadanya.

"Mereka sudah dapat juga, tapi nggak disini, melainkan di tempatku yang lain yang sama bagus nya seperti disini" ucap Akhdan

'maaf via, karena aku membohongimu. Karena ini demi kesejahteraan hati ku' batin Akhdan

"Oh" hanya kata itu saja yang terlontar

'apa dia tidak curiga lagi, kenapa hanya dia sendiri yang ada disini' pikir Akhdan

"Sudah gih, cepat makan" ucap Akhdan dengan lemah lembut nya yang langsung diangguki oleh Livia.

Livia pun memakan makanan tersebut dengan lahap nya.

"Yang ini namanya apa boss, enak banget" ucap nya sambil terus memakan makanan itu

"Itu namanya ayam bakar" ucap Akhdan

"Emm" ucap nya yang masih mengunyah makanan yang tengah dilahapnya tadi

Saat Livia tengah makan dan Akhdan tengah memandangi gadis nya itu

(Author: Sejak kapan Livia jadi gadisnya si akhdan, kenal aja baru kemarin masa iya langsung suka)

Barra pun datang

"Pagi boss" ucap barra saat sudah berada di hadapan Akhdan

Akhdan yang melihat sang asisten berada dihadapan nya seketika langsung menatap nya tajam

'ingin mati ya dia, berani berani nya menganggu kebersamaan ku dengan gadisku' pikir

'sepertinya boss tidak suka aku menganggu waktu nya dengan gadis itu' pikir barra sambil menelan ludah nya dengan kasar karena terus ditatap oleh Akhdan dengan begitu tajam

"Ada apa" ucap Akhdan tanpa basa basi

Livia yang mendengar nada tak biasa dari boss nya itu pun seketika langsung menengok ke arah boss nya

"Boss kenapa kamu terus memelototi pak landak, apa nggak takut nanti matamu copot" ucap nya dengan begitu polos membuat kedua orang itu seketika terkejut karena perkataan tak bisa dari Livia

'bagaimana mungkin mata bisa copot hanya karena melotot' pikir kedua nya

'kenapa juga gadis itu memanggilku begitu, nggak tau apa sekarang aku dalam bahaya karena panggilan nya kepadaku barusan' pikir barra

'dan kenapa juga dia menyematkan panggilan kesayangan ke si barra jelek itu. Pasti ini karena barra ya tebar pesona ke gadisku, mangkannya Livia menyematkan nama itu padanya. Awas aja kau bar, ku potong gajimu 98%' pikir Akhdan kembali

.
.
.
.
.
.

Diketik Tgl: 12 Februari 2022
Jam: 12.09
Dipublish: 15 Februari 2022

.
.

Makasih yg udh baca maaf jika ada salah kata maupun kalimat. Jgn lupa vote dan comment guys. Sampai bertemu di part selanjutnya.

Bye bye.

Kesayangan PresdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang