Eps. 6

1.9K 116 2
                                    

"Hei, kakak ipar apa kau mendengarkan ku!!!" Ucap nya yang menyadarkan Livia

"Ahhh iya, ada apa Re" ucap nya

****

"Ckkk sudahlah" ujarnya

"Balik ke rumahmu sana" ucap nya kembali

"Lha, kenapa kamu mengusirku. Apa kamu pemilik tempat ini" ujar Livia  dengan wajah yang begitu polos

Yang lagi dan lagi membuat Reana kesal

'meskipun bukan pemilik ya kan gak ada yang melarang juga. Lagian aku bisa membeli tanah disini dengan uang dari papi Yeye' pikir reana

"Sudahlah, aku pamit pulang dulu. Bye" ucap Reana lalu melenggang pergi menggunakan mobil nya.

"Apa dia terlalu depresi ya, mangkannya dari tadi marah marah Mulu kayak orang yang gak punya kerjaan" ucap nya lalu berbalik kembali menuju rumah nya.

Sesampai nya di rumah nya, ia disambut dengan perkataan sang pemilik tempat nya tinggal.

"Mana uang kos nya, kenapa belum dibayar bayar. Apa jangan jangan kamu mau menunggak lagi pembayaran kali ini, kalo iya lebih baik kamu kemasi barang barang mu itu dan pergi dari sini. Saya sudah mentoleri tunggakan mu itu berkali kali ya, untuk kali ini nggak lagi" ujar nya sambil menatap tak suka ke arah Livia

'sebenarnya saat aku berkata ke boss tadi, hanya alasan saja. Alasan sebenarnya ialah, uang ini untuk ku makan dua bulan ini. Jika ku berikan, bagaimana denganku nanti. Apa cukup untuk membeli beras dan garam' pikir nya

"Kenapa malah diam, cepat bayar jika tidak ingin aku mengusirmu dari sini" bentak pemilik kos tersebut  membuat Livia terkejut seketika. Ia pun dengan pasrah menyerahkan uang simpanan nya ke pemilik kos tempat nya tersebut.

"Segini, kurang. Yang bulan kemarin aja kamu hanya membayar setengahnya" ujar nya kembali

"Maaf, saya nggak ada uang lagi" ucap nya dengan jujur, memang benar ia hanya punya uang segitu saja. Selama ini direstoran nya, setiap bulan nya ia hanya mendapat gaji sebesar lima ratus ribu, itu hanya dirinya saja sementara teman teman nya mendapat lebih, entah kenapa seperti itu ia pun sama sekali tidak mengerti. Namun ia sangat bersyukur masih diberi rezeki untuk bertahan hidup meskipun hanya pas pas an. 

"Alah alasan saja kamu, pasti kamu menyimpan nya kan" ucap nya yang tak mempercayai perkataan Livia.

"Beneran Bu, saya nggak ada uang lagi" ucap nya yang kembali jujur.

'huh, sepertinya dia tidak berbohong' pikir ibu kos tersebut

"Sudahlah" ucap nya lalu pergi dari sana.

Sementara Livia ia langsung masuk ke rumah nya yang terlihat tak layak bagi yang melihat nya. Ruang yang sempit, kasur yang sudah tak layak pakai, serta selimut kusam. Nyaman tak nyaman Livia tetap bersyukur dapat tempat berteduh.

Ia pun lalu merebahkan dirinya di kasur tersebut. Tak lama ia pun terlelap.

.
.
.

Makasih yg udh baca maaf jika ada salah kata maupun kalimat.

Jgn lupa vote comment and follow guys see you next part ya bye bye.

Kesayangan PresdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang