Eps. 12

1.1K 81 12
                                    

"Dari pakaian nya seperti nya ia wanita miskin yang tak punya apa apa" ucap salah satu pelayan yang masih menatap sinis, iri juga benci kepada via yang terlihat begitu akrab dengan boss mereka, yang menurut mereka begitu sulit di dekati.

"Cihh, gadis miskin yang coba coba merayu boss dengan bermodalkan wajah buluk nya itu. Benar benar tidak level sama sekali, lebih cantikan juga kita daripada wanita itu" ucap pelayan satu nya lagi dengan begitu sombongnya.

****

"Aku setuju dengan perkataan mu Kel, dia sama sekali tidak cocok dengan tuan Akhdan yang tampan itu" ucap pelayan tersebut

"Kenapa juga, tuan Akhdan harus membawa wanita itu kemari. Kalo sampai uang nya diporotin sama tuh cewek. Apa gak rugi nanti nya" cibir pelayan yang dipanggil Kel tadi

"Daripada kamu sibuk menilai nya tanpa berniat membuat nya tersiksa Disini, lebih baik diam saja Delina" ucap Kel

"Ohooo, Kelia. Memang nya kau punya rencana untuk menyiksa wanita itu Hm" ujar nya dengan nada meremehkan

"Aku sudah punya rencana. Rencana nya ialah saat kepala pelayan tidak ada. Aku akan menyuruhnya untuk membersihkan seluruh mansion ini" ucap nya dengan senyum licik nya

"Apa kau gila haaa!!! Nggak takut apa jika sampai ketahuan" ucap Delina

"Kalo tidak ketahuan, ngapain takut. Apa kamu rela jika tuan Akhdan hidup bersama wanita itu. Apa kau juga tak dapat menilai wanita itu yang nyata nya hanya mendekati tuan Akhdan karena uang" ucap Kelia yang mulai menghasut Delina

"Apa kau juga tidak berniat, menjadi kandidat calon istri tuan Akhdan. Siapa tau dengan kau yang menjadi nyonya Akhdan, hidupmu akan jauh lebih baik dari sekarang" ucap nya kembali yang terus saja menghasut Delina

'benar juga ya perkataan nya, jika aku menjadi nyonya dirumah ini. Aku bisa hidup tanpa kekurangan apapun. Aku juga bisa menyingkirkan Kelia dari sini. Saat aku sudah menjadi nyonya dirumah ini' pikir Delian

"Apa kamu juga tak menginginkan posisi nyonya di rumah ini" tanya Delina yang menatap selidik Kelia

"Ya sebenarnya sih aku juga menginginkan nya, namun berhubung aku orang nya baik hati. Jadi aku akan memberikan nya padamu saja. Aku masih bisa mengincar saudara kembar nya yaitu tuan Akram" ucap Kelia dengan nada sombongnya

'cih pelayan baru ini seperti nya tidak tau sama sekali bahwa tuan Akram sudah punya istri. Apa dia berniat untuk menjadi pelakor' pikir Delina

"Apa kau tak takut akan sesuatu jika kau berniat mendekati saudara kembar tuan Akhdan" tanya Delina kepada Kelia

"Cihh kau mencoba membohongiku kan. Mangkannya kau berkata seperti itu, aku sama sekali tak mempercayai jika aku mendekati kembaran Tuan Akram, akan terjadi sesuatu padaku. Kau hanya omong kosong saja" ucap Kelia yang sama sekali tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Delina

"Yasudah kalo memang kau tidak mempercayai ku" ucap nya acuh tak acuh, lalu pergi meninggalkan Kelia yang masih memperhatikan mereka berdua yang masih saja bercanda tawa ria, ia melihat tuan Akhdan yang menatap lembut gadis itu sesekali mengelus kepala gadis itu. Membuat nya mengepalkan tangan nya seketika.

'meskipun aku sudah mengatakan hal itu pada Delina, namun nyatanya aku hanya suka kepada tuan Akhdan bukan kembaran nya yang menurutku jelek dan tidak kaya. Mungkin kalo kaya pun itu uang pemberian orang tua nya' pikir Kelia

Tak lama ia pun pergi dari sana, karena tak kuat melihat perhatian tuan nya kepada Livia.

.
.
.

Diketik: 15 Februari 2022
Jam: 14:58
Dipublish: 19 Februari 2022

.
.

Makasih yg udh baca maaf jika ada salah kata maupun kalimat. Jgn lupa vote dan comment guys.

Sampai bertemu di part selanjutnya ya.

Bye bye

Kesayangan PresdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang