Sementara Livia terkekeh dalam hati nya saat mendengar kefrustasian mereka berdua
'seru juga ya' pikir nya yang sama sekali tak di dengar Akhdan karena ia masih menormalkan pikiran nya kembali agar tidak menjadi gila karena perkataan Livia
"Papi" panggil nya kepada Akhdan, membuat Akhdan menatap dirinya seketika
"Jika kamu berniat membuat ku frustasi lebih baik kamu diam saja via. Aku benar benar nggak kuat" ucap Akhdan membuat Livia mengerjapkan mata nya dengan raut polos nya
"Kapan aku membuatmu frustasi Pi, perasaan dari tadi aku sama sekali tidak melakukan hal aneh yang membuatmu seperti itu" ucap Livia dengan raut polos nya yang membuat Akhdan menyugar rambut nya dengan begitu kasar.
"Sudahlah, apa kamu mau pergi ke mall hari ini untuk membeli sesuatu" tanya nya yang kini mulai mengalihkan pembicaraan nya
"Nggak deh pi, aku istirahat saja disini" ucap nya yang menolak halus ajakan Akhdan
"Baiklah kalo gitu, aku sekarang pergi dulu ya untuk menemui klien, tak jauh kok dari sini. Gak papa kan, hanya sebentar saja" ucap Akhdan yang kini meminta izin kepada Livia
"Iya" jawab Livia yang kini malah fokus melihat sekeliling rumah ini tanpa mendengar lagi perbincangan mereka berdua
"Bar, suruh Teo dan Deo untuk menjaga nya selama aku tidak berada di sini. Dan beri peringatan padanya untuk tak menatap istriku lebih dari 1 detik. Jika melanggar maka aku tidak akan dengan untuk menjejalkan mulutnya itu dengan 1000 lemon yang sudah diperas" ucap Akhdan membuat barra meneguk ludah nya dengan kasar
'sangat mengerikan membayangkan hal itu. Benar benar boss bucin yang kejam dan tak berperasaan' pikir barra yang sama sekali tidak digubris oleh Akhdan
"Ingat jika sampai terjadi sesuatu dengan nya kamu juga akan menerima akibatnya" ucap nya yang menatap tajam barra
"Pi, papi" panggil nya kembali
"Ya sayang" ucap Akhdan yang lagi lagi kelepasan
"Bolehkah aku melihat lebih dekat lampu kelap kelip yang ada di pojok sana" ucap Livia sambil menunjuk pintu kamar bagian pojok bawah.
"Boleh, memiliki pun juga kamu ku perbolehkan" ucap nya sambil tersenyum lebar
"Nggak deh, pasti itu sangat mahal. Lebih baik uang nya buat beli makan sama untuk ditabung" ucap nya
"Nggak, itu murah kok hanya 1000 rupiah saja" ucap Akhdan yang membuat barra syok saat mendengar nya
'yang benar saja boss, lampu itu kan harga nya jutaan. Mana terbatas lagi, masa boss jual lagi dengan harga 1000. Benar benar sudah tidak waras si boss ini, semenjak menjadi tukang bucin keliling' pikir barra
"Apa benar? Kamu tidak lagi membohongiku kan" ucap Livia yang memastikan jika Akhdan mengatakan hal itu jujur, bukan kebohongan semata
"Iya via" ucap nya yang mulai meyakinkan Livia
"Baiklah" ucap Livia setelah mendengar jawaban yang terlontar dari mulut Livia
'ini juga si nyonya mungil, mau aja dibohongin si boss' pikir barra
"Ayo boss, sebentar lagi klien kita datang" ucap nya agar sang boss segera pergi dari sana
"Menganggu saja" gerutunya
"Nanti kita bahas lagi ya" ucap Akhdan dengan lembut nya berbeda sekali saat dengan orang selain Livia
"Baiklah" jawab Livia
Akhdan pun lalu pamit pergi dari sana bersama barra untuk menemui klien nya.
.
.Diketik: 17 Februari 2022
Jam: 19.03
Dipublish: 22 Februari 2022.
.
.Makasih yg udh baca maaf jika ada salah kata maupun kalimat.
Jangan lupa untuk vote dan comment guys. Sampai bertemu di part selanjutnya.
Bye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesayangan Presdir
FanfictionSTORY 22 spin off My Sweet Husband (SERIES 1) . . . kisah Akhdan dengan seorang gadis sederhana Yang belum diketahui asal usul nya