Eps. 10# Papi

1.5K 88 12
                                    

"yasudah kalo kamu memanggil nya begitu, maka kamu juga harus memberikan aku panggilan. Jangan memanggil ku boss jika bukan direstoran, panggil aku mas, Abang, Hubby, byby, sayang, cintaku, atau kasihku juga boleh" ucap Akhdan yang tak mau kalah dari barra.

"Kenapa aku harus memanggil begitu boss?? Apa itu wajib" tanya nya kepada Akhdan

"Karena aku tidak terlalu suka dipanggil boss jika diluar pekerjaan" ucap Akhdan

"Lha ini si pak landak, dia memanggilmu boss terus meskipun nggak lagi bekerja" ucap Livia, Akhdan bungkam seketika.

"Oh kamu salah faham, sebenarnya dia itu pernah ku paksa untuk tak memanggilku boss, namun karena tidak orang nya nggak enak kan jadi ya dia terus memanggilku begitu" ucap Akhdan dengan begitu santai nya

'sejak kapan aku begitu boss' pikir barra

"Oh" itu saja jawaban Livia

"Baiklah, berhubung Kamu begitu peduli dan perhatian kepadaku, bagaimana kalo aku memanggilmu papi?? Papi!!!" ucap Livia sambil menoel pipi Akhdan dengan senang nya

"Aku masih 27 tahun, belum punya anak juga sebesar dirimu" ucap Akhdan sambil menatap lembut Livia yang masih saja memainkan pipi nya tersebut. Entah apa yang membuat gadis itu begitu suka mempermainkan pipi mulus nya. 

Namun sepertinya Livia tak mengindahkan perkataan Akhdan

"Papi, aku mau makan lagi terserah apa saja" pintanya kepada Akhdan

'papi lagi, apa tidak ada panggilan lain selain itu!!! Huh yasudahlah terserah dia saja. Yang penting dia senang' batin Akhdan

'dan ya bukannya makanan tadi lumayan banyak, kok bisa langsung habis tak tersisa begitu ya' batin Akhdan kembali

Akhdan yang mendengar penuturan itu pun, langsung meminta kepada barra untuk menyuruh salah satu pelayan membawakan makanan ke ruang tamu.

'benar benar si boss kalo sudah terjangkit virus kebucinan sampai sampai menyampingkan pekerjaan yang akan ku katakan kali ini' pikir barra

Lalu pergi dari sana untuk meminta pelayan membawakan makanan kembali untuk Livia.

Setelah kepergian barra

"Papi, bisakah aku meminta ayam bakar ini seminggu empat kali" tanya Livia kepada Akhdan

"Bisa, tapi ada syarat nya" ucap Akhdan

"Apa syarat nya" ucap Livia sambil menatap penasaran ke arah Akhdan

"Dua Minggu lagi akan ku katakan kepada mu syarat itu" ucap Akhdan

Yang malah membuat Livia bertambah penasaran.

"Sekarang kamu bekerja hanya seminggu sekali, nanti aku bayar full. Ini ketentuan baru dari restoran ku" ucap Akhdan sebelum Livia menanyakan alasan nya

'hehehe maaf ya aku membohongimu lagi' pikir akhdan

"Alasan aku begitu ialah karena aku kasihan dengan mereka yang terus terusan bekerja tanpa henti" ucap nya dengan wajah yang dibuat menyedihkan mungkin, agar Livia percaya perkataan nya.

"Wahhh ternyata kamu boss yang begitu perhatian ya dengan karyawan nya, salut aku denganmu papi" ucap nya dengan raut bahagia yang malah membuat Akhdan terheran heran

'lha aku tadi berkata dengan ekspresi sedih, kenapa ia malah merespon nya dengan ekspresi bahagia. Apa aku yang terlalu mendrama ataukah via yang terlalu mendrama. Kalo via nggak deh, sepertinya diriku' pikir nya

.
.
.

Makasih yg udh baca maaf jika ada salah kata maupun kalimat. Jgn lupa vote dan comment guys.

Sampai bertemu di part selanjutnya

bye bye

.
.

Diketik: 12 Februari 2022
Jam: 13.25
Dipublish: 17 Februari 2022

Kesayangan PresdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang