Sebutin 1 lagu yang mewakili perasaan kamu banget.
Bolehlah, sebutkan.
Hari sudah sore dan matahari sudah berganti dengan matahari di sore hari. Azilla baru saja selesai menonton drakor. Ia sempat menunda menonton drakor karena sudah memasuki waktunya ashar kemudian melanjutkan kembali menonton drakor. Azilla berniat untuk membantu sang bunda memasak. Itu memang sudah menjadi kewajiban Azilla. Di hari biasa ia akan membantu Alisca memasak sebelum berangkat sekolah dan di hari libur, ia akan membantu memasak Alisca pada sore hari, karena jika di hari biasa Azilla sekolah pulang pada pukul 17.30 wib, maka tidak ada waktu untuk membantu Alisca memasak.
Azilla melihat Alisca dan Clarys sedang memasak. Memang jika hal memasak, pembantunya tidak turut membantu karena keinginan Alisca sendiri. Ia menghampiri mereka berniat untuk membantu, tapi di cegah oleh kakak iparnya.
"Kamu temenin Alea main aja ya, Zil. Biar kakak sama Bunda yang masak. Mas Geswa lagi ada kerjaan yang gak bisa di tinggal soalnya," ujar Clarys mencegah Azilla yang hendak akan membantu mereka memasak.
"Ah, gitu. Ya udah deh. Aleanya ada di kamar main 'kan?" tanya Azilla. Di rumah ini memang sudah di sediakan ruangan untuk bermain Alea. Dulu, ketika kakaknya masih tinggal di sini, Danuar membuat ruangan bermain khusus untuk cucunya dan para anak kecil lainnya yang merupakan saudara Danuar yang memang ada banyak anak kecil di keluarganya, entah itu dari keluarga Jinan-ayah Danuar maupun Munsa-ibu Alisca.
"Iya, kamu ke sana aja ya," ujarnya kemudian fokus pada kegiatan masaknya. Sedangkan Azilla pergi meninggalkan dapur kemudian berjalan menuju ruang bermain untuk menemani seponakannya.
"Hallo Alea. Lagi main apa nih si cantik?" ujar Azilla mendekati Alea yang sedang bermain masak-masakan.
Alea menoleh ke sumber suara kemudian tersenyum sumringah saat melihat Azilla. "Ale, agi ain acak-acakan, onty," ujar Alea cadel. Usia Alea baru menginjak 2 tahun, tapi bocah itu sudah sangat pintar. Alea memang begitu dekat dengan Azilla. Sebab, ketika ia bayi, Azilla sering mengurus Alea, karena Azilla memang begitu menyukai anak kecil bahkan saudara-saudara lainnya pun dekat dengannya.
Allahuakbar allahuakbar
Terdengar suara adzan magrib berkumandang. Azilla yang tadinya sedang bermain dengan Alea menghentikan kegiatan bermainnya, ia menggandeng Alea ke ruang keluarga, karena biasanya mereka sedang berkumpul di sana. Azilla memberikan Alea kepada ibunya. Azilla, Danuar, Alisca, Geswa, Clarys bangkit dari duduknya kemudian mengambil wudhu masing-masing. Mereka akan melaksanakan sholat berjamaah di rumah. Begitupun dengan Alea, di usia 2 tahun, Alea sudah diajarkan untuk sholat. Walaupun hanya gerakan, tapi sedikit demi sedikit Alea mengerti tata cara sholat bagaimana. Sudah dikatakan, Alea itu pintar.
Selesai berwudhu, merekapun melaksanakan sholat magrib bersama dengan khidmat. Setelah selesai melaksanakan sholat magrib, biasanya mereka tidak langsung bangkit, tapi berdo'a dan beristigfar dulu, kemudian Geswa biasanya akan mengajarkan Alea mengaji, begitupun dengan Azilla. Ia akan mengaji dengan sang ayah, tetapi jika ia sholat sendiri, biasanya ia akan mengaji sendiri hingga menunggu adzan isya. Karena waktunya magrib sangat dekat dengan waktunya adzan isya. Sedangkan Alisca dan Clarys sudah pergi meninggalkan mereka, karena harus membersihkan dapur yang sempat tadi di tunda.
Tak terasa, jam sudah menunjukkan waktunya makan malam. Merekapun melaksanakan makan malam dengan tenang dan tidak ada yang berbicara saat makan.
|| BATAS SUCI ||
Sedangkan di tempat lain di sebuah markas Delvaros. Inti Delvaros tidak ada niatan untuk pulang ke rumah dengan keadaan wajah babak belur. Apalagi Amori-mamah Haruto yang terkesan cerewet. Jika ia pulang dengan keadaan babak belur sudah dipastikan mamahnya itu akan cerocos terus. Ia tak ambil pusing, jadinya ia tidak pulang dan akan menginap di markas, lagipun markas sudah di sediakan kamar masing-masing.
Intinya Delvaros mulai penarasan dengan permasalahan Raga dengan Arlan kecuali salah satu dari mereka. Karena memang ia sudah tahu perihal tersebut namun ia tidak ada hak untuk memberitahu. Sedari tadi mereka terus menatap Arlan, meminta penjelasan darinya. Arlan yang ditatap terus seperti mengernyitkan sebelah alisnya, ia pun bingung sendiri kenapa para sahabatnya menatap dirinya seperti itu.
"Mending lo jujur deh sama kita Lan. Lo ada masalah apa sama si Raga?" tanya Sadam kesal, karena Arlan tidak peka dengan tatapan yang diberikan.
Arlan menoleh sembari menghisap rokok yang ia selipkan di dua jarinya, kemudian mematikan rokok itu.
"Gue, Raga dan ... Haruto dulu sahabat." Ucapan Arlan membuat inti Delvaros melolot tidak percaya. Haruto? Jadi masalah itu juga ada sangkut pautnya dengan Haruto? Mereka memang tidak tahu jika ternyata Haruto sahabat Arlan dan Raga dulu. Sungguh! Mereka benar-benar tidak percaya. Mereka terkejut bukan main.
INI ALEA
CUU BANGETT KANN GESS😍
KAMU SEDANG MEMBACA
A+ (New Version)
FanfictionBagaimana jadinya jika ke dua sifat yang bertolak belakang dipersatukan oleh sebuah ikatan sakral. Iya, pernikahan. Arlan Padeyka Loris namanya. Cowok berandal, bad, nakal, suka keluar masuk BK, balapan liar, mabuk, ketus dan cuek dipersatukan oleh...