HAPPY READING
JANGAN LUPA BERIKAN VOTE DAN KOMENTNYA YA 💚✨
☁☁☁
Hana baru saja selesai kelas tepat pukul 14:00. Niatnya hari ini ingin pulang bersama Naira. Sudah semester 3, namun keduanya jarang sekali menghabiskan waktu bersama dikarenakan jarak antara Fakultas Hana dan Fakultas Naira berjauhan.
Fakultas Hana berdekatan dengan pintu gerbang depan sedangkan Fakultas Naira berada dekat dengan pintu gerbang belakang.
Setelah mengetikkan pesan kepada Naira, ia berjalan santai untuk menemui Naira di Fakultasnya. Biarlah jauh, yang penting dia bisa bertemu dengan sahabat semasa SMP nya itu.
Baru berjalan 6 menit, Hana sudah mengeluh kecapean. Sungguh, jaraknya memang jauh karena dari ujung ke ujung itu bukan jarak yang dekat.
Mau bagaimana lagi? Hana ke Kampus tidak membawa mobil, melainkan naik taksi atau gojek yang supirnya perempuan, jadi dia tidak bisa ke Fakultas Kedokteran menaiki motor ataupun mobil.
Mau memesan gojek? Tidak, Hana tidak ingin hidup boros. Sekitar 15 menit berjalan kaki akhirnya ia sampai di Fakultas Kedokteran tempat Naira kuliah.
"Hana!" Suara panggilan dari arah samping kanan Hana membuat ia menoleh.
"Naira!"
Jennaira Maghfira Qaireen, sahabat SMP Hana yang biasa dipanggil Naira. Hana melambaikan tangan berkali-kali kearah Naira. Tanggap akan sinyal dari Hana, Naira pun menghampiri Hana dengan berlari kecil seraya menenteng tote bag yang berisi banyak barang.
"Astaghfirullah, Hana. Kamu ngapain disini? Aku bisa jemput kamu tadi," ucap Naira merasa bersalah karena merepotkan Hana.
Hana tersenyum di balik cadarnya.
"Nggak papa, Ra, lagian sekalian olahraga," ucap Hana pada gadis bercadar yang ada di depannya.
Naira, gadis bercadar sama seperti Hana. Sekilas dilihat Hana dan Naira mirip jika keduanya memakai cadar. Di Kampus Garwita hanya Hana dan Naira lah gadis yang memakai cadar.
Bedanya Hana lebih tidak dikenal orang banyak karena jam masuk Hana yang hanya sebatas datang lalu pulang. Sedangkan Naira, lumayan banyak dikenal mahasiswa lain karena gadis itu mengikuti beberapa organisasi di Kampus.
Naira menghela nafas singkat.
"Ya udah, deh. Ayo, kita pulang!" ajak Naira.
Naira mengajak Hana ke parkiran untuk mengambil mobil. Setiap hari Naira pergi menaiki mobil pribadi karena jarak antara Kampus ke rumah sangatlah jauh. Maka dari itu Naira membawa mobil ke Kampus. Mobil Naira melaju melewati jalanan di beberapa Fakultas.
"Udah lama ya kita nggak main kayak dulu," celetuk Hana.
Naira terkekeh kecil. "Selama kuliah kita sibuk dengan aktivitas masing-masing, padahal kita sekampus."
"Beda Fakultas yang buat kita jarang ketemu."
"Jarak Fakultas yang lebih buat kita jarang ketemu," balas Naira membuat Hana mengangguk membenarkan.
Dari ujung ke ujung, bahkan harus memakan waktu sekitar 15 menit berjalan kaki untuk sampai di Fakultas Kedokteran.
Disela-sela mengobrol mereka, manik mata Hana tidak sengaja menangkap beberapa kerumunan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Fakultas itu tidak jauh dari Fakultas Naira, hanya bersebelahan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANATHAR [END]
Teen FictionMenjalani hidup dengan seorang ketua perkumpulan ternama yang banyak dikagumi orang banyak bukanlah salah satu hal yang pernah terlintas di pikiran Hana. Tidak pernah terlintas sedikitpun di pikirannya untuk bisa menjadi istri sekaligus teman hidup...