HAPPY READING
JANGAN LUPA BERIKAN VOTE DAN KOMENTNYA YA 💚✨
"Bergaul dengan banyak lelaki yang sudah jelas bukan mahrammu tidak akan membuatmu terlihat seperti ratu, tetapi kamu malah terlihat seperti murahan di mata lelaki lain."
☁☁☁
Jari-jari tangan yang panjang itu mengetuk-ngetuk meja. Bosan, itulah yang dirasakan menjelang kelas terakhir di siang hari. Hampir semua mahasiswa mengantuk dan bosan menghadapi kelas di siang hari.
Banyak dari mereka mengerjakan aktivitas lain, dari pada mendengarkan Dosen yang sibuk menjelaskan di depan kelas.
Ada yang bermain ponsel, mengobrol dengan pelan agar tidak kedengaran, tidur, menenggelamkan kepala pada tumpuan tangan, bermain game, selfie, dan ada juga yang masih setia mendengar Dosen.
Sesekali menguap, dan kembali mengetukkan jari di meja. Lelaki bernama lengkap Alvanendra Nathar Armaghan itu menoleh malas ke kiri, netra tajam miliknya mendapati Vito tengah tertidur dengan tas sebagai bantalnya.
Kembali mengedarkan pandangan ke arah lain, mendapati Zehra yang tidur. Nathar bosan, rasanya ingin cepat-cepat keluar saja dari ruangan memuakkan ini.
Tangannya tergerak untuk bermain ponsel. Membuka aplikasi Instagram guna menghilangkan rasa bosan. Tangannya terus menscroll layar ponsel, hingga matanya membulat begitu melihat postingan Shazfa baru-baru ini.
Postingan terbaru Shazfa berupa foto dirinya mengenakan hijab dan Hana. Tunggu, Hana? Hana, Shazfa dan Zehra.
"Shit!" umpat Nathar kala mendapati foto Hana dan Shazfa di slide kedua, lalu di slide terakhir ada foto Shazfa dan Zehra.
Ini tidak bisa dibiarkan, Nathar tidak suka foto Hana bertebaran di sosial media mana pun. Hana menggunakan instagram tapi tidak pernah memposting foto apapun di sana.
Kenapa di instagramnya Shazfa malah ada foto Hana? Apalagi ada banyak komen lelaki di sana. Komentarnya berisi pujian untuk Shazfa, Hana dan Zehra.
Dengan cepat Nathar mengirim pesan chat pada Shazfa. Banyak pesan chat yang dia kirim pada gadis itu, namun tak kunjung dibaca. Menghela nafas kasar, Nathar memilih mengirim pesan chat pada Hana.
Nathar
Assalamu'alaikum||
Di mana, Han?||Hana
||Waalaikumussalam
||Hana di perpustakaan Kampus sama Naira.
||Kenapa? Kan kamu ada kelas.Nathar
Bosan. Udah lihat postingan Shazfa?||Hana
||Belum. Kenapa?Nathar
Shazfa post foto kamu di instagram||
Hana, aku nggak suka foto kamu bertebaran di sosial media||
Masa istri aku jadi tontonan publik||Hana
||Aku udah minta Shazfa hapus, cuma belum dibacaNathar
Nanti aku yang ngomong ke Shazfa||Hana
||Kamu jangan marah-marah. Shazfa nggak sengaja tau. Nggak boleh pake emosi.Nathar
Iyaa, Sayang||Read
Sudah pasti Hana blushing di sana. Nathar jadi senyum-senyum sendiri membayangkan betapa lucunya jika Hana blushing. Gadis bercadar itu memang berhasil membuat Alvanendra takhluk padanya. Nathar terus melamun, hingga tepukan di bahu kirinya berhasil membuatnya tersadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANATHAR [END]
Teen FictionMenjalani hidup dengan seorang ketua perkumpulan ternama yang banyak dikagumi orang banyak bukanlah salah satu hal yang pernah terlintas di pikiran Hana. Tidak pernah terlintas sedikitpun di pikirannya untuk bisa menjadi istri sekaligus teman hidup...