7. NATHAR GALAK

14K 1K 15
                                    

HAPPY READING

JANGAN LUPA BERIKAN VOTE DAN KOMENTNYA YA 💚✨

☁☁☁

Tak mau berlama-lama di kamar mandi, Hana segera mempercepat aktivitas membersihkan tubuhnya. Hingga saat semua sudah selesai, ia melupakan sesuatu.

"Ya ampun, bajunya masih di koper." Hana merutuki diri sendiri, karena sangat ceroboh dan terburu-buru. Sekarang bajunya masih di koper, lalu bagaimana cara ia mengambilnya?

"Kalo aku panggil, dia marah nggak, ya?" batin Hana bertanya-tanya.

Setelah berpikir lama, akhirnya Hana memutuskan untuk meminta bantuan Nathar. Masa bodo lah mau dibilang sksd sama lelaki bermulut pedas itu, yang penting Hana bisa mendapatkan pakaian.

"Nathar!" Dengan penuh keberanian Hana memanggil Nathar dari dalam kamar mandi.

"Nathar!" Karena tak ada sahutan, Hana pun kembali memanggil dengan suara yang lebih kuat.

"Apa sih?!" Sahutan super galak itu jelas keluar dari bibir Nathar.

"Aku boleh minta tolong, nggak?"

"Ck, nyusahin. Apaan?!"

"Aku minta tolong ambilin koper aku," pinta Hana.

Lama Hana menunggu, Nathar tak kunjung bersuara. Tapi sebelum Hana kembali bersuara, Nathar sudah mengeluarkan suara yang akan membuat Hana malu bukan main.

"Punya kaki, kan? Ambil sendiri."

"Nathar, aku minta tolong. Kalo aja aku nggak di kamar mandi, aku nggak akan minta tolong sama kamu. Aku bisa ambil sendiri tadi," ujar Hana pelan.

Nathar diam dan tak mengeluarkan suara apapun membuat Hana menghembuskan nafas pasrah. Tapi tiba-tiba saja pintu kamar mandi diketuk kasar dari luar membuat Hana berjengkit kaget.

"Koper lo!" ketus Nathar menyodorkan koper Hana saat Hana memberi celah sedikit untuk kopernya masuk ke dalam kamar mandi.

"Terima kasih," ucap Hana tapi tak ada sahutan dari Nathar. Oke, selain kasar dan kejam, Nathar itu irit bicara kalau bersama Hana.

Dengan gerakan cepat Hana langsung memakai seluruh pakaian tidurnya. Lengkap dengan jilbab dan juga cadar.

Iya, Hana memang sudah menikah dan Nathar adalah suaminya, namun Hana tidak akan membuka cadar sebelum Nathar sendiri yang meminta. Begitu juga dengan jilbabnya.

Merasa sudah selesai, barulah Hana keluar dari kamar mandi. Hal pertama yang ia lihat saat hendak keluar dari kamar mandi adalah Nathar yang sudah berdiri di depan pintu kamar mandi dengan handuk yang bertengger di pundak.

Hana sedikit terkejut lalu tersadar, kemudian memberi jalan untuk Nathar masuk ke dalam kamar mandi. Ternyata lelaki galak itu ingin mandi.

Sembari menunggu Nathar mandi, Hana meletakkan kopernya di tempat semula. Eh, tunggu. Menunggu apanya? Jangan harap ada malam pertama diantara mereka berdua. Hana jadi tersadar, tidak mungkin ada malam pertama diantara dia dan Nathar.

Karena sudah sangat mengantuk, Hana mengambil sebuah bantal dari kasur dan meletakkannya di sofa kamar. Malam ini ia akan tidur di sofa.

Hana masih tau diri untuk tidur satu ranjang dengan Nathar. Ya, mau bagaimana lagi? Yang tadi sudah jelas, bukan?

Nathar tidak mencintai Hana, tidak tertarik dengan Hana, jadi Hana tak mau membuat Nathar marah besar dengan cara meniduri kasur kesayangannya. Ia juga bisa menebak kalau lelaki itu tak mau seranjang dengannya.

HANATHAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang