Part 19

1K 76 12
                                    

Kiesas bersama teman temannya berserta anak Genk Cobra sekarang tengah berada di Puncak.

"Disini ada empat kamar. Genk Cobra satu Kamar. Genk Elang Satu Kamar. Loh Ciwi ciwi satu kamar dan Gue sama Saskia"Ucap Kiesha.
"Ih curang amat loh. Masa loh sama Sasa sih"Ucap Clay.
"Iya tuh kita sama cowok cowok masa iya loh sama Saskia"Ucap Ari.
"Iri aja loh. Bini bini gue terserah gue dong. Lagian Saskia gak bakal bisa tidur kalau gak ada gue"Ucap Kiesha.
"Udah jangan pada Bacot sana ke kamar. Loh ikut kita aja Ri"Ucap Bintang.

Kiesas lagi dikamar mereka. Saskia sedang merapikan pakaiannya.

"Sayang...."Ucap Kiesha memeluk Saskia dari belakang.
"Apa sih Ca aku lagi rapihin baju nih"Ucap Saskia.
"Kangen....."Ucap Kiesha.
"Lah perasaan tiap hari ketemu tiap hari bareng juga"Ucap Saskia.
"Gak liat kamu semenit aja aku tuh kangen banget"Ucap Kiesha.
"Seak loh Bapak Bapak"Ucap Saskia.
"Beneran tahu"Ucap Kiesha membalikkan badan Saskia menghadapnya.

"Kamu tahu setiap detik sama kamu itu aku ngerasa jatuh cinta terus. Dan gak liat kamu sedetik aja bawaannya kangen tahu"Ucap Kiesha lalu mencium bibir Saskia.

Ditengah pergulatan bibir mereka tiba tiba pintu kamar mereka ada mengetuk.

"Shit.... Ganggu aja sih. Gak tahu orang lagi enak enaknya"Ucap Kiesha melepaskan ciuman mereka.
"Udah ah jangan marah. Aku bukan dulu ya"Ucap Saskia berjalan ke arah pintu.

"Lah kok gak ada siapa siapa"Ucap Saskia saat membuka pintu.
"Apaan nih?"Ucap Saskia ketika melihat kotak sedang didepan pintu kamarnya.

Saskia pun membuka kotak tersebut. Kotak tersebut berisi sebuah boneka yang berdarah dan tulisan.

"Anak kalian akan sama seperti boneka ini. Tunggu tanggal mainnya"-E

"Akg Kica"Teriak Saskia membuat Kiesha datang menghampiri.
"Kenapa Sas"Ucap Kiesha.
"Kica liat"Ucap Saskia menunjukkan kotak tadi berserta suratnya.
"Brengsek ada yang main main sama gue"Ucap Kiesha.
"Aku takut Ca. Aku takut Kiddo kenapa napa"Ucap Saskia menangis.
"Suttt tenang ya. Aku akan seret dia ke penjara sebelum dia apa apain kamu. Tenang ya Kiddo gak akan kenapa Napa dia akan tetap sama kita"Ucap Kiesha memeluk istrinya.

"Ini ada apa?"Ucap Bintang yang baru saja dari dapur bersama Ratu, Rey dan Sandy.
"Dek loh kenapa?"Ucap Rey yang melihat adiknya menangis ketakutan.
"Kie loh apain sahabat gue?"Ucap Ratu.
"Ada yang mau main main sama gue"Ucap Kiesha.
"Maksud loh apa?"Ucap Sandy.
"Nih...."Ucap Kiesha memberikan kotak tadi.

Mereka berempat melihatnya.

"Anjing siapa nih orang berani beraninya dia ngancem kayak gitu. Gue bakal bunuh tuh orang kalau sampai adik sama ponakan gue kenapa Napa"Ucap Bintang.
"Wait wait Ini ada inisialnya E"Ucap Sandy.
"E ini Vila gak sembarangan orang masuk. Berarti orang itu ada disini. Ini pasti ulah Si brengsek itu. Kamu tunggu sini ya. San Rat gue titip Saskia bentar"Ucap Kiesha lalu berlari ke kamar Genk Cobra.
"Bang Susulin yuk"Ucap Rey sambil membawa kotak tadi.

Kiesha membuka kasar pintu kamar Genk Cobra. Dia langsung memukul Emyr secara brutal.

"Brengsek loh. Mau apa loh ngancem ngencem gue sama Saskia lewat teror murahan kayak gitu. Jawab mau loh apa Brengsek"Ucap Kiesha memukuli Emyr.
"Kiesha lepasin temen gue"Ucap Clay memisahkan Kiesha dan Emyr.

Para Genk Elang berserta Ari menarik Kiesha mengamankan agar tidak memukuli Emyr yang sudah terluka parah.

"Lepasin gue. Sebelum gue habisin dia"Ucap Kiesha.
"Kiesha denger gue. Loh bisa masuk kantor polisi kalau dia mati"Ucap Rey.
"Gue gak peduli"Ucap Kiesha.
"Saskia dan Kiddo gak bakal suka punya suami dan ayah pembunuh"Ucap Bintang membuat Kiesha sedikit luluh.

Pernikahan Dini (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang