Part 28

940 68 15
                                    

Hari ini Bintang mengajak jalan Ratu. Ia dia hanya memiliki waktu dua Minggu sebelum ia pergi Ke New York untuk melanjutkan pendidikannya.

"Queen kok cemberut terus sih Hem"Ucap Bintang.
"Gak...."Ucap Ratu.
"Queen masih gak rela ya Star kuliah Ke New York. Queen dengerin Star ya. Star janji gak akan berpaling ke siapa pun. Hati Star cuma buat Queen. Please percaya sama Star"Ucap Bintang memegang kedua Pipi Ratu.
"Tapi kalau kamu berpaling gimana?"Ucap Ratu.
"Gak akan tatap mata Star. Hati Star cuma buat Queen. Jadi jangan berpikir macam macam. Star akan selalu jaga hati Star buat Queen"Ucap Bintang.
"Maafin Queen udah raguin Star. Queen rela kalau Star pergi. Tapi pokoknya 24 Jam HP gak boleh mati. Hubungin Queen setiap ada waktu luang nanti"Ucap Ratu.
"Siap Bu Queen"Ucap Bintang.

Sementara Rey sekarang ia berada di salah satu Restoran. Ia bertemu dengan Vio hari ini.

"Ada apa Rey?"Ucap Vio.
"Vi gue mau ngomong soal kita"Ucap Rey.
"Soal kita???. Maksudnya????"Ucap Vio.
"Vi gue minta maaf kalau kesannya gue ngasih harapan ke eloh selama ini. Maaf Vi gue gak bermaksud untuk itu. Kalau boleh jujur gue cuma cinta sama Sandy. Dan gue anggap loh kayak kakak gue sendiri. Maaf Vi"Ucap Rey.
"It's okay Rey lagian gue juga mau ngasih ini ke eloh"Ucap Vio menyerahkan Sebuah Undangan.
"Undangan apaan?"Ucap Rey.
"Baca aja"Ucap Vio.
"Pertunangan Arie dan Flavio. Loh mau tunangan sama Arie?"Ucap Rey.
"Iya gue sama Arie udah dijodohin Rey. Dan Minggu depan kita tunangan. Awalnya gue gak Nerima perjodohan itu karena gue cinta sama loh. Tapi gue sadar yang ada di hati loh bukan gue. Thanks Rey udah ada dihidup gue selama ini"Ucap Vio.
"Sama sama Vio"Ucap Rey.
"Gue boleh peluk loh. Sebagai teman"Ucap Vio.
"Boleh...."Ucap Rey memeluk Vio.

Tanpa mereka sadari ada Sandy yang melihat kejadian itu.

"Ternyata yang dipilih Rey itu Kak Vio. Semoga loh bahagia Rey"Ucap Sandy dalam hati lalu pergi.

Sementara Syaqeel hari ini ngadate dirumah Kiesas. Sedari tadi mereka asik bermain dengan Key.

"Anjirrrr Sas sih Key ngompol"Ucap Rassya yang menggendong Key
"Hahahaha bagus Key tahu aja tempat nyaman buat ngompol"Ucap Kiesha.
"Anjirrrr loh. Sas gimana nih?"Ucap Rassya.
"Tidurin di kasur bayinya sana"Ucap Saskia.

"Kalian berdua tolong gantiin popoknya Key. Gue sama Aqeela mau ke supermarket. Disuruh Mama belanja bulanan"Ucap Saskia.
"Tapi Yank?"Ucap Kiesha.
"Gak ada tapi tapian. Kamu harus belajar dong. Kan Key anak kamu juga"Ucap Saskia.
"Gue kan bukan bokapnya Sas"Ucap Rassya.
"Ya kamu belajar lah. Kamu kan calon Omnya"Ucap Aqeela.
"Ya udah itu Popoknya Key ada disana gantiin yang benar sekalian mandiin. Udah jam 9 pagi Key belum Mandi jadi tolong mandiin"Ucap Saskia.
"Sayang tapi-"Ucap Kiesha.
"Aku pergi dulu ya. Dah sayang"Ucap Saskia mencium Pipi Kiesha lalu pergi .
"Dah sayang"Ucap Aqeela memberi Kiss Bye pada Rassya.

"Akg kita harus ngapain nih?"Ucap Kiesha.
"Kagak tahu gue. Loh kan yang bokapnya"Ucap Rassya.
"Ganti Popoknya dulu"Ucap Kiesha.

"Anjirrr Pesing banget"Ucap Rassya memegang Popok Key.
"Udah tahu Pesing ngapain loh cium anjirrrr. Udah sana taroh tempatnya"Ucap Kiesha.
"Taroh mana?"Ucap Rassya.
"Lempar sana"Ucap Kiesha.

"Baby Key Om kamu yang paling ganteng ini datang"Ucap Rey

Dan Pluk.

Popok bayi Key mendarat mulus ke muka Rey. Ia Rey masuk bertepatan dengan Rassya yang melempar Popok sembarangan.

"Anjirrrr muka gue"Ucap Rey.
"Wkwkkwk pendaratan yang mulus saudara saudara"Ucap Bintang yang ada disampingnya.
"Ini siapa yang lempar sembarangan mana Pesing banget"Ucap Rey.
"Rassya nih"Ucap Kiesha.
"Sorry Rey tadi kata Kiesha suruh lempar aja ya udah gue lempar"Ucap Rassya.
"Lempar ke keranjang bukan sembarangan astaga Rassya"Ucap Kiesha.
"Hehehe sorry"Ucap Rassya nyengir.
"Kalian lagi ngapain?"Ucap Bintang.
"Nyangkul...."Ucap Kiesha.
"Ya kali nyangkul pakai Ponakan gue"Ucap Rey.
"Dah liat juga pakai nanya. Kita mau mandiin Key. Disuruh bini gue. Dari pada loh berdua tanya tanya mending bantuin gue"Ucap Kiesha.

Pernikahan Dini (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang