01

542 90 16
                                    


.

.

.



Ada orang yang berkata, sedekat-dekatnya sepasang saudari kembar, pertengkaran tidak akan pernah terlewati oleh mereka. Baik itu pertengkaran kecil ataupun pertengkaran hebat.

Mungkin yang dialami Junkyu dan Junhee adalah pertengkaran hebat. Dimana akibat dari pertengkaran itu adalah keduanya tidak saling menghubungi lagi.

Pertengkaran terjadi karena rasa cemburu yang dimiliki oleh mereka kepada kembarannya sendiri. Junhee iri dengan Junkyu yang bisa melakukan banyak hal tanpa tuntutan dari orangtua, sedangkan Junkyu iri pada Junhee yang terus mendapatkan kasih sayang dari orangtuanya.

Hingga suatu malam, mereka bertengkar hebat. Junkyu menutup panggilan lebih dulu karena tak mau perkataannya semakin menyakiti Junhee.

Biar begitu, Junkyu menangis karena pertengkarannya. Tidak hanya Junkyu, Junhee yang ada di Seoul pun juga menangis.

Tidak pernah mereka bertengkar sehebat ini sebelumnya. Biasanya pertengkaran mereka hanya mengakibatkan perang dingin selama 1 sampai 2 hari.

Tapi ini, sudah satu bulan lebih mereka tak bicara. Bahkan saat Jungsuk maupun Jiyeon memancing Junhee untuk bicara dengan Junkyu, dengan seribu alasan Junkyu menolak.

Junhee menjadi orang pertama yang ingin mengakhiri perang dingin itu. Tapi ia tak berani menghubungi Junkyu. Sehingga pada akhirnya ia hanya bisa memendam semuanya entah sampai kapan.

Yang pasti, perang dingin di antara keduanya akan terus berlanjut.





~oOo~





Februari, 2021.

Bulan Februari merupakan bulan-bulan awal bagi para pelajar yang telah menginjak tahun ajaran baru ataupun yang baru memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Di Incheon, Junkyu bersekolah di tempat yang cukup bagus. Meskipun seisi sekolahnya bukanlah murid-murid kaya raya ataupun anak para pejabat, tetapi bagi Junkyu sekolahnya yang sekarang adalah sekolah yang sangat nyaman.

Selain lingkungan sekolah yang asri, Junkyu juga mendapat banyak hiburan disini. Termasuk berkelahi dengan murid-murid berandal.

"Hahaha, rasakan!" Dari atas atap gudang, Junkyu menjulurkan lidahnya pada seorang teman seangkatan yang sudah jahil padanya.

Bayangkan saja, Junkyu yang sudah lapar dan ingin segera menyantap ramyeon kesukaannya justru dikejutkan oleh ulah anak ini. Dia dengan sengaja menuangkan cuka lima tetes dan Junkyu benci dengan cuka !

"Yak Kim Junkyu! Sudahlah! Aku minta maaf! Nanti ramyeon-nya akan kuganti!" seru si anak yang mendapatkan balasan berupa ponselnya direbut Junkyu.

Di atas atap gudang, Junkyu mendengus sebal. "Dua mangkuk ramyeon, bagaimana ?" tanyanya.

Anak yang dijahili mengangguk cepat. "Iya, iya, dua mangkuk. Kalau perlu sepuluh mangkok sampai perutmu meledak!" ucapnya.

100 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang