.
.
.
Senyum puas tercetak di wajah Kim Junkyu kala dirinya berdiri di depan cermin. Rambut panjangnya yang biasa ia kuncir kuda, kini ia gerai hingga penampilannya mirip semakin mirip dengan Kim Junhee.
Tak lupa Junkyu memakai riasan tipis serta jepit rambut berwarna merah muda, membuatnya semakin terlihat cantik dan manis. Tetapi ketahuilah, dalam hati Junkyu mengutuk penampilannya karena merasa ini bukan dirinya.
Namun, demi rencananya, Junkyu akan bertahan dengan penampilan menggelikan seperti ini—menurutnya.
Setelah semua penampilan dirasa pas, Junkyu pun meraih tas milik Junhee, lalu memakainya. Kemudian, Junkyu pergi keluar dari kamar dan segera turun ke lantai bawah dimana ayah, ibu dan adiknya sudah menunggu di ruang makan.
"Pagi ayah, ibu, Junho," sapa Junkyu yang baru saja tiba.
Kedua orangtua Jukyu serta Junho terkesiap saat melihat penampilan Junkyu. Mereka hampir saja berteriak kegirangan karena mengira Junhee sudah sembuh. Tapi niat itu seketika sirna kala menyadari bahwa yang di depan mereka saat ini adalah Junkyu.
"Eh? Kenapa diam? Ada yang salah dengan penampilanku?" tanya Junkyu dengan kedua alis terangkat.
"A—ah itu, ayah hanya terkejut, Kyu. Habisnya kamu mirip sekali dengan Junhee," ucap Jongsuk seraya menatap putri dari atas sampai bawah.
"Ya wajar dong kalau mirip. Kan aku dan Junhee itu kembar," balas Junkyu.
Segera Junkyu tarik satu kursi di samping Junho, lalu duduk di atasnya.
Sementara itu, Jongsuk dan Jiyeon masih memperhatikan Junkyu yang sedang meletakan beberapa lembar roti ke atas piring. Keduanya segera melirik satu sama lain untuk waktu yang singkat, sebelum akhirnya tatapan mereka kembali tertuju pada Junkyu.
"Junkyu," panggil Jiyeon.
Jukyu mendongak. "Iya, Bu?" sahutnya.
"Kamu yakin mau gantikan Junhee di sekolah?" tanya Jiyeon.
Keraguan dan kekhawatiran terlihat jelas di wajah Jiyeon. Sesungguhnya ia masih terkejut dengan rencana yang diceritakan Junkyu semalam, dimana Junkyu ingin menggantikan Junhee selama Junhee sakit.
Mereka tahu niat Junkyu itu baik, yaitu agar Junhee tidak kehilangan banyak nilai. Tetapi sebagai orangtua, mereka tentu khawatir karena lingkungan sekolah Junhee dan Junkyu berbeda. Mereka takut Junkyu merasa tak nyaman disana.
"Bu, aku serius dengan rencanaku. Aku juga mengerti kalau ibu dan ayah pasti khawatir denganku. Tapi ibu dan ayah tenang saja, aku bisa jaga diriku kok. Semua ini aku lakukan juga untuk Junhee. Setidaknya selama dia berjuang di rumah sakit, aku ingin berjuang untuk dia di sekolahnya," ujar Junkyu.
Mendengar ucapan Junkyu barusan membuat Jongsuk dan Jiyeon tersentuh. Keduanya pun mengulas senyum mereka untuk putri yang telah lama tak tinggal bersama mereka.
Setelah obrolan singkat tadi, keluarga Kim melanjutkan kembali acara sarapan bersama.
~oOo~
KAMU SEDANG MEMBACA
100 Days
FanfictionKim Junkyu dan Kim Junhee, sepasang anak kembar yang terpisah sejak usia 9 tahun karena keadaan ekonomi keluarga. Dimana Kim Junkyu harus dihidupi oleh keluarga dari pihak sang ayah, sementara Kim Junhee tetap tinggal bersama orangtuanya. 9 tahun ke...