20

490 89 110
                                    

100 Days

.

.

.


Bunyi sirine ambulan terdengar di depan gedung sekolah SMA tempat Junhee belajar. Kendaraan beroda empat itu datang untuk menjemput Asahi yang beberapa saat lalu mengalami kecelakaan kecil di jam olahraga sehingga dirinya mengalami pendarahan.

"Pak guru, biar saya saja ya yang ikut?" Junkyu mengajukan dirinya pada guru olahraga yang hendak masuk ke dalam ambulan.

Guru tersebut dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu, Junhee. Biar saya saja. Kamu dan yang lain tetap di sekolah."

"Tapi pak guru—"

"Tidak ada tapi-tapian. Sekarang kamu kembali ke kelas sana," ucap guru olahraga tersebut.

Setelah itu, pintu mobilan ambulan tertutup, kemudian disusul dengan melajunya kendaraan itu pergi meninggalkan Junkyu.

Hela nafas panjang pun mengudara dari mulut Junkyu. Sejenak ia mengerang frustasi sembari mengacak rambut pendeknya.

Bagaimana kalau nanti pak guru itu tahu kalau Asahi sedang hamil? Astaga aku harus bagaimana ? batin Junkyu.

Jauh di belakang Junkyu, Junghwan berdiri dengan kedua tangan dimasukan ke dalam saku celana olahraganya. Junghwan ikut membantu mengantarkan Asahi ke dalam ambulan dan sekarang dirinya belum kembali ke kelas.

Dahi Junghwan berkerut bingung ketika melihat 'Junhee' sekhawatir itu dengan Asahi. Setahunya Kim Junhee dan Hamada Asahi bukanlah teman dekat. Selama mereka sekelas juga Junghwan tidak pernah melihat mereka berinteraksi.

Tapi mengapa 'Junhee' di hadapannya ini terlihat terlalu mengkhawatirkan Asahi?

Secara tiba-tiba, Junghwan teringat dengan selembar foto yang ditinggalkan 'Junhee' di kedainya. Awalnya Junghwan menaruh curiga bahwa Junhee yang ada di depannya bukanlah Junhee yang ia kenal. Tetapi ia mencoba menepis pikiran itu.

Sekarang ia kembali dibuat berpikir, apakah Junhee di depannya ini adalah Kim Junhee atau orang lain yang memiliki paras yang sama seperti Junhee ?

Setelah cukup lama sibuk dengan pikirannya, Junkyu pun berbalik badan kemudian berjalan menghampiri Junghwan.

"Junghwan," panggil Junkyu.

Sebelah alis Junghwan pun terangkat. "Apa?" balasnya.

"Aku titip izin ya ke guru berikutnya karena tidak bisa ikut kelas. Aku mau izin pulang," ucap Junkyu.

"Pulang? sekarang bahkan belum jam istirahat," balas Junghwan.

Junkyu menganggukan kepalanya berkali-kali. Ia hela nafasnya sebentar, lalu kembali menatap sepasang hazel milik pemuda So itu.

"Aku punya urusan dan ini penting. Sampai jumpa lagi," ucap Junkyu.

Junghwan membulatkan matanya ketika Junkyu tiba-tiba berbalik badan lalu berlari meninggalkan sekolah. Junghwan hendak memanggil Junkyu, tetapi Junkyu terlalu cepat berlari sehingga jaraknya semakin jauh.

"Ck dasar seenaknya," ucap Junghwan.

Setelah itu, Junghwan berbalik badan, kemudian berjalan ke dalam gedung sekolah untuk kembali ke kelasnya.




~oOo~




Di dalam kelas 3-2, suasana mendadak tegang karena perseteruan dua orang yang biasa terlihat akrab.

100 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang