21

511 96 132
                                    

.

.

.


Tok tok tok

Bunyi pintu diketuk terdengar, membuat perhatian gadis muda yang sedang duduk di atas ranjang rumah sakitnya menoleh ke arah sumber suara.

Pintu itu terbuka, menampilkan seorang remaja bersurai pendek dengan senyum manisnya yang khas.

"Sore, Asahi," sapa Junkyu.

Asahi tersenyum tipis saat tahu bahwa yang datang ke kamar rawatnya adalah 'Junhee'. Tetapi senyumnya tak bertahan lama setelah ia melihat beberapa orang ikut masuk mengekori Junkyu.

Rupanya Junkyu tidak datang sendirian. Dirinya datang bersama Junghwan, Kim Doyoung, Bang Yedam, serta Yoon Jaehyuk. Junghwan datang karena dipaksa oleh Junkyu, Doyoung datang sebagai perwakilan kelas, Jaehyuk datang untuk menjenguk Asahi yang notabane-nya masih berstatus sebagai kekasihnya dan Yedam, tidak tahu alasan apa yang membuat pemuda Bang itu ikut.

Saat sampai di gerbang, tiba-tiba Yedam bersama Jaehyuk datang menemui Junkyu, Junghwan dan Doyoung. Junkyu mengerti kenapa Jaehyuk ingin ikut, tapi Yedam? Entahlah, pemuda Bang itu hanya bilang ingin ikut untuk mewakilkan Haruto.

"Asahi..." Pandangan mata Asahi segera beralih ke arah lain saat suara parau Jaehyuk menyapanya.

Sesak dirasakan Asahi ketika bertemu pandang dengan Jaehyuk. Mengingat bahwa dirinya selama ini telah memanfaatkan Jaehyuk hanya karena tak ingin diganggu lagi oleh pemuda Yoon itu telah menumbuhkan perasaan bersalah.

"Junhee... kenapa kamu mengajak mereka semua kesini?" tanya Asahi tanpa menoleh ke arah Jaehyuk yang sudah berdiri di samping ranjangnya.

Junkyu yang mendengar ucapan Asahi pun menghela nafas. "Hmm sebenarnya yang diutus dari sekolah itu hanya aku, Junghwan dan si ketua kelas ini. Tapi tiba-tiba dua berandalan liar ini datang dan memaksa ingin ikut," ujar Junkyu.

"Aku punya nama, Kim Junhee," ketus Doyoung.

"Maaf, aku tidak ingat pernah mengenal namamu," jawab Junkyu tak kalah ketusnya.

Selepas itu, Junkyu kembali menatap Asahi, dimana remaja kelahiran Osaka itu tengah menundukan kepala.

Suasana mendadak hening dan canggung. Yedam sibuk memperhatikan ruangan rawat Asahi, Doyoung hanya diam sembari memandangi Asahi, begitupun dengan Junghwan dan Junkyu. Sementara Jaehyuk, pemuda Yoon itu mulai mendudukan tubuhnya di ranjang milik Asahi, lalu berusaha menyentuh pergelangan tangan sang kekasih.

"Asahi, aku minta maaf..." ucap Jaehyuk.

Perhatian seluruh mata di ruangan itupun lantas tertuju ke arah Jaehyuk.

"Maaf karena akhir-akhir ini aku jadi sering bersikap kasar padamu. Aku tidak tahu masalah apa yang sedang kamu hadapi, tapi aku mohon maafkan aku. Aku janji aku tidak akan menuntut penjelasan darimu. Aku janji aku akan menunggu sampai kamu siap menceritakan semuanya." Jaehyuk berbicara tanpa melepaskan genggamannya di pergelangan tangan Asahi.

Dibalik sikapnya yang sedang membuang muka, Asahi tak bisa menyembunyikan lagi kesedihan di wajahnya. Air mata yang menggenang bukannya berhasil ia tahan, justru kini sedikit demi sedikit menetes jatuh menyusuri pipinya.

Junkyu sadar Asahi diam-diam menangis. Terbukti dari gelagatnya yang beberapa kali menunduk dan mendongak.

"Hhh senangnya yang punya kekasih~" Junkyu tiba-tiba bersuara dengan senyuman jahil, membuat Doyoung, Junghwan, Yedam bahkan Jaehyuk menoleh kaget.

100 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang