06

517 99 77
                                    


.

.

.


Tengah malam yang seharusnya waktu untuk para remaja beristirahat tampaknya tak berlaku bagi Watanabe Haruto dan teman-temannya. Mereka saat ini sedang berkumpul di rumah Haruto—yang secara tak resmi telah menjadi basecamp mereka.

Orangtua Haruto tak pernah masalah bila Haruto mengajak teman-temannya ke rumah lalu bermain sampai larut malam. Mereka jauh lebih peduli dengan pekerjaan mereka masing-masing, sehingga tak jarang bila mereka mengiyakan apa saja permintaan Haruto selagi tidak menimbulkan masalah.

"Arrghh sialan!" Stick Playstation milik Haruto dibanting ke atas karpet bulu. Yedam selaku pembanting benda itu menatap kesal ke arah layar televisi yang menampilkan hasil akhir permainannya dengan Hyunsuk.

"Woah sepertinya kau emosi sekali hari ini. Sejak tadi marah-marah terus," ujar Hyunsuk.

Mendengar perkataan Hyunsuk, dengusan pun keluar dari mulut Yedam. "Bagaimana tidak kesal? Si culun itu sudah berani melawan kita. Ditambah lagi sifatnya yang jadi lebih tengik. Apa rumah sakit punya obat untuk merubah kepribadian seseorang dalam waktu kurang dari sebulan?" celotehnya.

Hyunsuk serta Jaehyuk saling melirik satu sama lain lalu menggedikan bahu mereka. Sementara si empunya kamar, memilih acuh dengan obrolan teman-temannya karena saat ini ia sedang sibuk berchatting ria dengan tunangan manisnya.

"Oi Haruto! Kau tidak masalah kalau budakmu itu sudah berani melawan?" tanya Yedam seraya menoleh ke belakang.

Tatapan Haruto seketika tertuju pada Yedam, lalu disusul dengan kekehan kecil. "Dia hanya sedang menggertak saja. Dia tidak akan ada bedanya dengan anak anjing yang hanya bisa menggonggong. Kalian tidak perlu pusing," ujarnya santai.

"Ya dan anak anjing itu sudah berhasil mempermalukan banyak orang dalam waktu satu hari," celetuk Yedam kesal.

Haruto yang mendengar itupun menggedik bahu pertanda tak peduli. Berbeda dengan teman-temannya yang merasa terganggu dengan perubahan sikap Junhee, Haruto justru masih biasa saja.

Bagi Haruto, Kim Junhee hanya sedang mencoba terlihat kuat agar bisa menarik perhatian orang-orang sehingga berbalik menyukainya. Haruto sudah tahu trik murahan seperti itu. Haruto berani menjamin, kurang dari 1 minggu, Junhee akan kembali datang kepadanya lalu memohon untuk diberi kesempatan agar bisa mendapatkan hatinya.

Di mata Haruto, Kim Junhee hanyalah anak anjing yang hanya bisa menggonggong. Tidak lebih dari itu.





~oOo~





Di pagi hari minggu yang cerah ini, Junkyu memutuskan untuk berolahraga di luar rumah. Setelan yang ia pakai untuk olahraga pun sangat sederhana, yaitu celana training berwarna hitam yang ujungnya ia gulung hingga dengkul. Sementara atasannya, Junkyu hanya memakai kaus putih tanpa lengan dan jacket berwarna hitam, senada dengan celana-nya.

100 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang