Chapter 3 undangan pesta

259 73 16
                                    

Suzy membantu Heejin menyirami tanaman labu, timun, lobak, selada, kol, wortel, tomat dan beberapa tanaman lain karena melihat Heejin capek sejak tadi menimba air disumur, memasukannya ke bak besar untuk di isi ke alat siram dan menyirami semua tanaman di ladang samping rumah yang luas, itu dilakukan berulang kali hingga peluhnya bercucuran namun Heejin tidak mengeluh melakukannya setiap hari selama lima bulan terakhir ini.

Suzy, walau dia kakak tiri yang jahat suka memerintah Heejin seenaknya, tapi ada sisi rasa kasihan pada Heejin sehingga dia membantu menyiram saat Heejin menimba air untuk memenuhi bak air yang habis karena sdimasukan ke alat siram. Suzy, kakak tiri yang seharusnya bersikap antagonis dalam cerita namun ada sisi dalam diri Suzy yang tidak tega melihat Heejin bekerja dari subuh hingga malam, kadang Suzy bahkan mendengar suara tangisan Heejin yang bercerita dengan kecoa dan tikus diluar jendela.

"Eonni, aku bisa mengerjakannya sendiri karena ini adalah tugasku. Ibu bisa marah jika melihatmu membantuku?"

"Ibu sedang pergi berjualan Berlian hari ini, aku memang jahat dan suka memerintahmu tapi melihatmu menyirami tanaman sejak tadi membuatku iba."

"Tapi nanti ibu bisa memarahiku dan tidak memberiku makan malam sebagai hukuman."

"Hari ini aman karena ibu sedang tidak ada."

Suzy membantu menyiram dengan santai hingga ada tangan yang menariknya hingga alat penyiram yang dipegangnya jatuh je tanah, Suzy terkejut sedangkan Heejin segera menunduk takut.

"Suzy, apa yang kau lakukan? Kenapa kau membantunya? Dia ini pembantu yang melayani kita, tidak seharusnya kau membantunya." Sinis Yeji dengan nada jahatnya.

"Aku kasihan eonni, dia adik tiri kita dan dia yang membuatkan kita makanan enak setiap hari, aku membantunya juga tidak setiap hari."

"Dia ini sekarang pembantu, kau ini tuan rumah harusnya jangan ramah padanya. Aku akan melaporkan pada ibu jika kau membantunya."

"Jangan eonni, Suzy eonni hanya kasihan padaku. Jangan laporkan pada ibu." Ucap Heejin takut jika diancam.

"Ayo masuk, lihat udara panas. Terik matahari bisa membuat kulitmu hitam dan rambut indahmu kusut."

"Ini sudah sore, lihat matahari sudah di sebelah barat."

"Tetap saja, ayo masuk. Ingat cinderela Heejin, jika sekali lagi dengan wajah polosmu itu memperalat Suzy maka aku tidak akan segan melaporkanmu ke ibu agar kau dikurung dan tidak diberi makan seminggu." Ancam Yeji menunjuk muka Heejin dengan garang, dan menarik Suzy masuk ke dalam rumah seperti sapi.

"Eonni, kau menarikku seperti gembala sapi." Ucap Suzy melepas tarikan Yeji pada lengannya.

"Kau itu bodoh atau apa? Dia itu sekarang pembantu, dan kau nonanya. Ibu akan marah melihatmu lembek pada wajah polos Heejin."

"Aku hanya kasihan melihatnya."

"Hey, kau juga kejam padanya selama ini bahkan menyuruhnya memasak cemilan tengah malam, suka menyuruhnya mencuci bajumu dan bahkan kau sering memarahinya karena salah menata rambutmu. Kenapa sekarang lembek?"

"Aku rasa aku biasa saja, kau saja yang lebih kejam dariku suka menyiksanya."

"Sudahlah, intinya aku tidak suka kau baik padanya. Ingatlah, untuk mulai berdandan yang cantik karena aku mendengar rumor jika pangeran akan berulang tahun dan mengundang para gadis negri ini ke pestanya."

"Apa kisah cinderella benar-benar terjadi dalam hidupku?"

"Berhentilah teropsesi dengan cerita dongeng jaman kita balita. Tidak ada kisah cinderella dalam dunia nyata ini, itu hanya dongeng. Aku menyebut Heejin cinderella karena artinya itu pembantu rendahan, bukan cinderella kisah konyol yang ada di buku mu. Sudahlah, kita istirahat saja karena ibu akan membawa kita ke butik nanti sore."

Not Cinderella Romance - Myungzy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang