Chapter 18 Solusi

180 58 10
                                    

Soohyun memasuki kamar Myungsoo saat Myungsoo tidak ada di tempat selain para pelayan yang memasang sprei dan menyampu.

"Hormat pangeran Soohyun."

"Dimana pangeran Myungsoo? Aku belum melihatnya sejak pagi."

"Pangeran Myungsoo hari ini pergi ke pelayanan kesehatan di bagian barat kota. Seharusnya sore ini sudah kembali."

"Berikan aromaterapi ini di perapian pangeran Myungsoo nanti malam. Ini adalah hadiah dari raja Namu di selatan untuk menghormatinya. Raja memintaku langsung mengantarkannya kesini." Ucap Soohyun menyuruh pelayan ity untuk menyalakan dupa aromaterapi yang dibawanya untuk penetral mantra sihir.

"Baik, pangeran. Saya permisi."

"Tunggu." Cegah Soohyun.

"Iya, pangeran Soohyun. Apa ada yang anda butuhkan?"

"Siapa yang datang ke kediaman pangeran Myungsoo akhir-akhir ini selain asisten dan pengawalnya? Mungkin nona Suzy atau nona Heejin? Atau yang lain yang intens dengan pangeran Myungsoo "

"Semenjak nona Naeun datang, hanya dia yang sering berkunjung entah mengantar makanan pagi, makan malam, camilan, aromaterapi untuk memudahkan tidur atau teh herbal yang dibuatnya sendiri. Sejak nona Naeun datang ke istana, pangeran Myungsoo tidak pernah lagi terlihat berjalan bersama nona Suzy atau nona Heejin lagi."

"Baiklah, kau bisa kembali bekerja."

"Mohon pamit, pangeran."

Soohyun berpikir dan mengetuk dagunya dengan jari telunjuk. Kecurigaan Soohyun sepertinya semakin kuat jika Naeun yang melakukan semua hal ini.

"Myungsoo selesai. Saatnya ke Heejin, dia juga harus sembuh untuk menyeret Naeun ke penjara bawah tanah yang dingin. Enak saja mengacau dirumah saudaraku."

Soohyun bersiul senang meninggalkan kediaman tempat tinggal Myungsoo untuk menuju ke kamar Heejin.

"Hormat, pangeran Soohyun." Sapa pelayan Heejin yang melihat kedatangan Soohyun.

"Nona Heejin ada?" Tanya Soohyun dengan senyum menawan.

"Ada pangeran, sejak nona Heejin jatuh sakit dan kondisinya melemah. Tidak pernah sekalipun dia meninggalkan kamar ini." Jawab pelayan itu ramah.

"Aku akan menemuinya sebentar, jangan biarkan siapapun masuk selagi masih ada aku."

"Baik pangeran."

Soohyun membuka perlahan pintu kamar Heejin, terluhat Heejin yang tubuhnya kurus tengah duduk menghadap ke arah jendela.

"Nona Heejin, bagaimana kabarmu? Apa aku datang mengganggumu?" Sapa Soohyun yang duduk di bangku yang tersedia menjamu tamu.

"Eh, hormat pangeran Soohyun." Balas Heejin yang segera berbalik dan memberi hormat.

"Jangan sungkan begitu."

"Ini formalitas kami sebagai rakyat jelata menghormati keluarga istana. Ada perlu apa sehingga pangeran Soohyun harus repot datang kesini?."

Soohyun membuka kotak hitam yang dibawanya, Soohyun memberikan bungkusan obat tersebut namun Heejin masih bingung dengan maksud Soohyun.

"Ini apa pangeran? Apa pangeran berniat membunuhku?" Tanya Heejin yang memperhatikan bungkusan yang di taruh Soohyun didepannya.

"Ini hanya obat untuk menyembuhkan luka di wajahmu dan tubuhmu. Ada aturan minumnya, minum ramuan ini selama seminggu maka luka wajahmu dan tubuhmu akan membaik."

"Tapi..."

"Ini aman, aku tidak berniat membunuh gadis baik sepertimu."

"Maaf." Ucap Heejin dengan rasa bersalah. "Pangeran, bisakah aku minta tolong." Lanjutnya membuat Soohyun menyergitkan dahinya.

Not Cinderella Romance - Myungzy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang