Chapter 1 awal mula

452 72 8
                                    

Bae Suzy merupakan putri bungsu dari nyonya Bae So yeon, Suzy mempunyai seorang kakak yang bernama Bae Yeji yang setiap hari pekerjaannya hanya berdandan dan berbelanja, berbanding terbalik dengannya yang menggilai buku dongeng yang selalu di ceritakan mendiang ayah mereka sejak dirinya kecil. Mereka mempunyai usaha toko buah dan kue peninggalan ayah mereka di pasar pinggiran kota Seoul tepatnya di Gwangju.

Tiba-tiba saja usaha yang mereka jalani menurun karena saingan mereka semakin banyak dan toko lain yang lebih besar juga menjual lebih lengkap dari toko mereka. Suzy yang kerepotan sendiri karena ibu pergi ke kota sudah setahun ini beralasan mencari pekerjaan agar mereka bisa makan, dan hanya kakaknya yang menemaninya tapi hanya tahu cara berdandan untuk menarik pembeli yang tetap saja sedikit.

Suatu hari, Bae So yeon pulang dengan membawa seorang pria ke rumah mereka untuk di perkenalkan kepada kedua anaknya, Suzy dan Yeji.

"Anak-anak kenalkan, ini paman Yoon Dujun. Dia pengusaha berlian terbaik yang biasa di kirim untuk para bangsawan di Istana Seoul."

"Wow, keren. Dimana ibu mengenal paman Yoon ini?" Tanya Yeji yang antusias.

"Kami berkenalan 1 tahun lalu saat ibu sedang mencari pekerjaan di ibukota. Paman Yoon membantu ibu mendapatkan pekerjaan." Jawab So yeon malu-malu.

"Memang apa pekerjaan ibu?" Tanya Suzy penuh selidik.

"Ibu menjadi tukang bersih-bersih di rumah paman Yoon... Ibu..." Jawab So yeon belum selesai namun dipotong oleh ucapan Suzy yang menusuk.

"Jadi kalian berpacaran, seperti dongeng majikan dan pembantu menjalin kasih." Ucap Suzy santai namun menusuk.

"Suzy.. Bukan seperti itu." Ucap So yeon segera menarik Suzy menjauh.

"Ibu, apa-apaan menarikku."

"Jangan bicara sembarangan, kita bisa mendapatkan kekayaan Yoon Dujun. Bukankah kau ingin kaya agar bisa membuat perpustakaan besar yang berisi buku dongeng."

"Eoh, ibu tahu itu impianku sejak kecil."

"Jadi turuti kata ibu, kita akan kaya sebentar lagi jika kau tidak membuat masalah."

"Baiklah."

So yeon membawa Suzy kembali ke ruang tamu mungilnya dimana Yeji dan calon suaminya berada.

"Maaf sayang, Suzy sedikit perlu dijelaskan mengenai hubungan kita, dia sedikit lambat otaknya."

"Bukan masalah." Ucap Yoon Dujun, calon suami So yeon.

"Jadi kapan kalian berdua akan menikah?" Tanya Yeji, Suzy memilih diam saja.

"Kami pulang bersama untuk memperkenalkan Dujun sebagai ayah baru kalian dan akan melaksanakan pesta kecil untuk pernikahan kami disini bersama kalian. Setelah itu kita akan tinggal di rumah ayah baru kalian di kota nantinya." Jawab So yeon.

"Tapi sebelum itu ayah ingin menjelaskan jika aku juga mempunyai seorang putri, ayah harap kalian akur nantinya karena dia lebih muda dari kalian."

"Tenang sayang, mereka anak yang baik. Aku yakin mereka akan akur dengan Heejin."

"Aku bisa tenang jika begitu, apalagi aku sering ke luar kota dan ke istana meninggalkannya sendirian di rumah."

Dalam hati Suzy hanya membatin saja, "Apa ini merupakan bagian dari kisah Cinderella yang akan terjadi di hidupku? Aku dan Yeji eonni akan jadi kakak tiri yang jahat. Apa kami akan sejahat kakak tiri kisah Cinderella? Dongeng ini kenapa melekat sekali di otakku. "

"Ayo anak-anak kita siapkan hidangan makan malam special untuk calon ayah kalian." Ajak So yeon menyadarkan Suzy dari lamunan singkatnya tentang buku dongeng cinderellanya.

"Tapi di rumah tidak ada bahan, sejak ibu bekerja di kota kami jarang memasak bahkan hampir tidak pernah." Ucap Yeji dengan angkuhnya bak seorang putri.

"Baiklah, kita akan belanja dulu. Sayang, istirahatlah. Aku akan menunjukkan kamar tamunya."

"Nde."

"Suzy, kau bersihkan rumah sementara ibu dan kakakmu berbelanja bahan makan malam sebentar."

"Nde."

So yeon mengantar Dujun memasuki kamar tamu, setelahnya So yeon menghampiri kedua putrinya.

"Suzy, bersihkan rumah sementara aku dan Yeji pergu belanja. Kita harus menunjukkan kepada si Dujun jika kita ini keluarga baik-baik, setelah menikah kita akan tinggal dirumah mewah impian kalian. Saat Dujun pergi, kita bisa menyuruh putrinya melayani kita dan menyingkirkannya."

"Ibu, apa putrinya akan diam saja? Bagaimanapun dia yang berhak atas..."

"Tenang saja, putrinya itu sangat lugu dan polos. Ibunya baru saja meninggal saat aku melamar pekerjaan, dia sangat dekat denganku. Beruntung saat itu Dujun menabrakku dan membuatku bisa menjadi kekasihnya."

"Kau memang pandai merayu bu."

"Jika ibu tidak bergerak cepat maka kita akan miskin selamanya. Ibu begini juga untuk kebahagiaan kalian berdua agar hidup enak dan kaya, agar kita tidak dipandang rendahan lagi oleh orang lain."

"Apa tidak apa-apa kita begini? Aku memang pemalas dan ingin kaya tapi ini sama saja ibu jual diri."

"Bae Suzy yang bodoh, kau jangan terlalu banyak membaca dongeng bodoh seperti ayahmu. Ibu merayu agar dinikahi tidak menjual diri dengan cuma-cuma. Dujun itu pengusaha Berlian, kau tahukan berlian itu sangat mahal dan uangnya banyak."

"Tapi..."

"Sudah, kau bersihkan rumah yang setahun ku tinggal sudah seperti kandang domba. Aku dan Yeji akan berbelanja ayam dan sayuran, jangan lupa masak nasi juga. Ibu tidak terima penolakan."

"Huft, baiklah."

"Awas, jika sampai dirumah semua debu tidak bersih. Kau yang ku hukum bersama tikus digudang belakang." Ucap So yeon yang langsung pergi bersama Yeji.

Suzy menghela napasnya, "Sepertinya nanti aku harus membantu anak paman Yoon sang Cinderella itu bertemu pangeran tampan seperti di buku dongeng, karena aku yakin Yeji akan mengaet semua pria dikota."

Suzy membersihkan semua debu dengan mengelap semua sudut, menyapu, mengepel hingga lantai bersih seperti kaca. Tak lupa dia memasak nasi pesanan ibunya, setelah selesai Suzy merebahkan dirinya di ranjang mungil miliknya. Urusan masak biarlah Yeji dan ibunya karena Suzy tidak pandai memasak.

Suzy terbangun saat sudah sore dan Yeji membangunkannya dengan menyiramkan air ke wajahnya.

"Apaan sih?"

"Sudah waktunya makan malam, kau mau melewatkannya."

"Aku capek hingga tidak sadar tidur lama."

"Karena kau pemalas, baru bersih-bersih begitu saja sudah capek."

"Diamlah. Kau hanya tahu dandan saja daripada bekerja."

"Sama denganmu yang hanya tahu membaca dongeng dan teropsesi pada tokoh konyolnya."

"Kau..."

"Anak-anak cepat keluar makan." Teriak So yeon dari luar kamar.

"Dengar, ibu sudah memanggil. Ingat, jangan bicara hal konyol jika tidak mau ibu marah. Bye.."

Yeji keluar kamar Suzy yang segera bergegas bangun untuk cuci muka dan ke meja makan. Suzy tahu ibunya itu hobi menyiksa jika tidak segera datang, bisa-bisa jika dia telat ke meja makan maka makanannya akan di berikan kepada kucing liar diluar rumah. Suzy bergidik membayangkan harus kelaparan, sehingga segera bergegas cuci muka dan datang ke meja untuk makan malam. Makan malam berlangsung hangat karena So yeon yang pandai mencairkan suasana, berbeda jika tidak ada Dujun.

Keesokan harinya So yeon dan Dujun menikah di gereja tidak jauh dari rumah So yeon yang hanya di saksikan pendeta dan kedua putri So yeon.

Not Cinderella Romance - Myungzy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang