Chapter 21 peri Ji ae beraksi

173 42 4
                                    

Ji ae bercerita pada Soohyun apa yang dia dengarkan didalam kamar Naeun. Soohyun memijat kepalanya karena merasa ini akan rumit, Soohyun juga menceritakan pada Ji ae apa saja yang dia usahanya untuk mematahkan mantra dan sihir Naeun pada Suzy bersaudara dan kepada keluarga istana.

"Apa perkataanmu bisa aku percayai peri Ji ae?" Tanya Soohyun yang duduk menunduk menghadap Ji ae yang berdiri didepan kerjanya.

"Tentu. Aku ini seorang peri jadi tidak mungkin aku berbohong, aku mendengarnya sendiri dan aku rasa keluarga nona Son Naeun juga masih disana jika kau mau memastikan." Jawab Ji ae sambil berdiri dimeja.

"Lalu apalagi?"

"Kau harus segera mengungkapnya sebelum keluargamu semakin bahaya, rencana pernikahan pangeran Myungsoo semakin dekat dan kau harus segera mengumpulkan bukti-bukti."

"Aku akan berusaha secepat mungkin."

"Baiklah. Aku pergi, jika ada sesuatu yang penting aku akan datang mencariku."

"Baik peri Ji ae. Senang bekerja sama denganmu."

"Tentu, aku membantu yang pantas untuk dibantu. Karena kau orang baik maka aku datang untuk membantu."

Dilain sisi Suzy sedang mencari buku Cinderellanya, Suzy sudah mencari ke berbagai sudut kamarnya namun tidak menemukannya. Yeji juga sedang keluar menemui ibunya diruang tamu istana utama.

"Apa kalian melihat buku dongengku bersampul coklat tua?" Tanya Suzy pada pelayan yang sedang membersihkan kamarnya.

"Tidak nona." Jawab keduanya menggeleng karena tidak mungkin mereka mengatakan jika bukinya dibawa pangeran Soohyun.

"Ya sudah lanjutkan, aku mau ke taman bunga untuk menghirup udara segar."

Suzy duduk memperhatikan bunga-bunga bermekaran yang indah dipagi hari, Suzy memejamkan mata menengadahkan wajahnya ke arah sinar matahari. Ji ae yang terbang kesana kemaripun ikut merasakan keindahan Suzy diantara bunga-bunga.

"Kau sungguh cantik." Teguran Ji ae membuat Suzy membuka mata dan mencari sumber suara.

"Ibu peri, kau datang lagi." Tanya Suzy yang tidak percaya melihat Ji ae.

"Yap, ini aku." Jawab Ji ae sambil tersenyum.

"Ibu peri apa kau bisa mengabulkan semua hal? Bisakah aku membuat permintaan padamu."

"Tergantung permintaannya apa?."

"Dulu aku menolakmu yang menolongku tapi sekarang aku menjilat ludahku."

"Katakan?"

"Aku ingin menolong kakakku dari hukuman istana, aku yakin dia melakukan itu karena ingin membelaku sebagai adiknya dan bisakah aku memohon agar pangeran Myungsoo kembali mencintaiku. Aku tahu permintaanku terkesan munafik tapi aku mulai mencintainya."

"Hmmm. Memang munafik, tapi tidak ada salahnya dicoba keberhasilan sesuai dengan kebaikan dan ketulusan yang kau lakukan. Untuk itu datanglah ke kuil suci pada hari budha maka kau akan menemukan jawaban disana."

"Baik ibu peri, aku akan kesana untuk berdoa dengan tulus pada hari budha. Terima kas..." Ucapan Suzy terhenti saat mendengar suara dengan aura dingin dibelakangnya.

"Apa yang kau disini? Berbicara sendiri seperti orang gila." Tegur Myungsoo dengan datar.

"Saya hanya menikmati bunga bermekaran dan mengajak bicara mereka, mohon maaf karena tidak menyadari jika pangeran ada disini." Jawab Suzy juga datar.

Suasana canggung sesaat karena Myungsoo diam dan Suzy tidak berniat membuka suara untuk menyapa, Suzy melanjutkan menikmati aroma bermacam-macam bunga yang sedang bermekaran dengan wajah riang yang membuat Myungsoo terpesona sesaat.

Not Cinderella Romance - Myungzy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang