Suara musik dari piringan hitam yang diputar papanya Rio setengah jam yang lalu, masih mengalun memenuhi ruang makan dimana keluarga Brahmantio sedang berkumpul dalam satu meja yang sama. Menikmati hidangan mewah yang khusus dibuatkan putra sulungnya.
Sang adik yang paling mencintai musik dibanding siapapun yang ada di ruangan itu, sesekali bersenandung sambil menggerak-gerakan kepala atau kakinya. Sesekali dia mengoceh tentang pekerjaan, sesekali dia juga mengomentari masakan kakaknya.
Suasana di ruang makan masih menyenangkan sampai mamanya tiba-tiba menarik topik paling sensitif bagi kakaknya dalam beberapa waktu belakangan ini. Sang adik berhenti bersenandung dan diam-diam melirik kakaknya yang duduk di sebelah.
“Ma, kita bahas nanti aja habis makan.” Papanya memberi usul yang dalam dua detik langsung ditolak mentah-mentah.
“Nggak bisa, nanti dia kabur lagi kaya kemarin-kemarin. Terus pura-pura sibuk.” Mamanya bersikeras. Dia tidak bisa menunggu untuk membahas masalah ini sampai agenda makan malam mereka selesai.
Papanya hanya bisa geleng-geleng kepala. Tidak ada yang bisa menghentikan istrinya jika sudah seperti ini. Lalu pada akhirnya semua mata pun tertuju pada Rio selaku pemeran utama dalam topik pembicaraan.
“Ri, walaupun perjodohan ini mama yang nentuin, tapi mama nggak mau kalau kamu ngelakuinnya setengah-setengah. Tapi sejauh ini Zefa adalah pilihan terbaik yang mama punya.” Rio tahu, Rio paham apa arti dari sebuah pernikahan. Dia pun punya prinsip kalau dia hanya akan menikah satu kali saja dalam hidupnya. Rio tidak akan menolak siapapun wanita yang dipilih orang tuanya, tapi nama Zefania seharusnya berada di daftar pengecualian. Nama itu sudah lama dia kubur dalam-dalam, dan seharusnya tak boleh lagi muncul ke permukaan sebagai seseorang yang akan bersanding dengannya di pelaminan.
Bukan karena Rio membenci wanita itu. Tidak, Rio sama sekali tidak membencinya, justru sebaliknya. Kemungkinan Zefa akan menolak mentah-mentah saat mengetahui dirinya akan dinikahkan dengan Rio. Wanita itu punya alasan untuk membencinya meski Rio sebenarnya pernah berharap bahwa dia tidak membencinya.
Satu-satunya yang membuat Rio ragu menerima perjodohan ini adalah Zefania Kinasih. Dia takut pernikahannya tidak akan berhasil dan malah menyebabkan hubungan kedua keluarga berantakan. Sedikit banyak, dia tahu seperti apa Zefania Kinasih itu, dan lebih dari apapun dia masih ingat bahwa Zefania Kinasih tidak akan pernah mau kembali menjalin hubungan dengan mantan kekasihnya.
Rio tidak yakin dirinya mampu mengubah Zefa atau sekedar meluluhkan hatinya untuk yang kedua kali. Zefa itu wanita yang sulit dimengerti, kekanakan dan memiliki perubahanan mood yang luar biasa—meski Rio tidak yakin apa sekarang Zefa masih seperti itu atau tidak. Yang jelas dia butuh usaha ekstra jika dia harus menikahi Zefa.
“Ri, mama udah kenal Zefa dan mama tau dia perempuan baik-baik. Kamu sendiri kan yang bilang kalau kamu mau nerima siapapun perempuan yang mama pilih?” Suara sang mama kembali mengudara.
Jika kemarin Rio akan menjawab, “Iya siapapun kecuali Zefa. Rio nggak bisa nikah sama Zefa.” Maka hari ini dia punya jawaban berbeda. Dia lelah terus-terusan diteror mamanya soal pernikahan. Maka akhirnya Rio memutuskan untuk menjawab, “Aku nggak bisa ngasih jawaban yang mama pengen sekarang, semua tergantung sama keputusan Zefa. Kalau Zefa mau, Rio juga bakal nerimanya.”
Ya, Rio menyerahkan semua keputusannya pada Zefa sebab dia sudah bisa menebak apa yang akan terjadi. Zefa pasti menolaknya dan kalau sudah begitu, mamanya tidak akan bisa berbuat apa-apa lagi. Beda halnya kalau Rio yang nolak, mamanya pasti akan terus merecokinya sampai dia setuju. Padahal mamanya sendiri yang bilang kalau tidak ingin melihat Rio menjalani pernikahan setengah-setengah, tapi mamanya pula yang memaksakan kehendak orang lain. Rio benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neapolitan: Strawberry
RomanceMelihat mantan menikah itu sudah biasa, tapi bagaimana jika kamu disuruh menikah dengan mantan? Tunggu testimoni dari Zefania untuk jawabannya. [Special collaboration] Romance | Marriage Life ✍ 02 Januari - 14 September 2022 ©Dkatriana