01. Siblings

3.1K 167 42
                                    

"Jin hyung, apa kita akan mati?" Taehyung bertanya,

Seokjin yang mendekap tubuh Taehyung erat mengeleng, "Tidak, seseorang akan datang dan menyelamatkan kita," katanya,

"Tapi," Taehyung mengeratkan lengannya di pinggang Seokjin, dia terbatuk dengan kain di mulutnya.

"Tenanglah, uhuk!" Seokjin ikut terbatuk karena asap semakin membumbung masuk ke dalam sela-sela ventilasi rumah tua yang tengah di landa kebakaran, disebabkan oleh konsleting listrik beberapa waktu lalu.

Kim Seokjin dan adiknya, Kim Taehyung, sedang berlibur di rumah kakeknya dan saat mereka sedang tidur siang, mereka terbangun karena teriakan dari orang-orang di sekitar rumah kakek. Mereka menduga para pelayan di rumah kakek Seokjin dan Taehyung baru menyadari kebakaran di siang bolong tersebut. Sementara mereka berdua masih terjebak di dalam salah satu kamar.

Kakeknya saat inipun sedang dalam perjalanan ke luar kota beberapa jam lalu untuk urusan pekerjaan dan meninggalkan mereka berdua di rumah dengan beberapa pelayan.

"Tuan muda Kim Seokjin, tuan muda Kim Taehyung, kalian mendengar saya!" sebuah suara mengetuk jendela kamar mereka,

Seokjin yang tertua tidak berani mendekati pintu karena sepertinya api berasal dari balik pintu, dan dia lega karena suara itu berasal dari arah jendela yang hanya beberapa meter dari tempat mereka duduk yang saling berpelukan. Tanpa Seokjin dan Taehyung sadari asap semakin memenuhi kamar sempit ini dan memburamkan penglihatan mereka beruda, sesekali terdengar suara batuk-batuk karena asap semakin banyak masuk ke dalam pernafasan mereka.

"Sebentar, hyung akan mendekati jendela dan menjawab mereka," bisik Seokjin, akan beranjak ke jendela, tapi Taehyung mengeratkan pelukannya.

"Kau mau ikut hyung?" tanya Seokjin hati-hati, karena di lihatnya adiknya semakin ketakutan.

Taehyung mengangguk, "Aku takut, uhuk!"

Seokjin mengerti,

"Baik. Kita akan berjalan ke arah jendela sekarang," Seokjin melihat asap pekat sudah hampir setengah memasuki kamar tempat mereka berada,

"Cobalah bergerak merunduk dan jangan sampai berdiri, ikuti hyung,"

Seokjin mengeser badannya, hampir menelungkup dan menutup hidupnya dengan kain yang dia sudah basahi dengan air minum di atas nakas yang pelayan sebelumnya menaruhnya untuk mereka minum. Seokjin juga sudah memberikannya pada Taehyung kain yang sama beberapa saat lalu agar asap tidak langsung masuk ke hidung mereka.

Mereka merangkak dengan perlahan ke dekat jendela, dan Seokjin segera memukul jendela kaca untuk membalas panggilan dari orang di luar. Seokjin tidak berteriak, dia takut jika dia membuka mulutnya asapnya akan banyak masuk ke tubuhnya. Setidaknya dia mengurangi resiko keracunan karbon monoksida.

"Benar, mereka di kamar ini!" teriak seseorang lagi sepertinya mendengar balasan Seokjin, membuat Seokjin sedikit lebih lega. Seokjin mengeratkan genggaman tangannya dengan Taehyung.

"Tuan muda, coba mundur dari jendela sejauh mungkin, kami akan menghancurkan jendela ini segera!" perintah suara penolong mereka itu,

Seokjin menjawab dengan ketukan keras di jendela dan perlahan mundur dan menarik Taehyung berada di sisi lain jendela namun menghindari jarak mereka dengan pintu dan bergeser menyamping.

Suara dentuman benda keras seperti palu menghantam jendela menyebabkan kaca jendela pecah berkeping-keping.

Seokjin menarik Taehyung semakin dekat dengannya yang tengah mengigil ketakutan.

"Jin hyung," Taehyung terlihat pucat, dadanya naik turun. Taehyung nampak kesulitan bernafas.

"Tae, bertahanlah," bisik Seokjin panik, karena sepertinya Taehyung terlalu banyak mengirup asap. Bahkan Taehyung sudah tampak lemah dan tidak mampu lagi menutup hidungnya dengan kain yang Seokjin berikan padanya.

MoonchildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang