25. Not me

568 74 17
                                    

Taehyung membanting stirnya ke arah berlawanan dengan jalur ke rumahnya. Baru saja Jungkook mengirimkan sebuah foto kepadanya. Seokjin sedang berada di rumah laki-laki itu. Bukan karena Taehyung melarang mereka berhubungan, namun ini sudah hampir tengah malam. Taehyungpun baru pulang dari luar kota dan belum mendapat kabar apapun tentang kakaknya sehari ini.

Taehyung cukup di sibukan dengan pekerjaannya. Jadi urusan Seokjin kadang dia pasrahkan kepada Yoongi. Toh, selama satu setengah tahun ini tidak ada hal yang mengawatirkan atau membuat Taehyung terlalu mencemaskan Seokjin. Semua aman, meski dia tetap berhati-hati dan tidak boleh lengah.

"Kakakmu mabuk hanya dalam satu tegukan soju, polos sekali bukan?"

Isi pesan Jeon Jungkook, yang membuat kemarahan Taehyung membuncah. Kakaknya itu tidak pernah minum karena memang dia dilarang minum. Namun akhir-akhir ini memang Seokjin sering mencoba beberapa hal yang diluar kebiasaanya. Taehyung tahu Seokjin bosan karena setiap hari dia harus bolak balik rumah dan kampus. Sesekali Taehyung mengijinkannya keluar bersama Yoongi. Boleh kemanapun asal masih di bawah pengawasan Yoongi.

Namun, dimana Yoongi sampai dia membiarkan kakaknya itu tidur di rumah cecunguk itu?

Taehyung tidak pernah suka dengan Jungkook. Laki-laki itu sangat menyebalkan dan gemar sekali mempermainkannya.

Taehyung sampai di apartemen Jungkook dan segera menggedor pintunya sampai lupa ada bel di sana. Sepanjang jalan dia mengeram marah sampai lupa betapa lelah dirinya sepanjang hari ini.

Jungkook membuka pintu dan menunjukan seringaiannya.

"Wah wah, tuan muda Kim Taehyung berkunjung tengah malam seperti ini dan hampir merusak pintu masuk dengan tangannya yang besar," sindir Jungkook menyilangkan kedua tangannya.

"Kakakku,"geram Taehyung, mendorong Jungkook dan segera masuk ke dalam rumah rivalnya itu.

Taehyung mencari Seokjin di ruang tengah, dan dia memicingkan matanya melihat Yoongi yang bergelung nyaman di sofa dekat ruang televisi dan sepertinya anak itu sudah teler karena Taehyung melihat berbotol-botol soju di sekitar mereka.

Ruang tengah Jungkook cukup berantakan. Rupanya mereka baru saja membuat pesta kecil tanpannya.

"Kakakmu tidur di kamar, dia berjalan sendiri kesana," kata Jungkook terkekeh melihat reaksi Taehyung yang begitu kesal dan khawatir.

Taehyung yang merasa lega karena Seokjin baik-baik saja dan dia mendudukan dirinya di sofa Jungkook lalu meraih botol minum yang masih tertutup dan menegaknya tanpa meminta ijin. Dia haus sungguh.

"Kau gampang sekali di kerjai kalo tentang kakakmu ya,"

Taehyung menatap Jungkook tajam, menunjukan tatapan elangnya, namun tidak cukup membuat Jungkook gentar. Ingat mereka adalah rival yang seimbang.

"Jangan sentuh kakakku kalau tidak mau mati,"

"Ya ampun, memangnya aku bisa melakukan apa pada kakakmu? Lagian." Jungkook kembali menyeringai, dia duduk di sofa berhadapan dengan sofa yang di duduki Taehyung di ruang tamu.

"Kakakmu itu yang berinisiatif membuat pesta kecil ini, meski Yoongi awalnya menolak, tapi Min Yoongi itu memang mudah terbujuk dengan alkohol, dia sepertinya juga menahan diri tidak minum demi Seokjin selama ini," Jungkook mengerling Yoongi yang tidak terusik sama sekali dengan mereka yang mengobrol tak jauh dari sofanya.

Taehyung mendengus, dia tidak sepenuhnya menyalahkan Jungkook. Taehyung itu hanya khawatir saja.

"Mau minum denganku?" tawar Jungkook,

"Tidak, aku harus mengantar kakakku pulang, dan lagi-" Taehyung menolak namun dia melihat pergerakan di depan pintu kamar Jungkook,

Seokjin berjalan dengan mata mengantuk, mengusap kedua matanya dan menatap kedua bergantian,

MoonchildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang