21. For you, brother!

679 83 3
                                    

Taehyung sampai di Korea dan langsung menuju rumahnya. Perjalanan 18 jam yang dia tempuh untuk kembali ke rumah tidak menyurutkan tekadnya segera bertemu dengan kakaknya. Dia melakukan penyamaran saat menuju bandara Internastional dari Long Angeles dan sampai di bandara Incheon hanya dengan satu bodyguard agar tidak menarik perhatian.

Pelayan Choi tampak lega menyambut Taehyung di dalam ruang tamu.

"Ajjuma, ada hal yang sangat penting untuk aku jelaskan padamu nanti, kuharap kau akan mendengarkannya dengan baik, ini tentang Wooshik," kata Taehyung begitu mereka bertemu dan pelayan Choi bisa memastikan keadaan Taehyung saat ini baik-baik saja.

"Ah, oh." Pelayan Choi tampak tergagap, karena begitu panik dan khawatirnya beliau, dia sampai lupa kalau putra semata wayangnya yang ikut pergi ke Amerika tidak pulang bersama Taehyung.

"Baiklah, saya akan mendengarkan penjelasan tuan muda dengan baik. Tapi apakah keadaan tuan muda sudah benar-benar baik? Bukankah tangan kanan anda terluka, kenapa anda memaksakan pulang?" tanya pelayan Choi melihat lengan Taehyung yang di bebat.

Taehyung hanya tersenyum, lalu meninggalkan pelayan Choi untuk naik ke lantai atas tanpa menjawab pertanyaan pelayan itu.

Di atas tangga Taehyung berpapasan dengan Yoongi. Yoongi baru saja keluar dari kamar Seokjin,

"Kau pulang? Tanganmu?" Yoongi bertanya dengan terputus-putus, cukup kaget karena Taehyung saat ini sudah di Korea. Dia pikir Taehyung ada di rumah sakit.

"Kakakku?" Taehyung langsung menanyakan Seokjin, mengabaikan pertanyaan Yoongi.

"Di kamarmu," Yoongi mengerling kamar Taehyung,

"Eh?"

"Kakakmu itu tidak mau tidur kalau bukan di kamarmu. Ah, kau akan tahu nanti," Yoongi mendesah,

Taehyung menyeringai lalu dengan bersemangat masuk ke dalam kamarnya.

Seokjin sedang tidur, sepertinya dia kelelahan dan tidak istirahat dengan baik.

Taehyung duduk di pinggiran tempat tidurnya dan mengawasi kakaknya yang terlelap.

"Aku pulang, kau baik-baik saja kan hyung? Jangan khawatir aku sangat baik, selama ada kau, aku akan baik-baik saja, karena doamulah yang selalu menjagaku,"

.

.

.

Seokjinbelum bangun saat Taehyung akhirnya menemui pelayan Choi di ruang kerjanya.Padahal Taehyung sempat membersihkan diri dan menemaninya di sisinya.

"Wooshik akan di tempatkan di Amerika untuk mengurus beberapa hal di sana," kata Taehyung serius. Mereka mengobrol di ruang kerja Taehyung,

"Mungkin ini terkesan mendadak, tapi kuharap ajjuma bisa mengerti dan mencoba mengiklaskan putra ajjuma tinggal di sana entah sampai kapan. Aku juga sudah mengurus surat pemindahan sekolahnya,"

Pelayan Choi tampak terkejut,

"Sebenarnya saya cukup terkejut mendengar Wooshik harus bekerja jauh dan meninggalkan saya di sini karena dari beberapa hari lalu Wooshik tidak menghubungi saya. Tapi jika itu demi perusahaan dan demi bakti kami pada keluarga tuan, saya akan berusaha mengikhlaskan," kata pelayan Choi.

Taehyung mencoba tersenyum mendengar perkataan pelayan Choi yang sudah bertahun-tahun bekerja dengan keluarganya.

"Ajjuma mempercayaiku bukan?" tanya Taehyung memastikan,

"Tentu, saya percaya dan menyerahkan semua pada tuan muda, dan terima kasih karena sudah mempercayakan Wooshik tugas yang penting padanya," kata pelayan Choi terharu,

MoonchildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang