05. My brother

1K 101 4
                                    

"Kim Seokjin adalah karyawan yang bermasalah itu kan?" tuduh Jungkook,

"Bermasalah?" Yoongi mengulang pertanyaan Jungkook.

"Aku langsung mengetahuinya hanya sekali saja mendengar namanya," kata Jungkook menyilangkan kedua lengannya. Wajahnya menyiratkan ekspresi terganggu dan ingin menyerang orang yang bersentuhan dengannya saat ini.

"Kurasa ada kesalahpahaman," saut Yoongi, dia tidak menjawab atau mengiyakan kecurigaan Yoongi pada Seokjin.

"Dia petugas kasir yang bekerja lamban, Kim Seokjin," Jungkook menegaskan, tampaknya Jungkook menyadari Yoongi sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

Yoongi menelan ludah.

"Kurasa kau harus memecatnya Min Yoongi, dua alasan cukup," kata Jungkook lebih tidak manusiawi kali ini.

"Dua?" Yoongi tampak bingung, Bukankah kesalahan Seokjin hanya karena komplainan itu?

"Tidur siang. Dia berani-beraninya tidur siang saat aku mensupervisi restoran tadi. Bukankah kau ke sini karena hal itu Yoongi?"

Ah, Yoongi memang terburu-buru datang ke ruangan Jungkook karena Jaewan memberitahunya saat dia kembali dari supermarket setelah mengisi token listrik untuk rumahnya. Yoongi hanya berfikir Seokjin di panggil karena masalah kelambanan dia bekerja. Walaupun sebelumnya Yoongi sudah berjanji akan mengurusnya.

Yoongi menghela nafas sebelum menjawab, "Saya rasa sajangnim terlalu terburu-buru, memecat karyawan hanya karena dia kelelahan saat bekerja. Maaf sajangnim, bukannya saya lancang atau apa, tapi, saya yang mengijinkan dia tidur siang. Di samping itu, Seokjin tidur di waktu istritahat bukan saat jam kerja." Bela Yoongi,

"Ya ampun Min Yoongi, darimana ada aturan karyawan boleh sesuka hatinya tidur di ruang ganti."

Jungkook memang menyerahkan seluruh masalah restoran ini pada Min Yoongi, namun bukan berarti Yoongi dengan mudahnya membuat aturan seenaknya.

Min Yoongi menahan kepalan tangannya. Meski mungkin Seokjin bersalah tapi memang tidak ada aturan tertulis mengenai hal itu.

"Beri kesempatan Seokjin untuk tetap di sini, saya yakin masalah ini akan segera saya selesaikan," Yoongi membungkuk,

"Tapi dia, dia membuatku kesal," Jungkook tampak tidak bisa menyembunyikan perasaannya.

Harusnya Seokjin yang sekarang berdiri di hadapannya dan memohon, bukan Min Yoongi yang amat dia percaya.

"Saya akan urus karyawan saya, maaf sebelumnya sajangnim, saya harus kembali ke tempat saya karena jam istirahat telah habis dan restoran akan sangat ramai jika menjelang makan malam," kata Yoongi, berusaha melepaskan diri,

Jungkook mengibaskan tangannya dan membiarkan Yoongi pergi dari ruangannya.

.

.

.

.

.

Min Yoongi meminta Seokjin untuk pulang terlebih dahulu karena dirinya harus menyelesaikan laporan bulanan bersama team lainnya. Jadi Seokjin berjalan lesu menuju rumahnya. Rumah dan restoran hanya berjarak dua blok dan biasanya dia dan Yoongi cukup jalan kaki. Mereka sengaja menyewa flat kecil yang sama dan letaknya dekat dengan tempat mereka bekerja agar mereka bisa mengurangi biaya transportasi.

Namun belum juga dia melangkahkan kakinya ke atas anak tangga yang sudah membuat Seokjin muak setiap harinya untuk dia naiki, seseorang memblokir jalannya.

"Lama tidak bertemu Jin hyung,"

.

.

.

MoonchildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang