Keesokan harinya, Seokjin menjemput Bolt bersama Yoongi. Bolt tampak bersemangat saat melihat Seokjin mengulurkan tangannya dari balik kandang.
"Kau, jangan terlalu bersemangat, ingat kau sakit, saat ini jangan bergerak terlalu heboh dan hati-hati, mengerti!" kata Seokjin tegas, membuat Bolt memiringkan kepalanya tidak mengerti.
"Kan sudah ku bilang, latih dia, jangan keras kepala. Mirip sekali dengan pemiliknya bukan," sarkas Yoongi saat sudah berjalan berdua keluar klinik.
Seokjin mendengus, dia mempererat pelukannya pada Bolt. Sekeras kepala apapun Bolt, Seokjin akan selalu menyayanginya.
"Biarpun kami keras kepala dan menyebalkan, tapi semua orang menyayangi kami, begitu kan Bolt?"
Bolt merespon dengan menyalak tanda setuju. Majikan dan hewan peliharaan yang kompak bukan?
"Lihat, dia menjawab, Bolt tidak bodoh, nanti juga akan mengerti. Jangan naik tangga sendiri, jangan lari terlalu kencang dan pokoknya jangan sampai capek, mengerti?" Seokjin mengatakannya dengan menyungginkan senyuman hamsternya.
Bolt tidak merespon namun menjilat pipi Seokjin dengan sayang, bagi Seokjin artinya kalo Bolt itu mengerti.
"Aku mencintaimu Bolt, sarange...."
.
.
.
"Berani-beraninya kau bolos di kelasku Seokjin," Jimin berkacak pinggang begitu Seokjin hadir dalam latihan khursus bersama Jungkook siang ini.
Saat di jemput Jungkook, Seokjin sudah menjelaskan perihal dia pertemuan kemarin tidak bisa datang untuk les pada Jungkook. Ya karena Bolt, anjing baru milik Seokjin yang tiba-tiba sakit dan butuh perawatan beberapa hari ini. Tapi Seokjin tidak menjelaskan pada Jimin, hanya mengirimkan teks kalau Seokjin tidak bisa hadir. Itu yang membuat Jimin kesal padanya.
"Sesuatu terjadi di rumah jadi saya tidak bisa hadir, maaf saem," Seokjin tampak sangat menyesal. Selain Bolt, Seokjin juga sempat berputus asa karena gagal dalam membuat kue sesuai yang dia inginkan sebenarnya.
"Aku jadi meragukan keseriusanmu kan, dan aku paling benci dengan murid yang tidak disiplin,"
Seokjin berdiri dengan perasaan bersalah dan di marahi Jimin sampai telinganya panas. Seokjin semakin merasa bersalah karena dia menyia-nyiakan kesempatan belajar dengan orang penting dan bahkan dirinya sempat berfikir ingin menyerah. Seokjin memang pantas di marahi.
"Tapi, Seokjin ijin karena anjingnya sakit," saut Jungkook setelah dia mulai bosan dengan ceramah panjang Jimin.
Seokjin memiringkan wajahnya mengerling Jungkook, dan menyuruhnya tidak usah membahas itu. Karena bagi Seokjin itu tidak penting dan juga dia akan semakin merasa tidak enak pada Jimin.
"Anjing? Kau punya anjing Seokjin?" tanya Jimin,
"Punya saem, namanya Bolt," jawab Seokjin, tersenyum kikuk. Memperkenalkan anjing barunya pada Jimin saem.
"Memang sakit apa?" Jimin jadi penasaran,
Jungkook terkekeh, dia tahu Jimin juga penyayang anjing.
"Jantung. Dia sempat gagal jantung," kata Seokjin sedih,
"Aigo, sekarang bagaimana kabarnya? Sudah ke dokter?"
Dan akhirnya setengah jam ke depan Jimin mulai menceramahi Seokjin tentang anjing. Jungkook hanya mendesah. Waktu berharganya terpotong satu jam hanya untuk melihat Jimin menceramahi Seokjin tentang kedisplinan seorang pembuat kue dan bagaiaman merawat anjing sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonchild
Novela JuvenilKita akan selalu bersama... - Kim TaeJin #1 - Jinbts #1 - kimtaehyung #1 - seokjin #1 - taehyung #1 - jin #1 - kimseokjin #1 - tae #2 - kimbrothers #3 - Taetae #3 - Seokjin