19. Min Yoongi

671 73 2
                                    

Yoongi kembali ke flatnya dengan marah-marah, ibunya itu selalu menyebalkan dan tidak bisa diajak kerja sama sama sekali. Dia masih memikirkan dan penasaran dengan kedatangan ibu Seokjin ke rumah orang tuanya. Tidak ada jawaban yang memuaskan keluar dari mulut ibu Yoongi yang menolak memberitahunya di rumah tadi.

Malam ini Yoongi akhirnya pulang dengan bersungut-sungut sepanjang perjalanan pulang. Dia hanya khawatir, ibu Seokjin akan melakukan sesuatu yang nantinya merugikan atau menyulitkan sahabatnya itu. Yoongi akhir-akhir ini jadi pararoid dan ketakutan sendiri jika berhubungan dengan Kim Seokjin. Melihatnya terluka kemarin saja cukup membuatnya khawatir terus menerus.

Yoongi akhirnya sampai juga ke lantai depan rumahnya, dan cukup kaget karena pintu rumah tidak di kunci. Dia ragu-ragu untuk masuk ke dalam. Firasatnya tidak begitu baik. Yoongi segera menelfon sekuriti di depan gerbang pintu masuk bangunan perumahan ini.

Tak lama, sekuriti yang berjaga menemui Yoongi, dan dengan waspada mereka masuk ke dalam rumah Yoongi. Menyalakan lampu dan mendapatkan rumah tempat tinggalnya sudah acak-acakan dengan barang-barang terlempar sembarangan.

Yoongi tampak tertegun dan tentu saja merasa sangat panik, karena rumahnya di jebol orang tak di kenal. Yang melegakan adalah setelah dia dan sekuriti mengecek semua ruangan tak ada orang di dalam atau artinya pelakunya sudah minggat. Dan Yoongi juga sempat mengecek beberapa benda berharga yang ada di rumahnya. Semua tidak ada yang hilang, bahkan seperti laptop dan alat eletronik yang lain dan beberapa uang yang dia simpan di lemari masih utuh.

"Apa tujuan mereka melakukan ini?"

.

.

.

.

.

Seokjin menikmati waktunya setelah kembali ke rumah miliknya dan Taehyung. Sementara Taehyung di sibukan dengan tugas akhirnya di kampus dan segala urusan di kantor, Seokjin hanya menghabiskan waktu di rumah. Sebenarnya dia bosan dan ingin mencari pekerjaan baru, namun Taehyung melarangnya. Taehyung merasa, sangat berbahaya untuk Seokjin jika sering keluar rumah. Padahal, Taehyung sendiri juga selalu keluar rumah dan pergi sangat lama bahkan tanpa pengamanan.

Itu tidak adil untuk Seokjin yang memang tidak pernah bisa diam. Walaupun, sebenarnya dia menikmati waktu bersama pelayan Choi dan mencoba beberapa resep makanan yang mereka buat di dapur. Seokjin memang tidak seahli seorang chef namun kemampuan masaknya juga cukup baik. Toh itu lebih baik ketimbang Seokjin tidak melakukan apapun di rumah.

Taehyung memberitahunya, tahun ajaran baru nanti Seokjin bisa mengambil kelas dan mulai kuliah sesuai jurusan yang Seokjin inginkan. Karena Taehyung juga tidak mau memaksakan Seokjin untuk ikut mengurus perusahaan. Itu adalah hal yang mutlak Seokjin lakukan saat ini ketimbang dia mencari pekerjaan. Seokjin tidak keberatan dengan hal itu, toh uang pendidikan yang ayahnya siapkan untuk selama inipun belum dia gunakan.

Seokjin itu memang keras kepala, saat orang tuanya berpisah, Seokjin sebenarnya diberikan tabungan dan kartunya sendiri. Tapi Seokjin hanya menyimpannya dan tidak mengunakannya sama sekali. Seokjin memilih bekerja paruh waktu bersama Yoongi dan melakukan pekerjaan yang mereka bisa untuk mendapatkan uang selama SMA.

Saat keluarga ibunya mendapat kesulitan, Seokjin juga sudah menawarkan tabungan miliknya untuk digunakan, namun di tolak mentah-mentah ibunya. Seokjin di marahi saat itu. Katanya, kalau dia dan keluarga barunya mengunakan uang itu harga diri mereka akan jatuh. Suami barunyapun tidak akan suka dan akan marah. Jadi, Seokjin tidak punya pilihan selain menahan keinginan membantu ibunya.

Ibunya hanya menerima uang Seokjin dari hasil kerja keras Seokjin sendiri selama ini, jadi karena itulah Seokjin selalu bekerja keras untuk bertahan hidup dengan uangnya, dan bukan dari hasil pemberian ayahnya. Seokjinpun tidak keberatan saat ibunya menitipkan dirinya ke kedua orang tua Yoongi. Saat itu ibu Seokjin harus pindah rumah dan meninggalkan Seoul segera.

MoonchildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang