41. A father

562 70 20
                                    

"Apa tuan sudah lebih baik?" pelayan paruh baya yang menjaga Seokjin semalaman mendekat saat akhirnya Seokjin membuka matanya.

Seokjin hanya mengangguk pelan, mencerna apa yang terjadi. Dia melihat jarum infus terpasang di tangannya.

"Aku kenapa?" tanya Seokjin,

"Anda semalam demam tinggi," jawab pelayan itu, merapihkan selimut Seokjin dengan hati-hati.

Seokjin mengangguk lagi. Jadi dia sakit dan sampai di infus begini. Dan Seokjin tidak ingat sekarang jam berapa, kepalanya masih sedikit pening meski demamnya sudah turun.

"Aku sedikit lapar," kata Seokjin memegang perutnya, semalam dia memang sempat makan di rumah ini namun hanya bisa masuk sedikit karena tegang.

"Akan saya siapkan," kata pelayan, bersiap-siap ke dapur untuk mengambilkan Seokjin makanan.

"Tunggu," Seokjin menahan pelayan itu pergi,

"Ada apa tuan? Butuh sesuatu yang lain?" tanya pelayan itu sigap.

"Ah tidak jadi," kata Seokjin,

Dia menatap kamar asing yang ditidurinya semalam, dia hanya merasa hampa. Jimin tidak menemuinya dan Seokjin mulai mencemaskan Jungkook lagi.

Seokjin juga ingin menghubungi Taehyung di Korea. Dia takut sendirian di sini tanpa tahu apapun. Seokjin juga belum cukup pulih untuk keluar kamarnya.

.

.

.

.

.

"Dimana Taehyung?" Jungkook bertanya pada Yoongi.

Jungkook yang mengetahui kabar Taehyung di Korea melalui pesan dari Yoongi meninggalkan kediaman Kim Namjoon semalam dan hanya berjaga sebentar menemani Seokjin yang demam karena dia sendiri perlu mengurus keadaan tubuhnya sendiri.

Jungkook sudah menganti pakaian dan merawat lukanya di hotel tempatnya tinggal dan berencana akan memindahkan semua pakaian dan keperluan dirinya dan Seokjin ke rumah Namjoon. Lalu tak di sangka Yoongi menghubunginya saat dalam perjalanan. Mengatakan mereka sudah di Paris namun beberapa orang menghadang mereka.

Akhirnya mereka bertemu di jalan dengan kondisi Yoongi yang berantakan karena berlari dan bersembunyi dari orang-orang yang mengejarnya. Untung saja Yoongi berhasil bersembunyi dan lepas dari orang-orang jahat itu.

"Dia berlari ke arah berlawanan tapi aku tidak melihatnya lagi, aku khawatir dia tertangkap, karena sebagian besar dari mereka mengejar Taehyung," Yoongi tampak cemas.

Mereka berdua sudah di dalam mobil, salah satu mobil Namjoon yang di pinjam Jungkook karena kaca mobilnya rusak parah dan belum bisa digunakan.

"Aku akan menelfon Namjoon hyung," kata Jungkook tanggap.

"Siapa?" Yoongi bertanya,

"Rekanku, Seokjin hyung di rumahnya saat ini, dan hanya Namjoon hyung yang bisa membantu kita dalam situasi ini," kata Jungkook meyakinkan Yoongi.

Yoongi mengangguk saja, dia sama sekali tidak tahu menahu tentang Namjoon sebenarnya.

Jungkook menelfon Namjoon dan dia cukup lega saat mendengar kabar kalau Taehyung sudah aman sekarang.

"Taehyung terluka, tapi anak buah Namjoon hyung menyelamatkannya," lapor Jungkook saat dia selesai menelfon Namjoon dan mendengar kabar baik.

Yoongi tampak lebih tenang sekarang. Asal kedua kakak beradik itu sudah di tempat yang terjamin keamanannya Yoongi bisa bernafas lega.

MoonchildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang