Karena Seokjin merasa sudah cukup sehat, dia akhirnya meninggalkan rumahnya setelah kepergian Taehyung ke kampus. Seokjin datang ke restoran untuk menemui Jungkook. Apapun keputusan dari bosnya itu, Seokjin akan menerimanya.
Jujur saja, dia masih ingin bekerja di restoran milik Jungkook meski Yoongi sudah mengundurkan diri. Setidaknya, dia harus memastikan ada pemasukan bulan depan. Jika Yoongi dan dia dia tidak bekerja, siapa yang akan membayar uang sewa flatnya.
"Maaf atas kekacauan yang saya buat sajangnim," kata Seokjin membungkuk dengan penuh penyesalan, "Dan terima kasih untuk kiriman buah dan obat-obatan untuk saya, saya sangat berterima kasih, saya bisa cepat sembuh dengan cepat karena kebaikan hati dari sajangnim juga,"
Jungkook hanya berdeham, wajahnya kaku dan menatap Seokjin dengan tidak nyaman, dan sepertinya Seokjin merasakannya. Jungkook selalu bersikap seperti itu di depannya, meski Seokjin tidak tahu alasannya.
"Apa kau masih tertarik bekerja di sini? Karena Yoongi-ssi yang kutahu adalah orang terdekatmu mengundurkan diri," Jungkook menatap Seokjin tegas,
"Sejujurnya saya masih menginginkannya, saya masih membutuhkan pekerjaan ini sajangnim."
Jungkook mengangguk kecil lalu berucap,
"Aku akan memaafkan semua kesalahanmu jika kau bisa mengembalikan Yoongi-ssi dan bekerja lagi di sini,"
Seokjin menatap Jungkook kaget,
"Kau bisa?" timbang Jungkook,
Seokjin mengigit bibir bawahnya, perkara membujuk Yoongi itu tidak cukup mudah. Ya memang selama ini apapun yang Seokjin minta pada Yoongi, Yoongi akan menurutinya. Tapi, kalau soal pekerjaan ini, Seokjin sanksi. Apa Yoongi akan bisa di bujuk? Karena Yoongi sepertinya marah karena perlakuan Jungkook padanya.
"Aku akan memaklumi keterbatasanmu itu dan melupakan apa yang sudah kau lakukan di masa lalu," kata Jungkook,
Seokjin mendesah, lalu meninggalkan ruangan Jungkook dengan lunglai. Nyatanya, Jeon Jungkook mengatakan itu justru membuat dirinya semakin buruk. Seokjin mengartikan bahwa sebenarnya hal yang Jungkook pertahankan agar Seokjin tetap di tempatnya adalah bukan karena kemampuan dirinya tapi karena Yoongi. Jungkook tidak mempercayai Seokjin.
.
.
.
.
.
"Darimana?" Taehyung berdiri tepat di belakang Seokjin yang sedang memasukan kunci ke lubang pintu rumahnya.
"Restoran," jawab Seokjin lesu,
"Kau masih saja bekerja di sana?" Taehyung tampak marah,
Setahu dia, Seokjin sudah angkat kaki dari restoran milik Jungkook itu. Bahkan, Yoongi saja sudah mengundurkan diri.
"Aku masih butuh pekerjaan itu Taehyung," kata Seokjin keras kepala,
"Kau bodoh atau apa sih?! Sudah tahu orang sialan itu memperlakukanmu dengan buruk, kau masih saja seperti itu," Taehyung berkata keras pada Seokjin.
"Aku tahu aku bodoh, berapa kali sih kau mengatakan kakakmu ini bodoh?!" Seokjin menjawab dengan ketus.
Taehyung mengertakan giginya kesal,
Mereka masuk ke dalam rumah dengan suasana tidak nyaman,
"Kau sendiri bagaimana dengan sekolahmu?" Seokjin membuka suara karena Taehyung masih cemberut dan duduk di sofa setelah melemparkan tasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonchild
Fiksi RemajaKita akan selalu bersama... - Kim TaeJin #1 - Jinbts #1 - kimtaehyung #1 - seokjin #1 - taehyung #1 - jin #1 - kimseokjin #1 - tae #2 - kimbrothers #3 - Taetae #3 - Seokjin