Ch 13.

15.7K 1.7K 109
                                    

Disclaimer: Don't like Don't Read, semua milik orang tua masing masing saya di sini hanya meminjam nama.

Jadi bagi yang tidak suka mohon menjauh, ide cerita ini begitu aneh dan sesuka hati author. Dan hal ini murni Imajinasi ya. Kita bebas berimajinasikan jadi bagi kalian sudah di peringatkan jangan salahkan authornya ya.

Summary : Haruto yang mati karena terlalu kelelahan bekerja saat menjadi dokter, begitu bangun dia telah tiba di cerita yang pernah dia baca.

Falling in love with Saintes.

Jika dia menjadi pemeran utama tentu saja tidak masalah, tetapi Haruto di sini berperan sebagai istri resmi duke yang sangat jahat terhadap kedua anaknya.

Dan mati di tangan sang suami karena hampir membunuh kedua putra mereka akibat di acuhkan oleh sang duke, kematiannya sangat menyakitkan dengan di hukum penggal langsung oleh seseorang yang dia cintai.

Perannya hanya untuk membuat kerusakan mental bagi dua orang pewaris keluarga Park yang salah satunya merupakan tokoh utama.

Menyedihkan bukan?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hal pertama yang Haruto lakukan begitu sadar adalah langsung bangun dan memegang kalungnya, dia terus menatap kalung berbentuk tetesan air berwarna merah darah. Menatap lekat untuk mengetahui kenapa kalung ini sangat mahal, memang dalam gelap seperti sekarang kalung ini seolah bersinar sedikit terang.

Cantik tetapi juga dingin, selain hal itu Haruto sama sekali tidak dapat menemukan alasan sama sekali untuk menerima Jeongwoo mengeluarkan uang yang sangat banyak untuk benda ini. 400 juta koin emas —harga fantastis yang mampu membuat Haruto sakit kepala. Perbulan saja dia hanya di berikan 15 juta koin emas, sedangkan untuk membeli kalung kecil ini sudah menghabiskan berapa ratus juta.

Tentu saja Haruto merasa ingin marah pada Jeongwoo yang saat ini terbaring lelap di sampingnya, rasanya sangat di sayangkan membuang uang untuk benda tidak berguna seperti ini. Jika tidak begitu mahal maka saking kesalnya Haruto ingin membuang benda kecil yang berada di lehernya ini.

"Ck... benda tidak berguna sialan, ah ..apa lebih baik aku jual saja ya lumayan bisa menghasilkan uang."decak Haruto kesal sembari mulai berniat melepaskan kalung yang saat ini melingkar cantik di lehernya.

Sring...

"J—jangan tuan aku bisa melakukan banyak hal untukmu."secara tiba tiba dari kalung itu keluar sesuatu berbentuk peri, membuat Haruto hampir saja berteriak ketakutan.

"JEWUUU... bangun Je bangun."teriak Haruto panik sembari berusaha membangunkan suaminya yang tengah tertidur lelap, akan tetapi sungguh sangat aneh teriakan kerasnya tidak juga mampu membangunkan Jeongwoo.

Mata coklat Haruto menatap ngeri ke arah sesuatu berbentuk seperti manusia dengan sayap serta telinga runcing, begitu kecil melayang dengan sinar kemerahan yang sangat cantik. Di setiap kepakan sayapnya juga ada sesuatu seperti serbuk transparan, berjatuhan kemudian menghilang begitu agak berjauhan dari tubuhnya.

"Jangan mendekat atau aku akan membunuhmu."ucap Haruto gugup sembari mulai mengeluarkan tenaga dalam yang mulai terlihat mengelilingi tubuhnya, berusaha menciptakan selubung pelindung agar makhluk tidak jelas itu tidak bisa mendekat.

"Aku merupakan peri yang ada dikalungmu, Sungguh aku tidak akan menyakitimu sama sekali tuan jangan membenciku. "ucap peri itu sedih dengan wajah menahan tangis.

"Huh?"sebentar kenapa otak Haruto menjadi tidak bisa berfungsi dengan baik sekarang.

Makhluk kecil itu mengatakan jika dia merupakan peri yang tinggal di kalung cantik ini?

The Fucking Transmigration {SUDAH TERBIT.}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang