Disclaimer: Don't like Don't Read, semua milik orang tua masing masing saya di sini hanya meminjam nama.
Jadi bagi yang tidak suka mohon menjauh, ide cerita ini begitu aneh dan sesuka hati author. Dan hal ini murni Imajinasi ya. Kita bebas berimajinasikan jadi bagi kalian sudah di peringatkan jangan salahkan authornya ya.
Summary : Haruto yang mati karena terlalu kelelahan bekerja saat menjadi dokter, begitu bangun dia telah tiba di cerita yang pernah dia baca.
Falling in love with Saintes.
Jika dia menjadi pemeran utama tentu saja tidak masalah, tetapi Haruto di sini berperan sebagai istri resmi duke yang sangat jahat terhadap kedua anaknya.
Dan mati di tangan sang suami karena hampir membunuh kedua putra mereka akibat di acuhkan oleh sang duke, kematiannya sangat menyakitkan dengan di hukum penggal langsung oleh seseorang yang dia cintai.
Perannya hanya untuk membuat kerusakan mental bagi dua orang pewaris keluarga Park yang salah satunya merupakan tokoh utama.
Menyedihkan bukan?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."ARGHHHHHH."suara teriakan Haruto menggema di kamar itu rasanya begitu sakit, Sampai dia merasa lebih baik jika dirinya mati saja supaya tidak perlu lagi merasakan sakit seperti ini. Mata coklatnya yang pada mulanya terpejam segera memaksakan diri untuk membuka, Begitu merasakan genggaman erat di tangannya sedikit mengalihkan rasa sakitnya.
Ternyata tepat di sampingnya Doyoung tengah memejamkan mata erat serta mengeraskan rahangnya sendiri demi menahan teriakan sakit yang pasti Haruto yakin tidak akan berbeda jauh dari apa yang dia rasakan, Tetapi Haruto yang bahkan jauh lebih dewasa tidak mampu menahan teriakannya sedangkan Doyoung putranya itu justru berusaha sekuat tenaga menahan sakit.
"Doyoung hiks... m- maaf maafkan ibu."tangis Haruto lirih di antara rasa sakit yang begitu menekannya, Suara lemahnya tentu membuat Doyoung ingin menjawab jika perlu dia justru akan mengatakan jika dirinya baik baik saja sehingga sang ibu tidak perlu merasakan perasaan khawatir sedikitpun.
Hanya jangankan untuk bersuara, Sekedar membuka mata saja rasanya Doyoung tidak sanggup sebab seluruh tubuhnya terasa seolah tertusuk ribuan jarum api. Sakitnya terasa begitu panas sampai lidahnya terasa begitu keluh, Jika dia masih terus memaksakan diri untuk membuka mulut maka yang bisa terdengar hanya teriakan sakit.
Dari pada membuat sang ibu jauh lebih khawatir lebih baik untuk sementara waktu Doyoung jauh lebih memilih bungkam, Berusaha mengendalikan mana di tubuhnya sendiri demi mengalihkan rasa sakit yang seolah terasa ingin membunuhnya.
'Tahan sedikit lagi prosesnya akan segera selesai.'ucap Adena dengan keringat dingin menghiasi tubuhnya, Sesuatu yang tidak wajar sebab peri tidak bisa berkeringat jika sampai dia mengalami seperti apa yang manusia rasakan itu berarti Adena telah menggunakan kekuatannya sampai pada batas maksimal.
Bamm...
Rapalan mantra terakhir yang di lakukan Adena hancur, Hal itu membuatnya sampai muntah darah sedangkan Haruto serta Doyoung telah tidak sadarkan diri. Tetapi semua rasa sakit mereka rasanya tidak sia sia, Karena Adena telah berhasil membangunkan Jeongwoo paksa melawan sesuatu yang di gariskan oleh sang penulis.
"Ngh..."suara pelan berasa dari Jeongwoo yang merasa seluruh tubuhnya terasa lumpuh, Untuk sesaat sebelum membuka mata dia terlebih dulu menggunakan mana yang beruntungnya masih bisa di gunakan meskipun terlihat begitu lemah.
Setelah mulai bisa mengendalikan tubuhnya sendiri Jeongwoo lekas membuka mata hanya untuk menemukan mulut Haruto serta Doyoung yang terdapat jejak darah, Melihat hal itu tentu saja Jeongwoo begitu terkaget dia segera memaksakan diri untuk menggunakan mananya pada kedua orang paling berharga dihidupnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Fucking Transmigration {SUDAH TERBIT.}
Fiksi PenggemarHaruto yang mati karena terlalu kelelahan bekerja saat menjadi dokter, begitu bangun dia telah tiba di cerita yang pernah dia baca. Falling in love with Saintes. Jika dia menjadi pemeran utama tentu saja tidak masalah, tetapi Haruto di sini berp...