Ch 14.

15.5K 1.6K 128
                                    

Disclaimer: Don't like Don't Read, semua milik orang tua masing masing saya di sini hanya meminjam nama.

Jadi bagi yang tidak suka mohon menjauh, ide cerita ini begitu aneh dan sesuka hati author. Dan hal ini murni Imajinasi ya. Kita bebas berimajinasikan jadi bagi kalian sudah di peringatkan jangan salahkan authornya ya.

Summary : Haruto yang mati karena terlalu kelelahan bekerja saat menjadi dokter, begitu bangun dia telah tiba di cerita yang pernah dia baca.

Falling in love with Saintes.

Jika dia menjadi pemeran utama tentu saja tidak masalah, tetapi Haruto di sini berperan sebagai istri resmi duke yang sangat jahat terhadap kedua anaknya.

Dan mati di tangan sang suami karena hampir membunuh kedua putra mereka akibat di acuhkan oleh sang duke, kematiannya sangat menyakitkan dengan di hukum penggal langsung oleh seseorang yang dia cintai.

Perannya hanya untuk membuat kerusakan mental bagi dua orang pewaris keluarga Park yang salah satunya merupakan tokoh utama.

Menyedihkan bukan?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Butuh waktu sekitar 6 jam lebih dari mansion keluarga Choi untuk sampai ke dermaga, seandainya saja mereka berdua berada di kediaman keluarga Park maka hanya akan membutuhkan waktu sekitar 4 jam. Wajah antusias yang di awal Haruto perlihatkan pada Jeongwoo berubah menjadi sebal, yang jika di lihat oleh orang lain maka akan sangat terlihat angkuh.

"Kenapa wajahmu terlihat sangat kesal sekali seperti ini?"tanya Jeongwoo pelan nyaris berbisik saat dia memegang pinggang Haruto, Lalu main dia angkat begitu saja untuk membantunya turun dari atas kereta.

"Lama bangte sih perjalanan dari rumah sampe dermaga, Tau gitu aku pasti enggak bakal mau ikut."ucap Haruto sebal membuat Jeongwoo tertawa kecil dan mengusap pelan kepala sang istri lembut.

"Sebenernya enggak bakal selama ini juga kalo kita berangkat dari mansion keluarga Park, Perbedaan waktu dua jam terjadi karena rumah keluarga Choi memang lumayan jauh dari ibukota."ucap Jeongwoo sembari berusaha menjelaskan pada sang istri yang terlihat mendengus kesal.

"Ck... udahlah percuma aja aku kesel udah sampe ini."decak Haruto sembari menggerutu sebelum pada akhirnya dia berhenti karena merasa di tatap oleh banyak orang, Ternyata memang benar semua orang memang terfokus pada Jeongwoo serta Haruto terutama lambang kereta kuda yang hampir tidak lagi pernah mereka lihat.

Lambang ular berkepala dua melingkari tengkorak, keluarga berbahaya yang fokus mempelajari tentang berbagai macam racun. Serta merupakan keluarga paling kaya di antara ke lima bangsawan tertinggal, bahkan melebihi sang kaisar sendiri sampai membuat keluarga Duke lainnya lumayan merasa begitu terintimidasi.

Mengingat tipe racun mereka merupakan racun yang sangat berbahaya, Serta tidak bisa di sembuhkan jika bukan meminum obat racikan dari keluarga Choi itu sendiri. Baik sihir ataupun kekuatan seorang Saintess tetap tidak akan bisa menyembuhkan racun itu, Tetapi masih mampu untuk mencegah penyebaran menjadi jauh lebih parah.

Maka dari itu keluarga Choi dulu merupakan keluarga yang sangat di segani oleh semua orang, Termasuk kaisar sendiri tidak pernah berani membuat mereka marah atau mengganggu batas teritorial keluarga Choi. Tentu saja hal itu di lakukan untuk menjaga kesan damai, Sehingga tidak perlu di lakukan pertarungan dimana semua orang pasti akan kalah telak.

Kehancuran keluarga Choi bagi beberapa pihak memang terasa sangat menguntungkan, Karena salah satu keluarga Duke serta pilar paling berbahaya yang akan ikut campur jika terjadi sesuatu pada negara mereka atau kerajaan menghilang.

The Fucking Transmigration {SUDAH TERBIT.}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang