Disclaimer: Don't like Don't Read, semua milik orang tua masing masing saya di sini hanya meminjam nama.
Jadi bagi yang tidak suka mohon menjauh, ide cerita ini begitu aneh dan sesuka hati author. Dan hal ini murni Imajinasi ya. Kita bebas berimajinasikan jadi bagi kalian sudah di peringatkan jangan salahkan authornya ya.
Summary : Haruto yang mati karena terlalu kelelahan bekerja saat menjadi dokter, begitu bangun dia telah tiba di cerita yang pernah dia baca.
Falling in love with Saintes.
Jika dia menjadi pemeran utama tentu saja tidak masalah, tetapi Haruto di sini berperan sebagai istri resmi duke yang sangat jahat terhadap kedua anaknya.
Dan mati di tangan sang suami karena hampir membunuh kedua putra mereka akibat di acuhkan oleh sang duke, kematiannya sangat menyakitkan dengan di hukum penggal langsung oleh seseorang yang dia cintai.
Perannya hanya untuk membuat kerusakan mental bagi dua orang pewaris keluarga Park yang salah satunya merupakan tokoh utama.
Menyedihkan bukan?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Nafas Haruto serta Asahi memburu mereka berhasil melewati berbagai macam keamanan menuju ruang rahasia keluarga Hamada dengan darah Asahi, keringat dingin terlihat jelas di kening pemuda cantik yang tengah hamil besar. Meski begitu Asahi sama sekali tidak berani melakukan protes lagi, karena melihat tatapan penuh khawatir dari Haruto.
"Tunggu sebentar, hh.. ini pintu terakhir yang akan mengurung kita nanti. Aku butuh mengambil nafas dulu sebelum membuka pintu in-Haru jangan menggunakan kekuatanmu."larang Asahi cepat saat dia melihat mana penyembuh yang di keluarkan Haruto, keadaan sahabatnya itu sangat berbeda dengan dulu.
Dia tidak lagi pernah melatih fisik atau bahkan menggunakan mana lagi sejak beberapa tahun yang lalu, sehingga jika dia menggunakan mana sekarang tubuhnya kemungkinan tidak akan kuat akan hal itu. Asahi tidak ingin sahabat baiknya itu sampai harus menanggung kesakitan untuk hal sekecil ini.
"Kau tengah hamil, tenang saja jika hanya seperti ini aku masih bisa menanggungnya."ucap Haruto dengan tatapan serius juga pandangan penuh keyakinan.
"Apa yang kalian rencanakan?"pertanyaan yang tiba tiba saja terdengar dari arah belakang membuat Asahi serta Haruto menoleh dengan cepat, karena gelap Haruto hampir saja melayangkan mana miliknya untuk melukai orang itu.
Tetapi tiba tiba Asahi justru berdiri dan berlari kecil sembari memanggil nama suaminya Jaehyuk, tentunya hal itu mampu membuat Haruto menjadi kebingungan tidak mengerti bagaimana Jaehyuk bisa mengikuti mereka.
Blats....
Cahaya yang terlihat seperti kupu kupu itu memenuhi seluruh lorong, hingga membuat Haruto dapat dengan jelas melihat Asahi yang berada di pelukan Jaehyuk. Serta Jeongwoo yang kini menatapnya datar sekali, di tangannya secara terus menerus mengeluarkan kupu kupu cahaya.
"Jangan menatapku seperti itu."ucap Haruto dengan mata berkaca kaca, karena jujur saja mata hitam legam Jeongwoo sekarang terlihat begitu menyeramkan.
Aura mengintimidasi terasa sangat jelas di sekitarnya, hal yang sama juga di lakukan oleh Jaehyuk dia menatap Haruto tenang tetapi aura yang di keluarkan tidak jauh berbeda dengan Jeongwoo.
"Asahi tengah hamil, kau mengajaknya berlari seperti itu memiliki resiko besar yang akan berdampak buruk bagi bayi serta ibunya. Terlebih mengajak seseorang untuk membuka pintu rahasia? Dimana otakmu Watanabe."ucap Jeongwoo dingin dan mulai melangkah untuk menghampiri Haruto yang terus mundur akibat ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fucking Transmigration {SUDAH TERBIT.}
FanfictionHaruto yang mati karena terlalu kelelahan bekerja saat menjadi dokter, begitu bangun dia telah tiba di cerita yang pernah dia baca. Falling in love with Saintes. Jika dia menjadi pemeran utama tentu saja tidak masalah, tetapi Haruto di sini berp...