Disclaimer: Don't like Don't Read, semua milik orang tua masing masing saya di sini hanya meminjam nama.
Jadi bagi yang tidak suka mohon menjauh, ide cerita ini begitu aneh dan sesuka hati author. Dan hal ini murni Imajinasi ya. Kita bebas berimajinasikan jadi bagi kalian sudah di peringatkan jangan salahkan authornya ya.
Summary : Haruto yang mati karena terlalu kelelahan bekerja saat menjadi dokter, begitu bangun dia telah tiba di cerita yang pernah dia baca.
Falling in love with Saintes.
Jika dia menjadi pemeran utama tentu saja tidak masalah, tetapi Haruto di sini berperan sebagai istri resmi duke yang sangat jahat terhadap kedua anaknya.
Dan mati di tangan sang suami karena hampir membunuh kedua putra mereka akibat di acuhkan oleh sang duke, kematiannya sangat menyakitkan dengan di hukum penggal langsung oleh seseorang yang dia cintai.
Perannya hanya untuk membuat kerusakan mental bagi dua orang pewaris keluarga Park yang salah satunya merupakan tokoh utama.
Menyedihkan bukan?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Di antara langit yang seharusnya bermandikan cahaya matahari menyengat yang sempat di keluhkan oleh Haruto, Secara jelas Jeongwoo bisa melihat terdapat sekelompok monster yang hampir bisa meluluhlantakkan seluruh wilayah yang berada di bawah pemerintahan keluarga Park.
Monster monster itu terbang lalu berusaha menabrak untuk menerobos masuk ke dalam penjagaan ketat selubung pelindung, Sayangnya mereka telah salah memilih lawan untuk dihadapi. Berusaha mengganggu keamanan wilayah milik keluarga yang memiliki sejarah panjang tentu saja tidak akan berakhir dengan mudah sama sekali.
Jeongwoo mungkin saja tidak tahu apa yang membuat para monster itu justru mengincar wilayah yang berada di bawah kekuasaannya, Tetapi yang jelas dia hanya tahu satu hal saja. Dia perlu membunuh semua monster yang terlihat begitu menakutkan di luar sana, Membuat langit cerah menjadi hitam karena saking banyaknya jumlah mereka yang menutupi wilayah kekuasaannya.
"Jeongwoo."panggil Haruto dengan suara lantang sekaligus keras yang tentu saja membuat suaminya itu segera menoleh dengan delikan tajam, Sebab sama sekali tidak menyangka jika sang istri yang sudah dia suruh beristirahat justru malah pergi menghampirinya pada barisan depan seperti sekarang.
"Untuk apa kau ke sini? Bukankah aku telah menyuruhmu untuk beristirahat saja di rumah menunggu kepulangan ku, Dari pada harus menyusul ke garis depan seperti ini."tegur Jeongwoo dengan nada dingin yang terdengar begitu kentara sampai bisa membuat wajah Haruto terlihat cemberut, Meski begitu ketika pemuda cantik yang telah lama menjadi istrinya berada tepat di sampingnya.
Dia tentu saja segera menariknya untuk jauh lebih dekat dengannya, Berusaha memperhatikan Haruto begitu lekat untuk memastikan keadaan sang istri sudah jauh lebih baik dari pada terakhir kali dia sempat mengalami pendarahan. Memberikan perintah pada seseorang yang begitu keras kepala seperti Haruto hanya akan membuang waktu saja.
Jadi akan jauh lebih baik jika Jeongwoo menarik pemuda cantik yang tengah hamil besar itu untuk selalu berada di sisi-nya, Kali ini atensinya juga melihat ke arah putranya serta Junkyu yang merupakan putra mahkota negara J telah berdiri berdampingan. Di belakang mereka juga ada sosok Yoshi yang terlihat sedikit menunduk tidak berani menatap langsung ke arah tatapan tajam yang diberikan oleh Jeongwoo.
"Mana mungkin aku hanya bisa duduk diam dirumah sambil beristirahat, Ketika pada kenyataannya aku secara jelas mengetahui jika suamiku tengah berjuang melawan monster di sini."ucap Haruto pelan sembari mulai melihat ke arah langit gelap yang sebenarnya bukan karena tidak adanya matahari, Melainkan ditutupi oleh ratusan atau bahkan ribuan makhluk besar bersayap yang terus mengitari serta berusaha menembus masuk lapisan pelindung yang tercipta.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fucking Transmigration {SUDAH TERBIT.}
FanficHaruto yang mati karena terlalu kelelahan bekerja saat menjadi dokter, begitu bangun dia telah tiba di cerita yang pernah dia baca. Falling in love with Saintes. Jika dia menjadi pemeran utama tentu saja tidak masalah, tetapi Haruto di sini berp...