Ch 15.

14.6K 1.5K 44
                                    

Disclaimer: Don't like Don't Read, semua milik orang tua masing masing saya di sini hanya meminjam nama.

Jadi bagi yang tidak suka mohon menjauh, ide cerita ini begitu aneh dan sesuka hati author. Dan hal ini murni Imajinasi ya. Kita bebas berimajinasikan jadi bagi kalian sudah di peringatkan jangan salahkan authornya ya.

Summary : Haruto yang mati karena terlalu kelelahan bekerja saat menjadi dokter, begitu bangun dia telah tiba di cerita yang pernah dia baca.

Falling in love with Saintes.

Jika dia menjadi pemeran utama tentu saja tidak masalah, tetapi Haruto di sini berperan sebagai istri resmi duke yang sangat jahat terhadap kedua anaknya.

Dan mati di tangan sang suami karena hampir membunuh kedua putra mereka akibat di acuhkan oleh sang duke, kematiannya sangat menyakitkan dengan di hukum penggal langsung oleh seseorang yang dia cintai.

Perannya hanya untuk membuat kerusakan mental bagi dua orang pewaris keluarga Park yang salah satunya merupakan tokoh utama.

Menyedihkan bukan?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Suasana di dermaga langsung berubah, Yang ada hanya suara teriakan penuh rasa sakit dari seluruh perwakilan dari negara C. Sedangkan Haruto terlebih Jeongwoo sama sekali tidak merasa perduli, Kaisar mereka Hayasi telah begitu cemas hingga turun tangan langsung untuk mengetahui keadaan dari seluruh perwakilan negara lain.

Dia hanya tidak siap untuk perang yang pastinya akan segera meletus begitu kabar tentang masalah ini sampai di telinga Raja dari negara C, Persiapan perang dengan negara besar bukan hanya tentang uang saja. Tetapi pasti akan melibatkan kematian dari banyak orang serta rasa sakit akibat kehilangan, Jadi untuk mencegah semua hal itu Hayasi terpaksa memberikan perintah terhadap Saintess dari kuli dewa matahari menolong mereka.

Mata hitam Hayasi menatap kearah Jeongwoo yang tampak tidak perduli sama sekali, Tatapan dari Duke keluarga Park itu terlihat begitu datar serta tidak bisa di ganggu. Terlebih setelah Hayasi mengetahui kesalahan apa yang telah di buat oleh para perwakilan dari negara C, Semakin menambah rasa sakit di kepalanya menjadi jauh lebih kuat.

Tak...

Tak..

Tak..

Suara dua kereta kuda mengalihkan perhatian semua orang yang tengah terfokus menatap beberapa perwakilan dari saintess kuil dewa matahari, Hanya untuk menemukan kereta kuda dengan lambang keluarga Choi serta keluarga Watanabe. Dengan langkah tenang serta wajah datar yang khas, Doyoung turun terlebih dulu baru kemudian membantu sang adik untuk duduk di kursi rodanya.

"Doyoung, Junghwan."panggil Haruto senang sambil berlari kecil mendekat ke arah kedua putranya, Tetapi baru saja Haruto akan sampai jauh lebih dekat Doyoung segera berhenti sambil sedikit mundur seolah menjaga jarak.

Melihat itu raut bahagia di wajah Haruto langsung berubah sedih, Aura di sekitarnya juga terlihat tidak begitu baik hingga membuat Jeongwoo segera bergerak mendekat ke arah keluarga kecilnya itu. Dia yakin jika Doyoung mulai kembali membangun sedikit tembok karena kejadian beberapa hari yang lalu pasti masih membekas, Jadi tidak akan terlalu mengherankan ketika dia sedikit menjaga jarak.

"Ibu pelayan bilang jika Ibu mau mengajak kami naik kapal benarkah?"tanya Junghwan yang menjadi jauh lebih ceria serta membuka percakapan terlebih dahulu, Agar sang ibu juga kakaknya tidak merasa begitu canggung lagi.

Suasana dia antara mereka memang terasa sekali sangat berubah, Junghwan juga tidak bisa menyalahkan sang kakak yang merasa takut lagi dengan Ibu mereka. Mengingat alergi yang di miliki kakaknya itu termasuk sangat parah, Apalagi mereka berdua itu merupakan keturunan keluarga Watanabe yang sulit untuk di obati.

The Fucking Transmigration {SUDAH TERBIT.}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang