Ch 3.

21.8K 2.2K 430
                                    

Disclaimer: Don't like Don't Read, semua milik orang tua masing masing saya di sini hanya meminjam nama.

Jadi bagi yang tidak suka mohon menjauh, ide cerita ini begitu aneh dan sesuka hati author. Dan hal ini murni Imajinasi ya. Kita bebas berimajinasikan jadi bagi kalian sudah di peringatkan jangan salahkan authornya ya.

Summary : Haruto yang mati karena terlalu kelelahan bekerja saat menjadi dokter, begitu bangun dia telah tiba di cerita yang pernah dia baca.

Falling in love with Saintes.

Jika dia menjadi pemeran utama tentu saja tidak masalah, tetapi Haruto di sini berperan sebagai istri resmi duke yang sangat jahat terhadap kedua anaknya.

Dan mati di tangan sang suami karena hampir membunuh kedua putra mereka akibat di acuhkan oleh sang duke, kematiannya sangat menyakitkan dengan di hukum penggal langsung oleh seseorang yang dia cintai.

Perannya hanya untuk membuat kerusakan mental bagi dua orang pewaris keluarga Park yang salah satunya merupakan tokoh utama.

Menyedihkan bukan?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Awalnya Haruto terus melihat ke arah jendela, meskipun masih malam dan di luar tidak terlihat apapun tetapi dia tetap menoleh ke samping. Setelah beberapa leher Haruto mulai pegal juga jika terus menerus menatap hal tidak jelas, maka untuk itu dia melirik ke arah depan.

Dan menemukan Jeongwoo tengah memejamkan mata sambil memeluk Junghwan yang kembali tertidur, sedangkan Doyoung berada di samping Haruto masih belum tidur karena baru saja terbangun tadi setelah seharian istirahat.

Mata Haruto mengerjap pelan, terus menatap wajah Jeongwoo yang terlihat begitu maskulin. Hidung tinggi, mata tajam seperti serigala yang terkadang sangat menakutkan, bibir tebal, juga alis yang semakin menunjang penampilan suaminya.

Pantas saja jika di cerita ini Haruto begitu tergila gila, Jeongwoo itu memang sangat tampan dia juga memiliki aura sexy dan dingin. Membuat siapapun pasti membayangkan berada di bawah tubuh tinggi sekaligus tegapnya.

Kemudian mata Haruto yang awalnya menatap pada bagian wajah terus turun hingga ke bagian privat milik Jeongwoo, bagian itu tertutup oleh celana berbahan hitam. Dari gundukannya saja sudah cukup untuk membuat Haruto menelan ludah ingin tau bagaimana rasanya benda itu jika berada di dalam tubuhnya.

"Besar sekali."ucap Haruto tanpa sadar dengan terus menatap sang suami, hingga membuat Doyoung yang berada di sebelahnya menatap sang Ibu bingung.

"Apanya yang besar Ibu?"tanya Doyoung yang membuat kesadaran Haruto kembali, muka Haruto langsung memerah dan dengan gelagapan menjawab.

"B-badan Ayahmu besar sekali, sangat berbeda dengan Ibu yang meski tinggi sangat kurus."ucap Haruto sambil tertawa canggung.

"Ahh... iya ayah kan memang selalu berlatih jadi badannya pasti besar, nanti jika sudah besar aku akan sebesar ayah lalu melindungi Ibu juga Junghwan."balas Doyoung ikut tersenyum lebar menatap Haruto polos.

"Ha..ha.. putra Ibu pasti bisa melakukan hal itu, tapi untuk bisa tumbuh besar seperti ayahmu Doyoung harus tidur lagi ya."ucap Haruto lagi agar perhatian Doyoung bisa teralih.

Beruntung putra sulungnya itu termasuk anak yang sangat patuh, karena setelah itu dia kembali memejamkan mata untuk kembali tertidur. Tetapi Haruto belum bisa bernafas lega ketika dia menatap ke arah Jeongwoo yang matanya telah terbuka, kilat menggoda terlihat di mata sehitam langit malam.

Karena merasa kesal Haruto hanya bisa berpura pura menatap sang suami galak, meskipun pada akhirnya tidak berhasil karena Jeongwoo justru tersenyum samar. Hal itu tentu saja membuat Haruto semakin malu, jadi dari pada dia menjadi terlihat canggung lebih baik Haruto memejamkan mata bukan.

The Fucking Transmigration {SUDAH TERBIT.}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang