Ch 21.

9.9K 1.3K 139
                                    

Disclaimer: Don't like Don't Read, semua milik orang tua masing masing saya di sini hanya meminjam nama.

Jadi bagi yang tidak suka mohon menjauh, ide cerita ini begitu aneh dan sesuka hati author. Dan hal ini murni Imajinasi ya. Kita bebas berimajinasikan jadi bagi kalian sudah di peringatkan jangan salahkan authornya ya.

Summary : Haruto yang mati karena terlalu kelelahan bekerja saat menjadi dokter, begitu bangun dia telah tiba di cerita yang pernah dia baca.

Falling in love with Saintes.

Jika dia menjadi pemeran utama tentu saja tidak masalah, tetapi Haruto di sini berperan sebagai istri resmi duke yang sangat jahat terhadap kedua anaknya.

Dan mati di tangan sang suami karena hampir membunuh kedua putra mereka akibat di acuhkan oleh sang duke, kematiannya sangat menyakitkan dengan di hukum penggal langsung oleh seseorang yang dia cintai.

Perannya hanya untuk membuat kerusakan mental bagi dua orang pewaris keluarga Park yang salah satunya merupakan tokoh utama.

Menyedihkan bukan?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Dan apa yang di takutkan oleh Jeongwoo sungguh terjadi mereka yang sejak tadi hanya diam tiba tiba mulai melakukan pengepungan, Seolah tidak mengizinkan dia untuk lewat karena  kemungkinan Raja negara C berpikir jika Jeongwoo juga akan melakukan pemberontakan sebagai upaya membela seorang budak dari keluarga Marquess. 

Bisa jadi sang raja menyambungkan kejadian dari negara J tentang perlakuan Jeongwoo pada kakak iparnya sebagai sebuah kesengajaan, Dimana mereka memang telah memiliki rencana buktinya sampai berani mendatangi negara C hanya dengan beberapa orang. Aneh tapi jika di pikirkan secara pelan memang sangat masuk akal, Terlebih kesombongan Jeongwoo yang tidak ikut menemuinya dan justru pergi menyelamatkan Yoshi selaku bangsawan yang keluarganya melakukan pemberontakan.

"Jewu jangan keluar."ucap Haruto khawatir dia mungkin memang tidak bisa merasakan sebanyak apa orang yang berada di luar sana, Tetapi hanya berdasarkan apa yang di katakan oleh Adena dia juga telah bisa mengira dengan baik betapa mengerikannya situasi yang akan terjadi di hadapan mereka sekarang.

"Tenanglah tetap diam di sini, Aku tidak akan membiarkan mereka bisa menyentuhmu sedikitpun."ucap Jeongwoo pelan sambil memeluk Haruto terlebih dulu dan mengecup lama keningnya, Baru setelah itu dia segera pergi keluar setelah sebelumnya memasang lingkaran sihir yang sangat hebat di sekeliling kereta yang mereka tumpangi terlebih dulu supaya tidak ada satupun pihak musuh yang bisa menyentuh Haruto.

Lingkaran sihir kali ini sangat berbeda dan hanya bisa di hancurkan jika sang pemilik mati, Itu artinya jika musuh menginginkan menyentuh Haruto maka mereka harus membunuh Jeongwoo terlebih dulu baru bisa mengambil tindakan selanjutnya.

'Adena lakukan sesuatu.'perintah Haruto mulai panik serta meminta Adena yang kini melayang di sampingnya.

'Kekuatanku tidak bisa mengatasi mereka semua tuan, Anda harus terlebih dulu memberiku makan.'balas Adena pelan sembari memasang wajah memelas karena rasa bersalah, Dia takut di katakan tidak berguna lagi oleh Haruto akibat tidak bisa melakukan tindakan apapun di situasi genting seperti ini.

Kali ini Haruto tidak mengatakan apapun dan segera menggulung lengan kemejanya agar Adena bisa menancapkan taringnya di sana, Dia sadar jika musuh mereka kali ini sangat banyak sekaligus begitu kuat dan tidak bisa di remehkan begitu saja. Wajar jika Adena membutuhkan asupan makanan untuk bisa membantunya, Haruto tidak akan peduli sama sekali cara apa yang akan dia lakukan yang penting dia bisa membantu Jeongwoo sekarang.

The Fucking Transmigration {SUDAH TERBIT.}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang