Disclaimer: Don't like Don't Read, semua milik orang tua masing masing saya di sini hanya meminjam nama.
Jadi bagi yang tidak suka mohon menjauh, ide cerita ini begitu aneh dan sesuka hati author. Dan hal ini murni Imajinasi ya. Kita bebas berimajinasikan jadi bagi kalian sudah di peringatkan jangan salahkan authornya ya.
Summary : Haruto yang mati karena terlalu kelelahan bekerja saat menjadi dokter, begitu bangun dia telah tiba di cerita yang pernah dia baca.
Falling in love with Saintes.
Jika dia menjadi pemeran utama tentu saja tidak masalah, tetapi Haruto di sini berperan sebagai istri resmi duke yang sangat jahat terhadap kedua anaknya.
Dan mati di tangan sang suami karena hampir membunuh kedua putra mereka akibat di acuhkan oleh sang duke, kematiannya sangat menyakitkan dengan di hukum penggal langsung oleh seseorang yang dia cintai.
Perannya hanya untuk membuat kerusakan mental bagi dua orang pewaris keluarga Park yang salah satunya merupakan tokoh utama.
Menyedihkan bukan?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Yoshi harus sekuat tenaga menahan rasa sakit yang terasa sangat menyiksanya, dia sebenarnya masih cukup beruntung seluruh rasa sakit yang dirasakan oleh Haruto tidak lantas bisa berpindah sepenuhnya padanya. Karena memang ternyata, Adena berkata jika Haruto masih menahan rasa sakit itu itu untuk dia rasakan seperempatnya.
Sebab jika Yoshi merasakan seluruh rasa sakitnya maka kemungkinan besar, anak itu sama sekali tidak akan mampu untuk mempertahankan kesadarannya sedikit pun. Berkat bantuan Yoshi sekarang, Haruto sudah mulai bisa membuka matanya sembari berusaha duduk dengan dibantu oleh Jeongwoo.
Di sisi lain, Adena juga berusaha membantu Yoshi dengan rasa sakit yang dirasakan oleh tubuhnya. Peri cantik itu, tentu tidak mungkin membiarkan Yoshi merasakan seluruh rasa sakit itu sendiri, tanpa mau membantu sedikitpun ketika pada kenyataannya Yoshi telah cukup membantunya.
"Jewu.. Bolehkah aku menggendongnya?" Pinta Haruto dengan suara serak serta masih terlihat begitu lemah, namun bisa Jeongwoo lihat dari tatapan matanya yang lumayan berkaca-kaca istrinya itu ingin menggendong putra bungsu mereka yang baru saja lahir.
"Boleh! Ru, aku akan melihat keadaan Doyoung terlebih dulu, maafkan aku jika harus meninggalkanmu." Ucap Jeongwoo segera memberitahu, jika dia harus melihat keadaan putra sulungnya. Doyoung telah menahan monster itu sangat lama, sehingga memberikan waktu padanya untuk membantu Haruto melahirkan.
Maka dari itu sekarang dia perlu melihat keadaan putranya terlebih dulu, Jeongwoo sama sekali tidak akan bisa melakukan segalanya dengan tenang jika sampai ada sesuatu yang terjadi pada putranya yang lain. Lagi pula keadaan Haruto juga sudah lumayan membaik, Jadi dia bisa meninggalkan istrinya itu bersama dengan Yoshi.
"Maaf merepotkanmu."ucap Haruto lirih, sembari menahan tangisannya saat memeluk bayi mereka yang terlihat diam, tidak menangis atau mengeluarkan suara apapun.Tetapi, matanya yang berwarna coklat dan terlihat begitu mirip dengan Haruto terlihat sedikit mengerjap berulang kali seolah berusaha ingin membiasakan diri dengan cahaya.
Cup..
"Kalau sama sekali tidak pernah merepotkan ku, aku janji akan segera menyelesaikan semuanya dan kita akan segera kembali ke rumah." Ucap Jeongwoo, dengan suara tegas setelah mengecup kening Haruto lumayan lama.
Tatapan mata hitamnya terlihat begitu tajam, memberikan haruto rasa yakin jika sang suami pasti akan menepati apa yang telah dia ucapkan. Maka dari itu dia tidak perlu merasa begitu khawatir, dan hanya perlu mempercayai apa yang dikatakan oleh Jeongwoo saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fucking Transmigration {SUDAH TERBIT.}
FanfictionHaruto yang mati karena terlalu kelelahan bekerja saat menjadi dokter, begitu bangun dia telah tiba di cerita yang pernah dia baca. Falling in love with Saintes. Jika dia menjadi pemeran utama tentu saja tidak masalah, tetapi Haruto di sini berp...