IT||04

829 67 33
                                    

Assalamualaikum.. Haiii.. hari ini aku muncul lagi.. semoga suka. Maksih yang udah mampir. Jangan kapok ya..

Happy Reading semuaa

.

.


"Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

Jemputlah hidayah mu sebelum hidayah itu nyasar. Dan genggamlah hidayah itu jangan sampai terlepas."

Insecure_511

Tepat jam 08:00 pagi, Keisya sudah menginjakkan kaki di bandara Muara Kasih. Sebelum mencari taksi ia berjalan ke mushola yang ada di bandara. Untuk melaksanakan sholat dhuha.

Setelah selesai ia pun mencari taksi untuk membawa nya pulang. Namun, sebelum kerumah Keisya menyempatkan diri untuk sarapan.

"Maaf mba mau kemana?" Kata Sopir taksi setelah Keisya memasuk ke dalam taksi.

"Kita ke warung pinggir jalan dulu pak, soalnya saya belom sarapan.

"Baik, tapi eneng mau makan apa?" Kata sopir itu kembali bertanya.

"Apa aja pak, saya makan semua kok. Yang penting bisa dimakan dan tempat nya bersih." Kata Keisya sambil terkekeh.

"Eneng bisa aja, iya atuh yang bisa di makan. Masa eneng makan rumput. Kaya embe dong."Kata sopir itu sambil tertawa renyah. Sampai menampilkan deretan gigi nya.

"Bapak ada-ada aja. Masa saya di samain sama embe sih." Kata Keisya sambil tersenyum.

"Habisnya eneng aneh. Bilang nya 'apa aja pak, saya makan semua kok. Yang penting bisa dimakan.' Eneng baru disini ya?." kata sopir itu sambil terkekeh.

"Ngga juga sih. Lebih tepatnya udah hampir lima tahun saya ngga pulang. Makanya saya bingung mau makan apa?" kata Keisya sambil terkekeh.

"Oalah pantesan. Ya udah gimana kalo eneng makan bubur ayam di depan sana. Bukan warung sih cuma pedagang kaki lima." kata sopir itu menyarankan.

"Baik pak, saya ikut aja." Kata Keisya sambil tersenyum.

Setelah beberapa menit Keisya pun sampai di tempat tujuan. Tempat makan yang di rekomendasikan oleh sopir yang bernama Yanto dari nama tag nya.

"Alhamdulillah, sudah sampai neng. Silahkan turun." Kata Yanto sambil menepikan mobil nya ke pinggir jalan.

"Alhamdulillah, bapak turun juga kan? Kita sarapan bareng mau nggak?" Kata Keisya sambil keluar dari mobil dengan membawa sling bagnya.

"Emm.. Tapi neng saya..." Kata Yanto terhenti karena langsung di potong oleh Keisya.

"Nggak usah khawatir pak saya yang bayar. Yuk temani saya makan." Kata Keisya sambil duduk di salah satu kursi.

"Baiklah neng." Kata Yanto sambil mengikuti Keisya duduk.

"Pak pesan bubur ayam dua porsi ya. Sama minumnya teh hangat nya dua." Kata Keisya sambil tersenyum.

"Baik tunggu sebentar ya." Kata penjual itu sambil berlalu.

Setelah beberapa menit Keisya pun selesai sarapan dan melanjutkan perjalanan.

"Neng ini kita kemana ya?" Kata Yanto saat Keisya sudah duduk di kursi belakang.

"Oh iyaa sampe lupa saya. Jalan Manohar nomor 18 pak." Kata Keisya sambil tersenyum.

"Baik." Kata Yanto sambil menganggukkan kepala.

Di sepanjang perjalanan ke rumah nya keisya melihat kearah jendela. Jalan raya saat itu sedang padat-padatnya. Karena ini jam sibuk nya di kota. Ada yang ke sekolah, kantor, pasar dan lain-lain. Keisya sangat bersyukur dengan karunia yang Allah berikan kepada nya.

Ikatan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang