"Jika Allah menghendaki seseorang menjadi orang baik maka Allah cintakan hatinya kepada orang-orang baik dan yang mendapatkan petunjuk dari Allah. Dan bila Allah menghendaki seseorang menjadi jelek maka Allah cintakan hatinya kepada orang-orang fasiq, bermaksiat dan orang-orang kafir, maka ia masuk ke lembah kemaksiatan, kelalaian dan kekufuran"
❤❤❤
Setelah menunggu beberapa jam tamu yang di tunggu akhirnya datang.
''Assalamualaikum...." Kata Yahya sambil mengetuk pintu.
"Waalaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh.. Mari silahkan masuk.." Kata Khairul menyambut Yahya dan keluarga.
"Silahkan duduk saya panggil istri dulu." Pamit Khairul sambil berlalu meninggalkan ruang tamu.
Khairul berjalan ke arah dapur untuk memanggil Fatimah.
"Bun.. Ayo keluar tamunya sudah sampai."
"Iya, ayah sebentar. Bunda panggil Nindi dulu.''
"Ya sudah ayah kesana, nanti kamu nyusul.''
"Iya..''
Setelah memanggil Fatimah. Khairul pun berjalan keruang tamu seorang diri.
"Nindii.." Panggil Fatimah.
Keisya yang berada di taman belakang pun bergegas menemui Fatimah.
"Iya bunda, ada apa?"
"Bisa bantu bunda bawa nampan kue? Soalnya tangan bunda cuma dua."
"Ya ampun bundaa.. Kaya anak nya ngga mau bantu. Sampe segitunya degh." Kata Keisya sambil meraih nampan yang berisi kue. Namun, langkahnya terhenti dengan panggilan dari Zaidan.
"Eh.. Nindiii tunggu!" Teriak Zaidan dengan terengah-engah.
"Kenapa bang?" Kata Keisya sambil membalikkan badan nya.
"Ini handphone kamu ada yang nelpon dari tadi." Kata Zaidan sambil memberikan handphone Keisya yang masih berdering.
"Terima kasih bang. Terus ini gimana?" Kata Keisya sambil meraih handphonenya dan mengagsurkan nampan kepada Zaidan.
"Gampang biar abang yang gantiin kamu." Kata Zaidan sambil mengambil nampan dari Keisya.
"Terima kasih bang!"Seru Keisya sambil mendekatkan handphone nya ketelinga.
Zaidan hanya mengacungkan jempol nya.
***
"Silahkan di minum ustadz, ustadzah dan nak Kafka." Kata Fatimah sambil menghidangkan teh dan kue yang dibawa Zaidan.
"Terima kasih. Loh ini siapa?" Kata Yahya saat melihat Zaidan.
"Ini Zaidan putra saya mas." Kata Khairul. "Dan sini duduk di samping ayah." Kata Khairul sambil menepuk tempat kosong di sebelahnya. Zaidan hanya mengangguk dan duduk di samping Khairul.
Yahya dan keluarga hanya menganggukkan kepala. Saat melihat Zaidan ikut bergabung.
"Ekhmm.. Begini dek Khairul saya minta maaf sudah bertamu selarut ini. Saya kesini ingin menyampaikan sesuatu kepada dek Khairul dan keluarga." Kata Yahya memulai pembicaraan.
Kini ruang tamu didominasi dengan aura dingin dan ketegangan.
"Iya tidak apa-apa saya juga ada hal yang ingin saya sampaikan kepada mas. Itulah kenapa saya menghubungi mas ketika mas masih diperjalanan menuju kesini."
"Emm.. Apa yang dek Khairul ingin sampaikan?''
"Mas Yahya saja yang duluan baru nanti saya.'' Kata Khairul sambil tersenyum.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Takdir
SpiritualKeisya tidak menyangka kepulangannya ke Indonesia, untuk menghadiri pernikahan kaka kembar nya. Malah berujung menjadi peristiwa khitbah dadakan untuk dirinya, yang di ajukan oleh calon kaka iparnya. Jika akhir-akhir ini dia tidak banyak mengecewak...