Sebaik-baiknya "Love Your Self" adalah menjaga diri dari api neraka.
Dan sebaik-baiknya "Insecure" adalah merasa bodoh dalam urusan agama.
Goresan Kata
"Nindii....!!!" Kata Fatimah sambil berteriak dari bawah.
Si pemilik nama hanya bisa merafalkan kalimat istigfar berulang kali. Saat mendengar namanya terus menggema di rumah itu. Fatimah sang kanjeng ratu alias pemilik rumah ini sepertinya sangat tidak suka melihat putri bungsu di rumah nya berleha-leha di kamar.
Pernikahan Keira Kaka kembar Keisya akan dilaksanakan di taman belakang rumah mereka. Fatimah sangat keras kepala tidak ingin menggunakan jasa wedding organizer (WO). Karena saking antusias nya ia ingin mempersiapkan semuanya dengan tangannya sendiri dengan di bantu kerabat dan tetangganya.
Karena si calon pengantin belum datang juga. Jadi, Keisya selaku adik kembar dari calon pengantin pun juga ikut di repotkan.
"Nindiiii.. Turun.." Kata Fatimah memanggil putri bungsunya sambil berteriak.
"Astagfirullahhalazim.. Bunda ngga usah teriak-teriak Nindi dengar kok."Kata Keisya sambil merapikan hijab instan nya dan berjalan menuruni tangga.
"Habisnya tadi dipanggil ngga nyaut-nyaut. Ngapain aja sih, betah banget di kamar. Ngga tau apa di bawah tuh lagi repot." Kata Fatimah dengan mode on cerewet nya.
"Iya bunda, Nindi minta maaf." Kata Keisya sambil memeluk tubuh gempal Fatimah.
"Hmm.. Iya bunda maafin yuk. Ikut bunda." Kata Fatimah yang langsung diikuti oleh Keisya dari belakang.
Sebenarnya bukan tanpa alasan ibu tiga anak itu merecoki anak-anak nya terus menerus. Dikarenakan ketiga anak nya jarang pulang untuk bertemu dia dan suaminya. Semenjak mereka mendirikan pondok pesantren di kampung halaman.
Jika pulang ketiga anak nya lebih sering di pondok dan di dalam kamar. Apalagi Nindi adalah anak bungsunya. Mereka berpisah saat anak nya itu lulus dari pondok dan menempuh kuliah di Kairo, Mesir. Anak pertama nya juga jarang ke rumah setelah berumah tangga dan menetap di Pontianak menjadi Manager di salah satu perusahaan ternama disana.
Sedangkan Keira kembaran Keisya sedang bekerja di sebuah rumah sakit di ibu kota. Sebagai dokter kandungan. Tinggal terpisah membuat Fatimah merindukan saat-saat bersama dengan anak-anak nya. Meskipun anak-anak nya akan merasa sebal dengan omelan khas ibu-ibunya.
"Assalamualaikum, ibu-ibu. Perkenalkan ini Nindi putri bungsu saya." Kata Fatimah menyapa ibu-ibu komplek dan mengenalkan Nindi kepada mereka.
"Oalah.. Kirain tadi calon manten." Celetuk ibu Ratna selaku ibu Rt di komplek itu.
"Bukan bu, ini Nindi adik nya Keira. Yang jadi manten itu Keira bu." Kata Fatimah membantah perkataan bu Ratna.
"Ooh.. Terus calon manten nya mana jeng kok ngga keliatan." Kata ibu yang lain.
"Belum datang bu mungkin masih di jalan." Kata Fatimah sambil tersenyum.
Obrolan ibu-ibu itu berlangsung panjang lebar ke sana kemari. Keisya yang di gandeng ibunya mau tidak mau mendengarkan semua coletehan para ibu-ibu itu. Keisya hanya bisa memasang senyum pepsodent di hadapan mereka jika salah satu dari mereka melibatkannya dalam pembicaraan.
Ucapan salam dari arah pintu depan membuat Keisya langsung berbinar. Dengan alasan menyambut tamu yang datang Keisya pun berpamitan kepada ibu-ibu itu.
Binar dimata Keisya semakin bersinar saat melihat siapa yang datang.
"Kak Keira.." Seru Keisya ketika mendapati tubuh kakanya di ambang pintu.
"Tumben lo girang banget liat gue datang." Kata Keira sambil menatap Keisya curiga.
Seingatnya adik kembarnya itu tidak pernah segirang sekarang saat bertemu dengan nya. Yang ada biasanya adiknya itu selalu memusuhi dirinya. Ya.. Walaupun kembar dari kecil mereka tidak pernah akur sampai beranjak dewasa. Tapi walaupun begitu mereka saling menyayangi.
.
.
Assalamualaikumm.. haiii aku kembali semoga suka ya.. see youu part selanjutnya..

KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Takdir
SpiritualKeisya tidak menyangka kepulangannya ke Indonesia, untuk menghadiri pernikahan kaka kembar nya. Malah berujung menjadi peristiwa khitbah dadakan untuk dirinya, yang di ajukan oleh calon kaka iparnya. Jika akhir-akhir ini dia tidak banyak mengecewak...